Author narake28
Ricuh riuh memenuhi Tokyo di akhir pekan. Banyak orang berlalu lalang di sepanjang jalan di kota Tokyo. Suasana manis tertebar begitu indahnya di sepanjang Kota Tokyo. Wajar saja, sekarang sudah memasuki pertengahan musim semi yang sangat dinantikan oleh pasangan kekasih yang ingin memadu kasih di bawah hujan kelopak bunga sakura.
Tebaran warna merah muda seakan menjadi hal yang biasa terjadi pada bulan Maret hingga Mei mendatang. Masa yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama pasangan.
Namun lelaki dengan tinggi yang hampir menyerupai titan ini tengah menguap bosan di depan sebuah toko buku. Matanya memancarkan jiwa yang tengah lelah dan nampak tak memiliki alasan untuk berdiri di sana selain mendapat paksaan dari seseorang.
.
.
."Dai-chan! Apa kau sama sekali belum bersiap siap?" teriaklah wanita cantik dengan surai pink yang menggoda layaknya serpihan kelopak bunga sakura yang tengah menghujani kota.
"Urusai, Satsuki!" balas si surai gelap dengan tubuh bongsor dan kulit gelap yang menjadi ciri khasnya.
"Kau sudah janji untuk menemaniku belanja hari ini!" ketus si wanita.
.
.
."Hooaamm~"
Sekali lagi lelaki itu menguap lebar dengan cara yang sama sekali tidak elit, bahkan sepertinya lalat saja enggan masuk ke dalam mulut si lelaki. Namun semua itu ia abaikan dan tetap berdiri di depan toko buku itu, ia melihat keramaian kota dengan bosan mencoba mencari sesuatu yang menarik.
Sebenarnya si lelaki sudah menduga kalau ini akan berlangsung lama mengingat teman yang seharusnya ia jaga telah di jaga oleh orang lain yang jauh lebih pendek darinya dan terkenal dengan hawa keberadaannya yang tipis. Namun si lelaki tak dapat melepaskan tanggung jawabnya semudah itu.
Teringat akan sesuatu hal akhirnya si lelaki meninggalkan tempat yang tadinya menjadi sandarannya. Kini ia berjalan ogah ogahan menuju sebuah tempat yang sangat ia kenal.
.
.
.Dug dug dugh
Dengan irama indah suara itu terdengar semakin lama semakin menggoda. Sosok lelaki bertubuh besar dengan wajah sangar itu mendekati lapangan usang yang ada di pinggiran jalan. Nampaklah beberapa anak bocah yang tengah mengasah kemampuannya bersama.
Mereka nampak cukup lincah dan permainan mereka tak buruk untuk ukuran anak anak. Lelaki itu menikmati permainan yang ada di depan matanya.
"Anoo.." seorang bocah muncul di depan si pemuda sangar itu. Wajahnya yang terlihat manis dengan tampang polos tak ternoda itu menatap heran ke arah pemuda surai gelap yang tadinya fokus pada pertandingan kecil di sebuah lapangan usang.
"Ada apa?"suara berat basah milik si pemuda bermarga Aomine ini cukup menakutkan untuk seorang anak kecil.
"Om ini pedofil ya?" jari telunjuk dari tangan kanan si anak dengan surai merah gradasi itu menunjuk ke arah Aomine yang syok mendengar pertanyaan itu dari seorang bocah SMP yang bahkan mengucapkannya dengan wajah tanpa dosa.
"A-apa!?" sorak Aomine diselimuti rasa kaget. Ia kembali menatap si bocah dari atas sampai kebawah dan kembali mengulanginya lagi. Dari segi mana pun bocah ini nampaknya hanya mengerti sebuah permainan dengan bola oranye bulat yang memang sudah hakikatnya untuk dipantulkan ke tanah kasar.
"Om lagi liat apaan?" si bocah kembali bertanya sambil merogoh saku celananya guna mencari handphone miliknya.
"Tunggu! Aku bukan seperti yang kau bayangkan, bocah!" omel Aomine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event AoKaga Day💙❤ Book of Fanfic
FanfictionHo ho ho~ Selamat datang di AoKagaINA! Kali ini AoKagaINA akan ikut memeriahkan event 💙❤AoKaga Day 2018❤💙 dengan sebuah perlombaan dimana readers lah yang menentukan sang pemenang! Event ini dipersembahkan Dari kami semua, untuk OTP yang kami cint...