25 November 2016
Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia"Hyung, disini hujan lebat dan pesawatku delay sudah hampir dua puluh menit. Sepertinya aku akan terlambat"
"Baiklah.., kabari aku jika kau sudah tiba di Incheon. Aku akan segera menjemputmu, dan pastikan kau tidak membuat kegaduhan. Mengerti?"
"Arasseo, aku tutup ya"
Setelah menutup percakapan, lelaki itu mengedarkan pandangan, mencari tempat duduk kosong. Pandangannya tertuju pada kursi tunggu agak panjang yang tersedia untuk empat orang, namun hanya seorang gadis yang terduduk disana.
Dengan segera lelaki itu membetulkan posisi ranselnya dan menarik koper berukuran sedang menuju bangku kosong itu.
Aku ingin beristirahat sebentar, syuting kali ini sangat melelahkan tapi menyenangkan, batinnya.
Lelaki itu duduk dan menyimpan ransel besarnya di pinggir kanan. Merasa diperhatikan, lelaki itu menoleh pada gadis yang duduk di sebelah kirinya.
Gadis itu terlihat terkejut. Mereka terpaku beberapa detik hingga sang gadis mengangguk dan tersenyum ramah.
Manis, batin lelaki itu setelah sang gadis tersenyum ramah padanya.
Lelaki itu segera membuang pikirannya tentang gadis itu dan merasa waswas. Ia khawatir gadis itu akan mengenalinya, padahal ia sudah mengenakan masker hitam dan topi.
Setelah mengangguk dan tersenyum, rupanya gadis itu segera mengalihkan pandangannya pada ponsel yang sedang digenggamnya. Kekhawatiran lelaki itu seketika lenyap.
Kurasa dia tidak mengenaliku, syukurlah..
Suasana bandara begitu ramai, namun entah bagaimana lelaki itu merasa canggung setelah gadis itu tersenyum padanya. Mencoba menghilangkan rasa gugupnya, lelaki itu mengeluarkan ponsel dan mulai bermain game, Super Mario, kesukaannya.
Beberapa menit berlalu dan terdengar suara seorang wanita mengumumkan sesuatu. Rupanya hujan sudah mereda dan pesawat akan siap untuk lepas landas. Lelaki itu tidak terlalu mendengar apa yang diumumkan, hingga gadis manis di sebelahnya berdiri dengan sedikit tergesa.
Lelaki itu menghentikan game yang sedang dimainkannya dan sekilas menatap gadis itu. Secepat kilat, seseorang berlari dan menabrak gadis yang tengah berdiri disampingnya.
Isi tasnya berhamburan dan beberapa detik, gadis itu hanya terpaku menatap lantai dan barang-barangnya yang berserakan.
Lelaki itu telah bersiap untuk membantu memunguti barang-barangnya. Namun ia urungkan ketika gadis itu mendengus kesal dan memunguti barangnya dengan sangat cepat. Segera setelah membereskan barangnya, gadis itu menarik koper dan berjalan dengan cepat.
Lelaki itu menunduk dan menemukan sebuah kotak kayu berukir. Ia mengambilnya dan sedikit berteriak memanggil gadis itu.
"Hey, nona hey" ucap lelaki itu setengah berteriak. Beberapa detik kemudian ia tersadar apa yang telah dilakukannya itu sangat beresiko. Ia tidak boleh membuat keributan sampai tiba di Seoul.
Setelah setengah berteriak memanggil gadis itu, ia menoleh ke kanan dan kiri dengan perasaan waswas. Berniat menyusul gadis itu namun terlambat, gadis itu sudah hilang dari pandangannya.
Lelaki itu menghela nafas, Apa yang harus aku lakukan dengan kotak kayu ini?
Tidak tahu apa yang harus dilakukan, lelaki itu memilih memasukkan kotak kayu itu ke dalam tas ranselnya. Tak berselang lama, seorang wanita mengumumkan kembali bahwa pesawat menuju Seoul akan segera berangkat.
Lelaki itu terkejut, ia langsung menyambar ranselnya dan menarik kopernya menuju sebuah lorong.
🍀🍀🍀
Lelaki itu berhasil menaiki pesawatnya tepat waktu dan tanpa membuat keributan. Ia berjalan perlahan, mencari tempat duduknya. Ia menemukan tempat duduknya dan sedikit terkejut dengan pemandangan disampingnya.
Ia terkejut karena gadis manis tadi rupanya berada di pesawat yang sama dengannya dan duduk tepat di sampingnya.
Lelaki itu kemudian duduk dan menyandarkan punggungnya, mencari posisi yang nyaman. Ia ingin berbicara dan mengembalikan kotak kayu milik gadis itu sekarang juga. Tetapi niatnya ia urungkan, melihat gadis di sampingnya begitu terlelap bahkan sebelum pesawat mulai lepas landas.
Ah..dia terlihat kelelahan, aku juga sebaiknya tidur dan beristirahat, kesempatanku hanya disini, batin lelaki itu sembari perlahan menutup kedua matanya.
Pesawat sudah lepas landas dan keduanya sudah tertidur lelap. Penerbangan ini adalah kesempatan untuk lelaki itu beristirahat, sebab setelah tiba di Seoul, segudang jadwal pekerjaan telah menantinya.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshade [BTS-KSJ Fanfiction]
FanfictionMengetuk saja tidak akan membuat Hae Yul membukakan pintu hatinya Ia telah menguncinya rapat-rapat