"Seulgi Assyfa Bilqis, kenapa lo lama banget sih kesininya gabiasanya lo gini" sahabat gue Irena Dwi Kartika aka Irene meluk gue setelah gue meletakkan makanannya di mejanya.
"Itu cincin baru lo? gua gatau kalo lo suka pake gituan" Irene ngeliat gue sambil menyeruput ice americano nya.
Irene kenal banget sama gue, gue bukan tipe orang yang suka memakai aksesoris. Gue gapernah make cincin sebelumnya, gue cuma make kalung nyokap gue karena itu adalah satu-satunya pemberian yang dia kasih sebelum meninggalkan gue sendirian sama bokap gue.
Kemudian dia mengambil remotnya dan mengganti channel, dia berhenti ketika ada berita tentang bisnis. itu bukanlah hal baru bagi gue, sejak dia adalah seorang accountant di perusahaan ayahnya. mungkin tiga tahun dari sekarang, dia bakal mengambil alih perusahaan ayahnya. dai adalah tipe yang memulai semuanya dari bawah. dan gue memujinya untuk itu.
gue melihat ke cincinnya, itu adalah berlian asli. Sederhana tapi bagaimanapun itu terlihat sangat cantik di jari gue, gue penasaran dimana pria itu mendapatkan cincin ini. Gue coba untuk menarik cincinnya lagi keluar dari jari gue tapi tetap saja. Tidak mau keluar.
"Sumpah cowok ini bener bener, gue penasaran kenapa dia genius meskipun umurnya muda sekali. bagaimana bisa sukses dalam sekali coba"
Gue melihat Irene yang terlihat ada di dunianya sendiri dengan kue yang gue beli buat dia.
"Oh cowok itu!!" Gue menunjuk ke layar tv. gue mengedipkan mata gue berkali-kali, takut gue salah. tapi enggak, itu bener bener dia.
"Ya. itu dia Raden Jimin Abimanyu. CEO paling muda di kota kita. Percaya gak sih lo kalo dia itu sukses memimpin perusahaan ayahnya dengan baik di China walaupun umurnya masih muda? Dia bener bener genius dan itu bener bener bukan lelucon!!"
Irene langsung menengok ke gue, dan ngasih gue tatapan kalo dia itu bukan di level yang sama dengan kami.
"Gue gapernah tau kalo lo tertarik sama dia. Gue tau dia ganteng dan lain-lain tapi ga harus lo mangap kek gitu"
"Dia yang ngasih gue ini pas gue jalan kesini" Gue langsung menunjuk cincin cantik ini yang ada di jari gue.
"Ya ya ya gue tau seul, kim junmyeon juga ngasih gue ini kemaren. iya gua tau seulgi"
dia mengejek gue lalu menunjuk jari manisnya tidak lupa untuk memutar bola matanya. lalu dia melanjutkan perkataannya.
"lo pasti suka banget sama dia sampe lo delusi sekarang" Dia jawab dengan sarkas.
"Ih enggak Rene" Gue ngambil tas gue lalu ngasih kartu nama yang dikasih jimin ke Irene.
"Darimana lo dapet ini?" Dia nanya ke gue dengan nada serius yang bikin gue ketawa kecil karena ekspresi wajahnya.
"Gue udah bilang dia ngasih kartu namanya. Ceritanya panjang dan gue tau bertemu dia adalah kesalahan terbesar"
Gue ceritain semuanya ke Irene, lalu Irene dan gue lagi mikir keras untuk mencari cara untuk melalui takdir sial gue. maksud gue cincinnya jimin.
"Rene lo harus nolong gue! gue serius gua gabisa berpikir dia yang makein cincin ini di jari gue. dia datang tiba-tiba dan BOOM gue dalam masalah besar"
"gue gatau caranya nolong lo. gue blank sekarang tapi gua bakal cari cara jangan khawatir. kita bakal lewatin ini dalam seminggu, oke?" dia mencoba untuk menyakinkan gue.
gua cuma bisa menghela napas ketika gue liat cincinnya. jari gua jadi merah karena terus menarik cincinnya keluar ya iya sih. gue coba lagi untuk yang kesekian kali tapi gabisa.
"Lo tau gak setelah dipikir lagi itu bukan masalah yang besar"
"Bapak lu bukan masalah besar"
"Gue ngomong kenyataan. lo cuma harus bilang ke dia kalo cincinnya gabisa dikeluarin dan itu bukan salah lo. Dia yang makein lo cincin itu ke jari lo jadi itu jelas bukan salah lo"
"Rene, gue udah ngasih itu itu tapi dia bilang gue harus nemuin orang tua dia dan berpura-pura jadi pacarnya"
"Yaudah lakuin aja"
"HAH APA?"
"lakuin aja"
"Ga gampang rene. dia mau gue untuk jadi pacar pura-puranya di depan orang tua dia. Dan mereka berada di level yang berbeda dengan kita. Mereka bakal bunuh gue kalo mereka tau gue bukan pacaran beneran sama anaknya"
"yaudah good luck!!" irene tertawa lalu menyeruput ice americano nya lagi.
HOW ON EARTH DIA SAHABAT GUEEE?!?!?!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RING | SEULMIN [Under Revision]
Random"Apakah kamu tahu kalau janji itu dibuat untuk di ingkar dan rahasia itu untuk di bagi?" Dimana pria yang tidak diketahui identitasnya tiba tiba mengaku bahwa perempuan itu adalah tunangannya.