01

73 9 2
                                    

Pagi ini seperti biasa ara memulai aktivitas paginya dengan membereskan rumah yang bisa dibilang minimalis itu. Ara beranjak dari dapur dan bergegas menuju lantai atas untuk membangunkan mamanya.Sesampainya di kamar sang Mama ara berjalan menuju ranjang mama nya,

"Ma, bangun sudah pagi ara sudah siapin sarapan buat mama."ucap ara sambil memegang tangan sang mama

"Egh,apaansi kamu jauh-jauh sana jijik saya liat kamu."  Pekik Rasti sambil menepis tangan ara yang brada dibahunya
Ara hanya menghela napas  lemah nya

"ara sudah siapkan sarapan buat mama ,sarapan nya ada di atas nakas ." Ujar ara yang tidak dihiraukan oleh Rasti

"Ara berangkat ya ma,assalamu'alaikum."

Ara bergegas keluar
kamar dan mengambil tas nya yang tadi ia letakkan di dapur setelah itu ia pun menuju pintu utama untuk berangkat sekolah.

Ara berjalan kaki untuk sampai depan Gg rumahnya yang jarak nya lumayan jauh sesekali ia melihat hanphone nya untuk melihat apakah dia menelepon atau sekedar mengirim pesan nyatanya tidak ada sama sekali ia tersenyum kecut selalu seperti ini memiliki pacar tapi tidak seperti memiliki hanya bagai pajangan dan sekedar status. Padahal ia ingin sekali saja varo menanyakan kabarnya atau sekedar memberi sedikit perhatian ya walaupun hanya sedikit,tapi lagi-lagi ia hanya bisa tersenyum kecut mana mungkin itu terjadi sangat mustahil
...
Setibanya di sekolah ara bergegas menuju ruang kelasnya.kelas nya masih sangat sepi karena jam baru menunjukkan pukul 6 pagi.Ara menghempaskan tubuhnya di bangku ke dua dari belakang ia membuka tasnya dan mengambil novel nya sambil menunggu bel masuk berbunyi.

"Hei ara udah dateng aja."
Sapa Arum teman Sebangku ara dan sekaligus teman satu-satu nya ara di skolah,Ara hanya menanggapi nya dengan tersenyum

"eh ra tadi gua liat pacar lo lagi diparkiran sama si Della kaya nya si Della abis nebeng deh smaaa ka varo."

Lagi-lagi ara hanya bisa tersenyum menanggapi nya hal seperti ini sudah biasa bagi Aramemang nya ia bisa apa ia hanya mampu tersenyum dan berkata bahwa ia tidak apa-apa.
...
Bel masuk telah berbunyi jam pelajaran pun dimulai,ara mengikuti pelajaran dengan begitu tenang sampai tidak terasa bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Seperti biasa setiap jam istirahat ara hanya berdiam diri di kelasnya dan memakan bekalnya yang ia bawa dari rumah walaupun hanya sebatas mie goreng itu saja sudah cukup untuk mengisi perutnya sampai jam pulang nanti,ara tidak kekantin karna dia tidak memiliki uang lebih uang nya hanya cukup untuk membayar angkutan umum untuk berangkat dan pulang sekolah saja.Miris sekali.
...
Bel pulang sekolah berbunyi ara dan Arum pun bergegas menuju luar kelas untuk pulang. Ditengah Perjalanannya
ara melihat varo dan teman-temannya dari kejauhan mereka sedang berada di parkiran sekolah,ara hanya bisa memandang varo dari jauh walaupun dalam hati ia ingin sekali varo mengajak nya pulang bersama atau sekedar berbicara sedikit padanya tapi lagi-lagi kenyataan pahit yang Harus ara terima bahwa varo selalu pulang pergi bersama Della kadang juga temen perempuan sekelas nya.Beginilah nasib dara mempunyai kekasih tapi tidak pernah dianggap.Miris sekali.

Sesampainya dirumah ia disuguhkan pemandangan menyakitkan dimana mamanya sedang bercanda ria dengan kekasih barunya. Ara berusaha biasa saja meski dalam hatinya ia ingin sekali berteriak di depan mamanya bahwa ia benci semua ini tapi lagi-lagi ia hanya bisa menghela napas pelan dan berjalan menuju lantai 2 dimana kamar nya berada. Tapi di pertengahan tangga ia kembali mendengar mamanya sedang mengatainya ia pun berbalik dan dihadiahi pelototan tajam dari mamanya.

"Apa kamu liat-liat sana pergi saya males liat kamu" ucap sang mama dengan nada sinis. Ara hanya tersenyum pahit dan melanjutkan per jalannya menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar,Ara langsung mengganti pakaian dan merebahkan tubuhnya di kasur yang lumayan empuk itu tapi sangat nyaman bagi Ara ia mencoba memejamkan mata smpai akhir nya ara pun tertidur.

..
Sore harinya ia terbangun karena perutnya terasa lapar.ara pun bergegas turun ke bawah dan tidak mendapati sang mama disana.Ia bergegas menuju dapur dan memasak masakan seadanya yang penting bisa Ia makan dan sedikit lezat.Setelah selesai ia bergegas menuju kamarnya lagi Dan membersihkan diri selepas itu ia membuka pelajaran nya untuk mengerjakan pekerjaan Rumaah yang harus selesai malam ini.Karena besok pasti dikumpulkan.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.30 malam ara pun membereskan bukunya dan merebahkan diri dikasur. Semoga mama sudah pulang,ucap ara didalem hati. Tak lama mata nya pun terpejam dan ara sudah masuk kedalam mimpinya.Dan menyambut hari esok berharap akan lebih baik lagi.


Vote+comment
Typo harap dimaklum😂
Yang bisa buat cover bisa chat aku yaa😂😂

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang