Part 1

19 2 0
                                    


Tik.. Tik.. Tik

          Terdengar suara jarum jam mengalun. Aku menatap lekat - lekat jam yang menggantung di dinding kamarku itu. Jam telah menunjukan pukul 06.00 dan hari ini adalah hari pertama aku bekerja. Namaku Lyra Ariestya aku bekerja di salah satu perusahaan ternama yaitu Winata Corp. Aku bekerja sebagai sekertaris dan masih duduk di bangku kuliah untuk meraih gelar S2-ku.

          Aku pun langsung bangkit dari tempat tidurku dan bersiap untuk ke kantor. Dengan rasa kantuk yang sangat menyiksa aku mencoba sekuat tenaga agar jalanku tidak limbung. Setelah selesai bersiap - siap dan memakai hijabku, aku mulai turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi Abi, Umi, Kak Alif, Kak Tisya, " ujarku menyapa satu persatu keluargaku.

"Pagi .." jawab semuanya.

"Sini dek kamu duduk di samping kakak hari ini Umi masak makanan kesukaan kamu loh, " ujar Kak Alif.

"Waah Umi emang the best lah baru minta semalem, udah langsung dimasakin aja, " kataku dan langsung duduk di samping Kak Alif.

"Iya dong apa sih yang ngga buat princess Umi, " ujar Umi.

"Lyra, hari ini kamu ada jam kuliah?, " tanya Abi.

"Iya Abi hari ini Lyra ada jam kuliah pagi, tapi aku mau ke kantor dulu baru ke kampus, " jawabku.

"Ya udah kamu hati - hati ya, berangkatnya biar bareng sama Kak Alif aja, " ujar Abi.

"Emang ngga apa-apa kalo Lyra berangkat bareng Kak Alif,  kan Kak Alif nganterin Kak Tisya ke rumah sakit dulu ?, "tanyaku.

"Ngga apa - apa Lyra, kan Mba Dokter jadi telat juga ngga masalah, lagian jam masuknya agak siang kok. Ya kan Mas Alif ?," ujar Latisya.

"Iya ngga apa - apa dek nanti kakak anterin kamu dulu ke kantor, " ujar Kak Alif dan dibalas anggukan olehku.

"Kita berangkat sekarang aja yuk Kak, Lyra udah selesai makannya. Abi, Umi Lyra berangkat dulu ya. Assalamualaikum, " ucapku sambil mencium tangan Umi dan Abi.

"Iya yuk, kita berangkat ya Umi, Abi Assalamualaikum, "ujar Kak Alif.

"Waalaikumsalam, hati - hati, " ujar Abi dan Umi serempak.

          Kami bertiga pun langsung masuk ke dalam mobil milik Kak Alif. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke perusahaan tempatku kerja kalau pakai mobil. Sebenarnya aku sering berangkat menggunakan motor, tapi motorku sedang ada di bengkel karena bannya bocor dan akan diambil nanti siang.

Kami pun sampai di depan perusahaan tempatku bekerja.

"Sudah sampai, kamu hati - hati ya di tempat kerja, " ujar Kak Alif.

"Iya Kak makasih ya udah nganterin, aku kerja dulu, assalamualaikum, " ujarku.

"Waalaikumsalam, " jawab Kak Alif dan Kak Tisya.

          Setelah keluar dari mobil aku langsung masuk ke kantor dan menuju lantai 7 dimana ruangan CEO-ku berada. Saat aku masuk nanti, mungkin akan ada setumpuk berkas yang harus ku kerjakan.

Ting.

        Bel lift pun berbunyi. Sebelum keluar dari lift aku merapikan hijabku terlebih dahulu di dalam lift, lalu keluar menuju ruang CEO.

Knock knock.
Aku mengetuk pintu ruangan CEO-ku dan tak lama kemudian terdengar..

"Masuk, "ujar CEO-ku.

Aku memutar knop pintu dan langsung melihat CEO-ku yang super sibuk dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Namanya Adelia Fahira Halim. Dia adalah CEO-ku wanita yang juga berhijab sepertiku yang sudah ku anggap sebagai kakakku sendiri. Ia sudah menikah dan mempunyai anak yang bernama Ares Prasetyo dan berumur 4 tahun.

"Assalamualaikum, " ujarku setelah menutup pintu.

"Waalaikumsalam wr wb, " jawabnya dengan mata yang masih fokus menatap benda kotak di depannya.

"Sepertinya anda sibuk sekali pagi ini?, "

"Ya begitulah, hari ini aku akan mengadakan rapat jam 9 nanti dan ada perubahan yang membuat ku benar - benar sibuk, " jawabnya dengan pandangan yang tidak lepas dari komputernya.

Author pov.

Dahi Lyra berkerut menandakan kebingungannya. Perubahan apa yang terjadi sampai - sampai ibu satu anak itu sangat sibuk?.

"Memangnya ada perubahan apa kak?" tanya Lyra yang mulai menggunakan bahasa informalnya.

"Ada perubahan CEO ra, aku tidak diperbolehkan lagi bekerja karena aku harus fokus dengan urusan rumah tangga. "

"Jadi siapa yang akan menggantikanmu kak apa dia perempuan?" tanya Lyra lagi yang masih penasaran dengan CEO baru nanti. Perempuan.. Perempuan!!, batin Lyra.

"Big no dear dia laki - laki dan perusahaan ini akan menjadi miliknya karena dia sudah menyelesaikan S2-nya"

Lyra yang mengetahui itu pun langsung mengerucutkan bibirnya karena kesal. Di saat dia sudah nyaman - nyamannya dengan Adelia tapi sekarang CEO perusahaannya harus ganti. Apalagi CEO-nya laki - laki. Ia harus berhati-hati nantinya karena ia bekerja sebagai sekretaris otomatis ia akan selalu dekat dengan CEO-nya.

Hhhhh

Terdengar helaan nafas dari Lyra.

"Memangnya siapa yang akan menggantikan mu kak? " tanya Lyra.

"Yang akan menggantikan posisiku itu adikku Auriga Kahfi Halim" jawab Adelia

Deg

Auriga Kahfi Halim

Dia kembali?











Huaa nulis kaya gini susah juga ya ternyata. Bener2 muter otak kalo kaya gini. Tapi gpp deh demi memenuhi kebutuhan readers semuanya.  Aku usahain buat update seminggu

Salam dari aku.
Calon istrinya chanyeol  😝

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang