"Dari mana kau tau jika aku seorang pemimpin di perusahaan ini?" tanya seorang pria bertubuh tinggi pada seorang wanita yang lebih pendek darinya yang kini ada di hadapannya.
"Dari kartu tanda pengenal yang ku temukan saat hari itu" jawab Krystal.
Ya, wanita itu bernama Krystal.
[flashback on]
Pagi yang cerah menjemput hari yang baru.
Sinar matahari yang begitu cerah menyibak masuk kedalam sebuah apartemen dimana Krystal beradaKrystal tersadar dengan rasa pusing yang teramat sangat melandanya.
Matanya menyusuri setiap ruangan tempat ia berada kini.
Ia bingung, kenapa ia bisa berada di tempat ini.
Matanya terpaku saat melihat sebuah kartu pengenal yang mungkin terjatuh tak jauh darinya.
Krystal pun meraih kartu pengenal tersebut dan melihatnya.
Matanya membelalak kaget saat ia tau jika itu adalah kartu pengenal dari seorang laki-laki.
Detik itu pun ia tersadar bahwa kini ia tak menggunakan baju sama sekali.
Kakinya lemas.
Ia kembali terduduk di tepi ranjang.Ia pun mencoba mengingat apa yang terjadi malam itu.
Dan ya...
Dia mengingatnya.
Dia telah di jebak oleh temannya. Lebih tepatnya oleh sahabatnya.
Ia tak menyangka bahwa sahabatnya sendiri telah menjebaknya
[flashback off]
"Apa yang kau mau?" tanya pria itu pada Krystal.
"Aku hanya ingin kau bertanggung jawab atas bayi yang ada di perutku" jawab Krystal sambil menunduk.
Sejenak, pria itu menatap perut Krystal yang terlihat sedikit membuncit.
"Bagaimana aku bisa yakin kalau bayi yang di perutmu itu adalah anakku? Bisa saja itu anak dari lelaki lain"
Krystal mengangkat kepalanya menatap sosok pria yang ada di hadapannya dengan tatapan tak percaya.
"Bagaimana mungkin kau dapat berkata seperti itu? Kau adalah lelaki pertama yang tidur denganku" jawab Krystal dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Ya. Memang aku adalah pria pertama yang tidur denganmu. Namun bukan berarti tak ada pria lain yang meniduri mu lagi setelah aku" jawab pria itu dengan datar dan tanpa ekspresi.
Air mata pun lolos dari kedua pelupuk mata Krystal.
Bagaimana mungkin pria itu berpikiran bahwa Krystal adalah wanita jalang?
"Ini adalah bayimu..." kata Krystal yang mulai tertunduk lagi sambil mengelus perutnya yang sedikit membuncit.
"Kau adalah lelaki pertama yang tidur denganku, setelah itu tak ada lagi. Aku bukanlah seorang perempuan jalang yang suka bergonta-ganti pasangan. Sekarang aku hanya menginginkan ayah dari bayi ku bertanggung jawab" lanjutnya lagi.
"Tapi aku bukanlah ayah dari anak yang ada dalam kandunganmu" jawab pria itu masih dengan datarnya.
"Ini adalah anak mu" jawab Krystal masih dengan menunduk sambil mengelus perutnya.
Ingin rasanya Krystal menangis sejadi-jadinya.
Bagaimana mungkin ayah dari bayi yang dikandungnya tak mau bertanggung jawab?
Jangan kan untuk bertanggung jawab, untuk mengakui bahwa bayi yang ada di kandungan Krystal adalah bayinya saja pria itu tak mau."Aku ingin kau bertanggung jawab..." kata Krystal lagi.
"Perlu berapa kali ku katakan padamu bahwa aku tak mau bertanggung jawab atas bayi yang bukan bayi ku" jawab pria itu.
"Aku ingin kau bertanggung jawab. Ini adalah bayimu" kata Krystal dengan suara yang tersendat-sendat karena tangisannya.
"Sudah ku bilang jika aku tak ingin bertanggung jawab. Sekarang pergilah dari sini atau akan ku panggil petugas keamanan untuk mengusirmu" kata pria itu mulai terlihat kasar.
"Aku tak akan pergi dari sini sebelum kau mengatakan jika kau ingin bertanggung jawab atas bayi ini" jawab Krystal.
"Ini terakhir kalinya ku katakan padamu. Aku tak ingin bertanggung jawab atas bayi yang bukan bayiku. Sekarang pergilah dari sini karna aku sudah tak ingin melihatmu"
"Edgarrr!!!"
Tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka dan muncul seorang wanita paruh baya.
"Mama nggak ngajarin kamu untuk jadi pria yang tak bertanggung jawab seperti papamu" bentak wanita itu kepada seorang pria yang sedari tadi ada di hadapan Krystal.
Ya, pria itu bernama Edgar.
Krystal kaget akan kehadiran sosok mamanya Edgar.
Ia hanya bisa bertahan dalam tangisannya.
"Tapi ma, aku nggak mau bertanggung jawab atas bayi yang bukan bayiku" jawab Edgar.
"Mama percaya sama wanita ini. Mama percaya dia adalah wanita baik. Mama percaya bahwa yang dikandungnya adalah bayimu" kata Elena, mama Edgar sambil berjalan mendekati Krystal dan membawa Krystal ke dalam pelukannya.
Tangisan Krystal semakin pecah saat berada dalam pelukan Elena.
Elena memeluknya bagaikan memeluk putri kandungnya sendiri.Lembut dan penuh kasih sayang.
"Tapi ma, jika emang bayi yang di kandungannya adalah bayiku, mengapa ia baru datang sekarang? Bukankah kecelakaan itu terjadi 3 bulan yang lalu? Harusnya ia datang di hari dimana ia tau bahwa ia hamil."
"Mungkin saja ia punya alasan mengapa ia tak langsung datang menemuimu" jawab Elena.
Edgar mengalah.
"Baiklah. Aku akan bertanggung jawab atas bayi yang di kandungannya" kata Edgar.
"Sekarang berhentilah menangis nak. Itu tak baik bagi kesehatanmu dan dia" kata Elena sambil mengelus lembut perut Krystal.
![](https://img.wattpad.com/cover/147485075-288-k249213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss (TELAH DI TERBITKAN OLEH NOVELINDO PUBLISHING)
Romance90% PART TELAH DI HAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN awalnya aku berpikir dia adalah seorang pria yang sangat mengerikan. jika saja bukan karna kecelakaan satu malam yang terjadi, mungkin aku tak kan mau bersamanya. tapi kini ia berbeda. perlahan sik...