9 Oktober
Semilir angin menerpa wajah ini, menyapa indahnya dunia
Namun tidak dengan duniaku
Dunia yang terang benderang nan indah seketika menjadi temaram
Dengan hadirnya dia antara kita
Tak pernah terbesit akan seperti ini
Namun inilah jalan takdirku
Diri ini yang telah kehilangan perisai hidup
Kini harus menerima kenyataan bahwa perisai itu hadir kembali
Perisai yang berbeda, yang tidak akan pernah sama seperti dahulu kala
Perisai kini selalu memaksaku untuk menerima kehadirannya
Perisai yang memiliki 12 macam muka
Dan dihadapan malaikat jiwaku, perisai itu menampakkan suci yang semu
Semua orang mampu ditipu dengan kesucian yang semu itu
Namun tidak diri ini
Aku mampu membaca kebusukan hatinya yang bahkan terlihat oleh hati kecil ini
Aku hanya mampu diam karena dialah orang yang membuatmu tersenyum
Aku hanya mampu berdoa agar topeng itu segera terbuka
Dan ketika ku tahu dia yang palsu membuatmu kecewa
Aku tak akan segan menghunuskan pedang tajam ke arahmu
Sudah cukup aku berdiam diri
Terima kasih kau telah memberi bumbu di kehidupanku yang kini tengah berbahagia

YOU ARE READING
MELODI HATIKU
PoesíaHati perlu mengutarakan apa yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Aku hanya ingin menorehkan segudang isi hati dalam cuitan ini. Melalui makna tersirat, kuharap engkau yang merasakan sama denganku dapat sejalan dengan ini. Hanya dengan ini kesedi...