MANTAN

selangkah lebih maju

Belajar melupakan mu sekarang adalah prioritas ku.
-Devanya Riska Putri

****

Hari sabtu membuat Vanya malas-malasan di kamar. Ingin sarapan saja malas sekali. Vanya lebih memilih menonton youtube dari pada sarapan.

Tetapi perut Vanya tidak bisa diajak kompromi sedari tadi sudah berbunyi. Ingin memasak nasi goreng tetapi malas membeli bahan
nya.

Pasalnya orang tua Vanya belum pulang dari pekerjaan nya.

Akhir nya Vanya meminta sahabat nya untuk membelikan makanan untuk nya.

3Gembel cari pahala.

Vanya.Riska:

P
P
P

Vio.adzikra:

Apa dah?

Vanya.riska:

Anterin nasi goreng dong
Gue laper belum sarapan.

E.riska:

Lgi g di rmh.

Vio.adzikra:

Otewe.

Vanya pun tersenyum kala melihat balasan dari Vio. Tak lama kemudian terdengar suara bel membuat Vanya tambah tersenyum semakin lembar.

"Ih gercep banget si, Vio. Enggak biasa nya." Ucap Vanya sambil berjalan membuka-kan pintu.

Sesampai nya di depan pintu Vanya pun membuka pintu dan terbelak kaget kala melihat bukan Vio lah yang mengantarkan makanan nya melain-kan abang nya, atau mantan Vanya.

"Aih Vio nya mana? Nunggu di motor ya?" tanya Vanya bingung.

Vano hanya menggaruk pelipis nya bingung. "Eh itu Vio... Vio masih tidur."

"Loh trus yang tadi bales chat gue siapa?"

Sekali lagi Vano menggaruk peplipis nya.

"Itu anu... eh itu gue,"

"Eh masuk dulu," ucap Vanya sambil membuka pintu lebar-lebar.

Setelah Vanya menyuruh Vano duduk. Vano pun duduk di sofa berwarna abu-abu empuk ini.

"Kok bisa lo yang bales?"

"Iya tadi pas mau ke kamar Vio gue denger handphone Vio ber-bunyi. Yaudah deh gue buka aja trus liat ada chat gue bales deh, heheh." jawab Vano sambil terkekeh.

"Habis nya gue takut nanti lo mati kelaparan lagi gara-gara putus dari gue. Trus nanti dari berita gini 'seorang anak SMA meninggal kelaparan lantaran diputus-kan oleh kekasih nya'. Kan enggak lucu!" sambung Vano lagi membuat Vanya melotot karna ucapan nya.

"Berjanda kali,"

"Garing!" Sarkas Vanya. Akhir nya yang terjadi selanjutnya adalah hening.