Chapter 1 : Anak Dalam Ramalan

19 0 0
                                    

Disebuah apartemen , terlihat dua sosok laki-laki sedang berbaring di futon mereka
Yang satu memiliki badan tegap dan tinggi dengan kecama hitam khusus nya dan satu lagi memiliki badan tegap dan tidak terlalu tinggi dengan sarung tangan hitam yang menghiasi kedua tangannya...
"Kringgg~
"Kringgggg~
BRAK, jam sialan teriak pemuda berkacamata aka ryu sambil menghempaskan jam waker tersebut kelantai..
Oy, Naruel cepat bangun kita hampir terlambat kesekolah teriak Ryu sambil berlari kekamar mandi..
"Nani~
Jam 7:15 aku harus cepat, Ryu tunggu aku ucap pemuda bersarung tangan aka Naruel sambil berlari kekamar mandi menyusul Ryu ..
10 menit kemudian ~
Brumm
Brummm
"Suara motor kesayangan ryu-can menyala dengan sangat baik untuk tidak didengar
"Ayo kita berangkat kakarot sebentar lagi pelajaran akan dimulai teriak ryu sambil menaiki motor kesayangannya aka dullahan..
"Baiklah ayo cepat teriak Naruel sambil menaiki motor aka dullahan
~diperjalan kami dihiasi canda dan tawa yang luar biasa gak lucu..
Ciyuuuu ~ hsusss~
Suara angin kencang menerjang kami dan membawa kami kedalam putaran angin tersebut..
"Kyaaaa tolong ,apa yang terjadi teriak Naruel yang terbang dibawa angin
"Kyaaa "teriak ryu sambil dibawa angin
"Dan kami pun dibawa kedunia lain oleh sang angin melewati lubang hitam dimensi
-'Naruel PoV'-
"Ishhhh, kepalakuuu......, Saking sakit nya hampir membuatku pingsan" Teriak Naruel kesal
Lalu aku pun membuka mata aku dan hal yang pertama aku lihat adalah hitam.
"Eh.. bukan nya aku dan ryu ikut terhisap oleh pusaran angin tadi, lalu kenapa disini jadi hitam?" Tanya Naruel kebingungan
"Apa sebenarnya terjadi,kenapa aku berada disini, apakah aku sendiri disini?"Naruel bertanya pada diri sendiri
PoV' end
- Ryuu PoV'-
"Aduh....., Sakit sekali badan aku. Eh.. dimana Naruel bukankan kami terisap bersama tadi"kata Ryuu
apa ini mimpi ?,

Mana mungkin ini mimpi tubuh aku aja sangat kesakitan gini" Tanya Ryuu pada diri sendiri
Ia pun melihat keselilingnya namun hanya ada hitam di segala sudut
PoV end

-Dimensi penghubung-
Didalam sebuah tempat dengan warna yang didominasi warna hitam melayang seekor makhluk yang ketahui bahwa itu adalah seekor naga, naga yang sangat sangat besar, naga tersebut melayang layang disana dengan tenang dan tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Namun dia berhenti karena melihat dua sosok manusia yang telihat melayang dalam posisi terlentang, dia menghampirinya.Dia tahu dua sosok manusia tersebut sudah tak bernyawa lagi, walau pun dia adalah seekor naga dia masih memiliki apa itu yang namanya rasa iba,

lalu dia memberikan sedikit kekuatan nya untuk menghidupkan manusia itu, setelahnya dia merubah tubuhnya menjadi seperti salah satu manusia yang dia lihat, dengan kekuatannya yang benar benar tak dapat diketahui siapa pun dia, lalu dia pun mengeluarkan auranya sendiri menjadi sekecil ukuran kelereng.
Dengan perlahan, dia mengangkat kepala salah satu manusia yang sudah tak berdaya tersebut, membuka mulutnya dan dengan paksa memasukkan potongan auranya tadi, dia juga melakukan hal yang sama pada sosok manusia yang kedua, setelah dirasa cukup dia merubah lagi tubuhnya menjadi sosok naga merah besar seperti sebelumnya.

Cukup lama naga tersebut menunggu, dia merasa hal ini tak ada hasilnya sama sekali, dia berniat untuk kembali melanjutkan perjalanannya yang tadi sempat tertunda namun sebuah gejolak energi dia rasakan kembali, dua buah energi besar dia rasakan, dia membalik tubuhnya menatap kedua sosok manusia tadi, dan apa yang terjadi sukses membuatnya terkejut
Sebuah aura energi berbeda warna mengalir dari dalam tubuh kedua manusia tadi, manusia pertama mengeluarkan energi berwarna merah gelap dengan bentuk seperti bulan bersinar terang dari tangan kirinya yang kini kembali tumbuh, naga itu tahu bahwa sebelumnya tangan kiri dari bocah manusia tersebut ada disana.

Energi kedua berwarna biru kehitaman namun didominasi warna biru, jika dilihat lebih teliti lagi energi tersebut terbentuk seperti bulan sabit yang terang, sedangkan energi pertama membentuk wajah manusia yang menggunakan baju perang, dan dari tangan kanan bocah manusia kedua tadi muncul sebuah cahaya yang tak kalah terangnya sepertiyang ada ditangan kiri dari bocah pertama, namun bedanyaberbentuk seperti matahari.
Karena tertarik akan kejadian tersebut naga tadi mendekat kembali kearah dua sosok tersebut, cukup lama memang energi tersebut keluar dan sedikit demi sedikit lima pasangsayap keluar dari pungung mereka, sayap yang mereka miliki menyerupai sayap seekor naga, tak hanya itu kuku kuku mereka terlihat memanjang dan menajam, tak lupa dengan matamereka yang kini sudah terbuka dan menampakkan garis berbentuk vertikal bak mata seekor naga

.Naga tersebut menyeringai saatmelihat mereka berdua sudah sadar, dia berfikir dapat memberikan sesi pertanyaan pada mereka berdua, kedua sosok bocah manusia itu terkejut saat mereka melihat apa yang ada didepan mereka.

" HUWAA AKU ADA DINERAKA!" Bocah kedua yang memiliki rambut biru azure berteriak keras saat melihat apa yang adadidepannya, sedangkan bocah pertama yang memiliki rambut Hitam spike tersebut menolehkan kepalanya kekiri.

" Ryu-u?"
bocah rambut hitam tadi memanggil sebuah nama saat melihat siapa yang ada disampingnya, sedangkan bocah biru azure merasa namanya dipanggil pun menolehkan kepalanya kekanan, melihat siapa yang ada disana bocah tadi yang diketahui bernama ryuu pun tak kalah terkejut saat melihat siapa yang ada disampingnya.

" Na-ruel?"

" Dimana kita, dan siapa kau naga merah!"
Ryuu bertanya pada Naruel dan dia pun juga bertanya pada naga yang ada didepannya, naga tersebut terkekeh cukup keras dan keras bagi mereka berdua karena mereka berdua tepat didepan moncongnya.

'Aku suka gayamu bocah manusia, namaku adalah Gread Rad, The True Red Dragon God Emperor.' Naga yang berada didepan mereka berdua memperkenalkan diri,
Naruel dan ryuu mengangguk mengerti saat mereka mendengar nama yang terucap dari moncong Gread Red.

'Apa yang kalian lakukan sampai kalian bisa berada dicelah dimensi ini bocah manusia
Naruel dan ryuu berusaha mengingat ingat apa yang terjadi dan

*cling* mereka ingat
.
" Kami berdua pergi kesekolah dengan kecepatan tinggi dan terbawa arus angin yang sangat kencang namun setelah kami terbawa angin, kami tak sadarkan diri setelahnya kami berada disini."

Naruel menjelaskan apa yang terjadi pada Gread Red, Gread Red nampaknya mengerti akan hal tersebut.
'
Naruel dan Ryuu mengerti akan hal tersebut namun-
" Jika kami berada disini, apakah kami telah mati ?" Pertanyaan dari Ryuu membuat Great Red tersenyum kecil.

'Kalian sebenarnya sudah mati, tapi aku memberikan sedikit kekuatanku pada kalian karena aku melihat kalian mati secara mengenaskan, dan karena hal tersebut kalian saat ini adalah Hybrid dari Manusia dan Naga, aku percaya kalian akan menggunakan kekuatan kalian untuk kebaikan.' Ucapan dari Gread red tersebut sukses membuat Naruel dan Ryuu membulatkan matanya.
Naga dan Manusia, mereka tak dapat membayangkan kekuatanapa yang bisa mereka keluarkansetelah ini.
'Satu peringatan untuk kalian, kalian sudah tak dapat kembali lagi kedimensi kalian yang dahulu karena robekan dimensi yang kalian ciptakan itu sudah tak dapat digunakan lagi.'
Sedikit kecewa tentu saja, mereka berdua belum memberikan salam perpisahan untuk sahabat sahabatnya,
. Uppsss."
Lalu, apa yang akan kami lagikan Gread Red, apa kami akan berada disini selamanya?"

Ryuu mengeluarkan sebuah pertanyaan yang menurut GreadRed sangat lucu, dia bahkan saat ini tengah tertawa akibat pertanyaan barusan.
'
Tentu saja tidak, jika kalian berada disini kalian hanya akan mengotori celah dimensi ini, lebih baik aku mengirim kalian kesebuah dimensi yang baru..

Naruel dan Ryuu mengangguk setelah sebelumnya mata Naruel dan Ryuu membulat saat mendengar kata Akuma terlontar dari Gread Red.
'
Lebih baik kalian segera berangkat, aku yakin kepala kalian sudah mulai terasa pening-'
Gread Red mengentikan ucapannya dan mengerakan satu kaki depannya untuk merobek celah dimensi yang berada didekat Naruel dan Ryuu
'-masuklah, dan kalian akan sampai di kota dan menjadi players, disana adalah tempat para manusia dan yang lainnya berada, berhati hatilah bocah manusia

'Naruel mengangguk mengerti sedangkan Ryuu dia memberikan sebuah cengiran khas pada Great Red serta sebuah pose Nice Guy ala Guy pada Gread Red, tak lupa ucapan terima kasih diucapkan mereka berdua pada naga merah itu.Gread Red yang melihat kepergian mereka berdua hanyatersenyum kecil. '
Sepertinya ramalan Kami-sama tak salah...
~bersambung~..

Trevel Of DemensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang