Aku menjadi selalu pergi ke jembatan, karena nyatanya kakiku tidak lagi kuat untuk melabuhkan langkahnya ke tempat istirahat mu.
Setiap hari, aku terbangun dan hanya berjalan kesana.
Aku melewati rumahmu, dan kadang ibumu terduduk di teras.
Dengan segelas cokelat panas sambil menatap kosong kearah jalanan.
Bagaimana suaramu berteriak sore itu mungkin masih terngiang jelas di telinganya.
Meskipun itu sudah satu tahun yang lalu.
Setibanya aku di jembatan, aku berjalan ke tengah—tepat diatas derasnya arus sungai—dan aku duduk disana.
Aku biasanya membawa buku favoritmu, Looking For Alaska.
Aku membacanya terus-menerus. Hoping to find some piece of you in it.
And no matter how hard I looked,
I didn't think I ever would.
Sincerely,
Gadismu.
KAMU SEDANG MEMBACA
home / h. hyunjin
Short Storywhen home is no longer the four walls she live in. © 2018 ongnions. completed and written in bahasa.