Vampire adalah makhluk yang tak bisa bertahan hidup tanpa meminum darah, dan melakukan pertarungan dengan werewolf sudah biasa mereka lakukan. Jeonghan dan beberapa teman-teman vampirenya sudah beberapa kali bertarung melawan werewolf, tentu ia bisa mengalahkannya karna kekuatannya Jeonghan beda dengan yang lain, ia lebih kuat. Tentunya Jeonghan juga tau kalau Dokyeom itu werewolf, tapi ia dan Dokyeom tak pernah bertarung, jika mereka bertemu di pertarungan mereka selalu mencoba untuk tak menyerang satu sama lain.
Jeonghan sedang berjalan terpincang-pincang di jalan setapak, ia berada di pedalaman hutan, dan di belakangnya ada teman teman vampirenya. Keadaan yang lain tak jauh beda dengan Jeonghan hanya saja yang lain hanya mendapat luka lebam. Ya, mereka habis melawan sekelompok werewolf, dan ketua kelompok mereka yang membuat Jeonghan terluka.
Saat mereka memasuki markas mereka, Jeonghan langsung duduk di sofa. Jika melihat markas mereka dari luar sungguh berbeda dengan keadaan di dalam, dari luar tempat itu seperti rumah tua berlumut yang tak berpenghuni dan berhantu. Padahal di dalamnya tempat itu sungguh moderen, di sana terdapat mini bar, ruang diskusi, ruang TV dengan sofa yang sangat empuk, dan di sana ada lemari besar dengan di dalamnya ada banyak makanan dan minuman.
"Jeonghan hyung gak papa?" Tanya vampire berkulit Seputih salju di sana bernama Zhong Chenle, dia salah satu vampire termuda di sana, dan karna dia masih muda tugasnya adalah menjaga markas, dan menolong jika dari mereka ada yang terluka.
"Gak papa" jawab Jeonghan sekenannya.
"Gak papa gimana? Muka lo kek Zombi gitu" sahut vampire lain yang bertubuh kecil bernama Woozi.
Chenle menggelengkan kepalanya, ia mangambil kotak p3k dan memberikannya ke Jeonghan. Jeonghan tersenyum mengambil tisu, ia sedikit membasahi nya dengan sedikit air dan mengelap darah di pipinya. Jika melihat wajah Jeonghan, dia benar-benar seperti Zombi, muka ia di cakar dan lukanya lumayan dalam di tambah ia berjalan dengan pincang membuatnya seperti Zombi di train to Busan.
Jeonghan sedikit di bantu dengan Woozi dan Chenle saat menutup lukanya.
"Kok bisa kek gini hyung?" Tanya Chenle.
"Tadi di cakar sama itu hewan liar"
Chenle tertawa pelan melihat muka kesalnya Jeonghan, sedangkan Woozi hanya menggelengkan kepalanya.
"Mereka kayaknya mau ngajak ribut lagi Han" ucap Lee Taeyong, vampire yang biasanya mengatur strategi.
"Anjir, luka gue aja belum sembuh. Kalo bisa jangan ada yang nyari masalah dulu, gue masih sakit"
"Ya lo bilang gitu, padahal besok tuh luka udah gak kenapa-napa"
Jeonghan mengangkat bahunya cuek, memang benar apa yang di katakan Taeyong, Jeonghan memiliki banyak kelebihan, ia bisa menyembuhkan lukanya dalam semalam, ia bisa membaca pikiran, dan bisa berteleport—.
"EANJIR, GUE BARU INGET!" Seru Jeonghan tiba tiba, membuat semua orang—eh salah vampire maksudnya, melihat kearahnya, dengan pandangan bertanya.
"Gue bisa teleportasi, kenapa tadi gak pindah aja ya pas mau di cakar" ucap Jeonghan dengan kekehannya.
Hening.
Semua yang ada di situ menatap Jeonghan datar.
"Ya Bodo njir" kata Taeyong.
"Ishh hyung mah, bikin Lele deg deg-an aja" ucap Chenle.
"Uji gak kenal" sahut Woozi juga.
"Bodo amat dehh, Hao gak kenal" ucap Minghao.
Dan sahut sahutan lain, meledek Jeonghan.
🍁🍁🍁
Jeonghan memasuki rumahnya dengan pelan-pelan, dan pergi ke pantry untuk mengambil air minum, hanya air biasa, bukan darah, ginjal nya sakit karna kurang minum. Saat Jeonghan sedang minum, ayah nya datang.
"Tadi sama siapa?" Tanya ayah Jeonghan.
Jeonghan mengerti maksud ayahnya.
"Gak tau" jawab Jeonghan sambil menghela nafas "tapi kata Taeyong mereka dari kelompok timur"
Kelompok werewolf memang di bagi di setiap arah mata angin di satu hutan. Berbeda dengan vampire di satu hutan berarti ada satu kelompok, tetapi kelompok vampire anggotanya lebih banyak, bahkan tak jarang kelompok Jeonghan melawan dua kelompok werewolf sekaligus.
"Oh. Terus yang nyakar kamu?" Tanya nya lagi
"Ketua kelompok mereka" Jeonghan menjawab dengan santai.
"Ck, dia lagi-dia lagi" ucap ayah Jeonghan, tentu ia tau siapa yang menyerang anaknya. Sudah beberapa kali ia memberi pelajaran ke —orang— itu, tapi tetap saja ia menyerang Jeonghan.
Ayah Jeonghan adalah tipe orang yang protektif ke anaknya, ia tak akan membiarkan orang yang mengganggu Jeonghan hidup dengan tenang. Pernah waktu itu ada yang mematahkan tangan Jeonghan, ayah Jeonghan pun tak tinggal dia ia langsung mendatangi orang yang mematahkan tangan Jeonghan dan memberinya pelajaran, hingga orang tersebut koma.
Jeonghan memasuki kamarnya, dan sedikit terkejut karna di kamarnya ada Seungcheol. Melihat Jeonghan masuk, Seungcheol tersenyum tapi senyum nya hilang tergantikan dengan wajah yang khawatir.
"Pipinya kenapa?" Tanya Seungcheol langsung.
"Gak kenapa napa" jawab Jeonghan ketika di hadapan Seungcheol, Jeonghan sedikit menahan nafasnya karna bau darah Seungcheol menyengat.
"Kalo gak papa, kok bisa luka gitu?" Tanya Seungcheol lagi, tangannya terulur menyentuh pipi Jeonghan yang luka dengan pelan.
"Tadi di taman ada anjing terus pas mau gue elus kepalanya malah di cakar" bohong Jeonghan.
"Terus kok jalannya pincang?" Tanya Seungcheol lagi.
'Nanya mulu nying kek opretor' gumam Jeonghan sembari mendengus.
"Terus abis itu gue di kejar, yak akhirnya gue lari lah, terus jatoh" bohong Jeonghan lagi.
Seungcheol menggelengkan kepalanya.
"Lain kali hati hati"
Jeonghan mengerutkan dahinya.
"Kenapa lo menerima perjodohan ini?" Tanya Jeonghan.
"Karna gue udah suka sama lo dari lama" jawab Seungcheol langsung dengan jujur.
"Dari lama? Bukan nya kita baru kenal"
"Ya, tapi gue udah perhatiin lo dari awal masuk SMA, dan gue bener bener tulus sama lo"
Mendengar jawaban Seungcheol membuat hati Jeonghan berdebar tak karuan. Apa ia sudah mulai menerima Seungcheol? Apa ia menaruh hatinya terhadap Seungcheol? Apa ia mulai yakin dengan semua ini?.
ㅎㅎㅎㅎ
Dikit lagi end yaa!!!Jangan lupa votement~!💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [Jeongcheol] ✔️
FanfictionYoon Jeonghan, seorang vampir spesial, ia bisa keluar di siang hari bahkan tahan dengan bau darah manusia yang menggoda bagi vampir lain. Tetapi itu tak bertahan lama, pertemuannya dengan manusia bernama Choi Seungcheol membuatnya frustrasi, bau dar...