01•Senyum

37 11 0
                                    

Kamu ingin tau apa yang paling
tak bisa aku sia siakan ?
Melihat senyummu disetiap hariku

-Mezzaluna shazfa

°×•×°

Pagi ini koridor masih tampak sepi . Tak ada siswa yang berdesak-desakan untuk sampai dikelas . Mungkin rintik rintik air yang turun yang menghalangi para siswa untuk datang pagi ini

Bahkan kelas yang biasa ramai tampak sepi , hanya ada sebagian siswa yang telah duduk dikursinya . Mezzaluna shazfa , satu dari sebagian siswa yang nampak santai duduk dikursinya sambil membaca buku

Kemana makhluk kelas ini , pikirnya dalam hati .

Pintu kelas yang tertutup tiba tiba terbuka dan menampakan sosok pria tinggi semampai dengan almamater yang tersampir di lengan kanannya dan tas yang hanya tersangkut di bahu kirinya

"Assalamu'alaikum" ucap pria itu menampilkan senyumnya membuat kelas yang awalnya hening sedikit gaduh

"Ahh senyum itu" bisik mezza pelan pada teman sebangkunya sampai melupakan kewajiban untuk menjawab salam dari pria itu

"Heh , gila bukannya ngejawab salam malah terpesona ngeliat calon masa depan" ucap Silla saat mendengar bisikan pelan sahabatnya itu

Tersadar dari lamunannya , cepat cepat mezza menjawab salam dari pria tersebut " Waalaikumsalam" jawabnya pelan yang di balas dengan senyum manis pria itu

Senyum itu lagi , senyum yang memporak-porandakan hati mezzaluna shazfa selama 2 tahun ini

Pria itu , Abizard Faraz Raifa yang memiliki senyum manis , berperawakan tinggi dan hidung mancung

Faraz berjalan tegak menuju tempat duduknya menampilkan punggung kokohnya yang membuat siapapun ingin merasakan bagaimana kokohnya punggung itu

"Kenapa gak diungkapin aja sih mez" ucap Silla mengacaukan lamunan mezza

"Belum waktunya"

Hanya itu yang dapat dijawab mezza ketika berulang ulang kali ditanya dengan pertanyaan seperti itu

ו×


Bel pulang sekolah telah berbunyi setengah jam yang lalu , sekolah pun sudah tampak sepi . Mezza , gadis berhijab itu masih duduk di halte depan sekolah menunggu jemputan abangnya yang tak kunjung datang

"Belum mau pulang neng"tanya faraz menghentikan motornya didepan halte sambil menampilkan senyum manisnya

Deg , lagi dan lagi senyum itu tak pernah berhenti menggetarkan relung hati mezza

Seakan tersadar dengan tingkah bodohnya yang selalu melamun itu , dia menjawab dengan ketus pertanyaan faraz

"Kalo masih disini berarti belum pulang"

"Yaudah pulang bareng gue , mau ?"masih menampilkan senyum manisnya , faraz malah mengucapkan kalimat sakral yang membuat debaran yang mezza rasakan semakin kencang

gak cukup dengan senyum , dia malah mengucapkan kalimat sakral itu !! Ini hati juga kenapa gak elit banget coba , rutuk mezza dalam hati

Saat ingin menjawab ajakan faraz , motor abang mezza berhenti tepat dibelakang motor faraz

"Dek , buruan !! Ntar kesorean" ajak Hizam

"Abang lo mez?" tanya faraz menyadari ada seseorang yang menunggu gadis didepannya ini

"Iya , gue pulang ya" jawab mezza menutupi kegugupannya ketika menyadari sedari tadi abangnya menampilkan senyum jahil

"Yaudah gue duluan mez , bang . Assalamu'alaikum" ucap faraz

"Waalaikumsalam"jawab kakak beradik yang mendengar salam yang diucapkan faraz

Motor yang dikendarai faraz pun berlalu , meninggalkan kakak beradik itu dengan sang kakak yang tak bosan menampilkan senyum yang memuakkan bagi mezza

"Dia temen gue bang" ucap mezza yang menyadari jika abangnya akan menanyakan pertanyaan yang bisa langsung dia tebak

"Dihh , orang gue gak nanya" jawab hizam sambil tertawa

"Rese banget lu bang , buruan jalan " kesal mezza pada abangnya

"Iya dek iya , jangan senyum mulu ! Noh temen kamu yang tadi udah pergi"

"Buruan jalan bang atau besok ada berita bahwa ditemukannya pria jelek tewas akibat dipukuli adiknya sendiri"

Hizam bergidik ngeri dengan ucapan adiknya itu dan langsung melajukan motornya

AmorisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang