"Eh lo kok ada di sini?" Raf berhasil memergoki Key untuk yang ketiga kalinya di jalan dengan menggunakan seragam sekolah
"Sibuk banget si lo"
"Ini kan bukan jalan arah kesekolah, terus lo mau kemana?"
"Bukan urusan Lo
"Ya jelas ini urusan gue"
Key langsung berjalan kesebuah mall meninggalkan Raf
Raf yang mengetahui itu langsung menitipkan motor yang tadi dinaikinya.
"Woy jalannya pelanin sikit napa" teriak Raf
"Lo ngapain ikut ikut gue"
"Ya suka gue dong"
"Awas aja kalau lo ngaduin gue cabut ke bu Rita"
"Gue gabakal ngaduin lo asal lo memenuhin syarat nya"
"Yaudah syarat nya apa, cepetan"
"Pertama lo harus beritahu nama panggilan dan nama lengkap lo, kedua lo gaboleh marah kalau gue ngikutin lo, ketiga besok lo harus kesekolah"
"Yaudah iya, tapi inget awas aja lo aduin"
"Nah sekarang nama lo siapa"
"Nama gue Key, nama lengkap Keyla Asyrifa"
"Gue kok kek pernah denger nama lo ya"
"Iya pernah, tadi"
"Bukan, sekitar beberapa tahun yang lalu"
"Ngigo lo palingan, udah ah gue mo cabut"
"masa iyasihh" pikir Raf
"Eh tungguuu gue" teriak Raf
"Lo jalan cepet banget" kata Raf ketika sudah bisa menyamakan kecepatannya dengan Key
"Ini lo sekarang mo kemana" tanya Raf
Pertanyaan Raf sama sekali tidak direspon oleh Key, terakhir Raf hanya diam mengikuti kemana saja Key pergi
"Loh Lala kamu kok ada disini? " tanya seorang perempuan
"Lala?" tanya Raf
"Eh mama" ya perempuan itu adalah mamanya Key
"Kamu bolos lagi hah?! Sudah beberapa kali mama ingatin kamu untuk tidak bolos, tolong denger kata mama Laa semua permintaan kamu mama turutin. Ohiya kamu temannya Key kan? Maaf ya kalau Key ngajak kamu yang aneh aneh."
"Eh iya gapapa tan"
"Mama ga berhak ngatur aku"
"Diam kamu Lala"
*plak
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Key. Orang orang di sekitar langsung melihat ke arah Key, dan Key cukup dipermalukan oleh mama kandungnya sendiri.
Tanpa berbasa basi Key berlari sambil memegang pipinya yang sudah basah karena air matanya, Key terus berlari lalu terhenti ditempat Raf menitipkan motornya.
Raf yang melihat kejadian itu, heran dan mengikuti kemana Key berlari.
"Cepat bawa gue pergi dari sini"
"Lo mau kemana?"
"Udah kendarain aja, ntar gue kasih tau jalannya"
"Oh oke oke"
Kalian pasti sudah bisa menebak kemana Key menyuruh Raf membawanya, ya ke villa pemberian kakeknya. Satu satunya tempat yang ia sukai.
"Ini tempat apa?" tanya Raf
"Ini satu satunya tempat yang paling gue sukai" kata Key sambil menjatuhkan air matanya.
Raf sengaja tidak membalas perkataan Key karena ia tahu pasti Key akan melanjutkan ceritanya.
"Villa ini pemberian kakek gue, dulu sewaktu keluarga gue masih utuh, papa gue sering ngajak gue kesini. Papa bilang ketika dia sedang kesal atau mempunyai masalah dia bakal datang ke villa ini sebelum senja lalu menghabiskan waktu di villa ini hanya dengan melihat senja. Sewaktu itu gue masih kecil jadi belum paham betul perkataan papa gue, tapi sekarang gue paham betapa sedihnya papa gue dulu, gue terkadang malu kenapa gue cengeng banget kekgini, padahal papa gue lebih mempunyai masalah yang paling berat tapi berusaha menyembunyikan kesedihannya. Ketika berada disini, gue ngerasa papa gue ada didekat gue."
Air mata Key langsung jatuh dengan deras, sehingga tidak sanggup melanjutkan ceritanya. Raf langsung memeluk Key, yang ia tahu pasti sangat membutuhkannya.
Mereka masih tetap dalam posisi seperti itu sampai senja mulai menghilang.
"Kita pulang yuk" ajak Raf
"Hmm ayuk"
Raf mengendarain motornya dan mengantar Key kerumahnya. Dari cerita Key, Raf sudah mulai paham masalah Key dan mengapa Key jadi seperti ini. Raf cukup prihatin dengan kondisi temannya itu, sehingga dia berpikiran untuk membantu Key yang mungkin Key tidak memerlukannya.
...
Sesampainya dirumah Raf masih memikirkan tentang Key, yang ia pikirkan kenapa nama Key sudah tidak asing lagi ditelinganya. Akhirnya Raf memutuskan untuk tidur karena toh Key sudah mulai akrab dengannya, jadi dia bisa menanyakan beberapa hal pada Key besok pagi.
Moshi moshii. Hehe maaf ya kalau ceritanya singkat><
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen Fiction"Gue ga habis pikir sahabat yang sangat gue banggakan harus hancur begini hanya karena broken home" Key, korban broken home dari kedua orang tuanya harus bisa nerima nasib kalau dia dipaksa tinggal bersama mamanya yang menikah dengan pria lain. Sebe...