Rossa

58 3 3
                                    

Kuikat tali sepatuku yang sedikit berdebu , langkah ku menunjukan harapku untuk bertemu dengannya . Masih terbayang wajah dan senyum bibir kecilnya , aku suka dia sebelum mengenalnya .
Aku suka tapi belum cinta :v ups.
Kuberjalan kesekolah dengan sepedaku yang bergerak maju menunjukan optimisku . Gerak rantai sepedaku yang berputar kupacu dengan penuh semangat , ya semangatku untuk bertemu dengannya.
Aku mampir ke kedai Kopi Putih kesukaanku , aku suka kedai ini karna banyak buku yang di rangkai indah untuk memikat pejalan kaki yang lewat.
"Mas Kopi nya satu"
"Tunggu aja dek , sekalian baca buku terbaru kita" sambil menunjuk hiasan berbentuk Love.
Aku melihat-lihat dan tertarik dengan Buku yang ditulis Muis (Muka Manis)
(Apaan ini fotonya keyak gini dibilang manis -,-) *Kata Hatiku yang menggerutu melihat penulisnya.
Kulirik Kubaca Kupikir-pikir ini buku bagus dan in shaa allah berfaedah :v
Kringg kringg bunyi pengingat pesanan berbunyi.
"Kopi Putih selesai dibungkus"
Kukembalikan buku itu , mungkin lain kali akan kubaca sepenuhnya.
Aku kembali mengacu sepedaku dan sampailah disekolah.
Hari ini jam pertama Mapel Olahraga dan kami kelas Xii Ipa D dijadwalkan berpasangan dengan kelas Xii Ipa A .
Aku , Anggil , Adim dan Kiki mengganti baju diruangan kelas , Kebiasaan Anggil pasti pakai parfum mahal miliknya , dan kami pasti minta bagian sekalian lah nebeng wangi.
Kami keluar dan berkumpul dilapangan yang sudah ditunggu pak Naldi.
"Hari ini kita basket sparing kelas Ipa A dan D" Teriak pak Naldi
"Kelas A dipimpin Ariski pemanasan dan Kelas D dipimpin dhonkey" Tambahnya.
Aku maju kedepan kelas Lalu tak sengaja melirik Wanita kemarin. Hatiku berdegup kencang , Mataku hanya terpaku kepadanya.
Aku tetap tenang memimpin pemanasan dan sesekali meliriknya. Tanpa disengaja dia juga melirikku dan tersenyum
"Mati Mak.. Manis Kali Wanita ini" ucapku dalam hati.
Selesai pemanasan aku , Anggil , Adim , Dan Kiki pun jadi Squad utama kelas D , karna kamilah yang berbakat bermain basket. Melawan kelas A yang diketuai Ariski .
Aku tau Ariski dia teman seTim basket pada saat SMP , Dia berubah sombong saat masuk SMA.
"Permainan Harus Sportif , Ariski Siap?" Kata Pak Naldi
"Siap pak" Teriak Ariski
"Dhonkey siap?"
"In shaa Allah Pak siap"
Gooo.. Pak Naldi melempar bola keatas dan Aku Ariski melompat mencoba merebut Bola , entah sengaja atau tidak Ariski malah memukul kepalaku dengan keras.
Aku terjatuh terhempas dan terpejam seakan tidur untuk sementara . Terdengar suara teman-temanku yang ribut menolongku .
Entah berapa lama aku pun terbangun terbaring di UKS , mataku terbuka dan memandang wanita manis yang menunggu disampingku . yaaa.. Dia Si Mawar Merah..
"Ini Teh untuk kamu , kamu jangan banyak gerak ya .. Nanti kepalanya pusing" Kata wanita manis ini
"Terima Kasih , kamu kok disini?"
Tanyaku sekalian modus kenalan.
"Aku Rossa , aku anak PMR jadi dikasih tugas buat rawat kamu" Senyum kecilnya
"Yessss Rossa , Inginku dirawat tiap hari sama kamu" Kata hatiku sambil tersenyum kecil.
"Aku ke kelas dulu ya sekalian laporan kalo kamu sudah bangun" Dia lansung meninggalkan ruangan.

Aku tertidur dan entah mengapa tanganku bergetar ingin membuat puisi.. Kuambil kertas yang diatas Meja..

"Rossa"

Tak tau hari ini aku sangat bahagia
Mendengar namanya tuk yang pertama kalinya
Rossa itu nama mawar merah selama ini
Tak terbayang bila aku nanti bisa bersamanya

Mungkinkah ku Bisa bersamanya ?
Mungkinkah ku bisa membuatnya bahagia?
Tunggu saja Rossa
Aku akan datang
Cepat atau lambat aku akan ada
Disampingmu~

Tokk tokk tokk ketuk pintu ruanganku.
"Dhonkey kamu boleh ke kelas"
"Apa itu ?" kata rossa saat melihat kertas ditanganku.
"Bukan apa-apa hanya catatanku" Jawabku sambil tersenyum .

Aku merapikan pakaianku dan kembali ke kelas.
"Terima Kasih Rossa , aku masuk kelas"
"Okee" kudiberi Senyum kecilnya yang manis..

---Bersambung---
#Bila puisiku bukan puisi anggap saja puisi
#Maaf bila ada kesamaan Tempat , nama , alur cerita , sungguh itu tak disengaja.
#Bila suka Boleh di share bang , In shaa allah menjadi motivasiku untuk menulis

Bulan dan BungaWhere stories live. Discover now