7 Oktober
Hai panutan hidupku, lentera jiwaku
Terima kasih telah menghancurkan hati ini
Terima kasih untuk kecewa yang telah kau torehkan
Akulah bocah ingusan yang hanya ingin bahagia denganmu saja
Akulah bocah ingusan yang selalu berpura-pura bodoh dihadapanmu
Akulah bocah kecil yang selalu menunjukkan senyum pias di wajah
Detik ini pertahananku roboh, detik ini pula aku kehilangan arah
Panutanku telah berpaling arah, melawan arusnya jalan surga
Entah bagaimana aku mengungkapkannya
Karena di detik ini mulutku terkunci rapat
Mengetahui berbagai kebenaran terungkap
Telingaku tak mampu menangkap melodi indah dari bibirmu
Tanganku tak sanggup menangkap sosokmu
Mataku tak hentinya beraliran berlian
Terkadang menjadi seseorang yang tidak tahu adalah suatu kebaikan
Namun kini semua terbongkar
Terima kasih atas luka di hati ini
Tetaplah tersenyum walau senyum itu bukan untukku lagi
Tetaplah tertawa walau tawa itu bukan dariku
Terima kasih wahai malaikat jiwaku
Engkau telah membuatku mengerti kerasnya hidup ini
YOU ARE READING
MELODI HATIKU
PoetryHati perlu mengutarakan apa yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Aku hanya ingin menorehkan segudang isi hati dalam cuitan ini. Melalui makna tersirat, kuharap engkau yang merasakan sama denganku dapat sejalan dengan ini. Hanya dengan ini kesedi...