warna jinga dari ufuk barat mengiring langkah kakiku menuju rumah allah, dimana semua insan yang ingin berserah diri kepada sang pencipta sang pemilik alam semesta.
terdengar alunan adzan bersahutan namun ada satu suara yang paling istimewa la itu suara pemuda impian setiap wanita, pemuda soleh yg senantiasa menjaga pandangannya dan ahlaknya.
tutur kata yang halus, sopan dan lembut adalah cirihasnya, pemuda soleh yang banyak wanita mengaguminya, saya termasuk salah satunya, dia pemuda impian para wanita,dia mukin contoh calon imam yang sayang pada keluarganya, namun untuk menjadi pilihannya sepertinya diri ini belum sebanding dengannya.
dia seorang pemuda yg berilmu, perpendidikan tinggi, sedangkan diriku tak berilmu tak berpendidikan tinggi, yang mampu a lakukan hanya mencintainya dalam diamku mengadu kepada pemilik cinta yang sesungguhnya.
tak terasa telah sampai langkah kakiku di rumah allah, kulangkahkan kaki masuk kedalam, banyak teman dan orang2 tua sudah berdatangan.
pujian2 untuk sang pencipta terdengar di telinga, dengan suara indahnya la mengalunkan pujian2 kepada sang pencipta semesta alam.
waktu magrib tiba kqomat dikumandangkan orang2 mulai berdiri menata barisan seperti sunah rosulallah.
usai sholat para anak2 memulai belajar mengaji pada sang kiayi dan para pemuda mulai menghapal alQuran, kupandang suasana ini sangat indah dan sangat menenangkan.
tak sengaja pandanganku dan pandangannya bertemu terpaku sesaat dan selanjutnya kami sama2 tundukan pandangan kami.
