Pertemuan

4 0 0
                                    

Alexa POV

Kini aku sudah sampai di lapangan. Ramai. Banyak anak-anak kecil maupun remaja. Bahkan yang dewasa dan berusia lanjutpun ada disini.

Ada yang bermain bola, berlari kecil, lompat tali, main voli, bahkan bercerita ria. Karena memang jarang mereka seperti ini. Hanya di hari Minggu saja. Semuanya sibuk dengan sekolah dan pekerjaannya.

Aku melihat-lihat sekitar, mencari keberadaan Hazel. Ah, rupanya dia sedang voli. Lalu ku hampiri dirinya.

"Hazel" panggil Xa sambil menyodorkan air mineral ke Hazel.

"Eh, Xa. Udah nyampe. Makasih"

"Ayok main voli" ajaknya.

"Tapi kurang satu lagi lah orangnya" ucap laki-laki berambut sedikit coklat, yang ku tau namanya Dion, karena ia sedang yaa apa sih kalo remaja namanya itu kalo lagi dekett?? Hmm.. Pedekate . yah dengan Hazel.

"Gua juga ikut" ucap seseorang yang tiba-tiba berada di belakangku. Ah, rupanya si tampan Wildan. Namanya Wildan Saltian Zan. Panggilan nya Wildan atau lebih singkat lagi Idan. Kalo aku sih pengennya sayang.Eh?

"Yaudah Xa di team gua aja. Lu di team Brian" ucap Hazel.

Mereka mengacungkan jempol lalu kembali ketempat semula.

Permainan pun dimulai. Bola dipegang team Brian. Lalu mengarah ke team kami.

Dengan cekatan, Hazel mem-passing bawah bola voli itu. Ku lihat ternyata dia menakjubkan. Dia cantik, baik dan juga jago main voli.

Aku terlalu melamun melihat Hazel. Ketika bola yang sudah diarahkan Hazel ke team Brian, bola itu kembali ke teamku. Roni meng-smash bola itu lalu bola itu mengarah padaku. Aku sontak kaget,karena tidak siap apa-apa ditambah lagi aku tadi melamun. Aku malah lari menghindar.

Mereka menertawakanku, aku hanya nyengir. Ya,itu memang kesalahanku. Siapa suruh diriku ini melamun?

Bola itu..kemana? Aku mencari-cari ke sekeliling tapi tak terlihat.

"Xa,itu di dalam yang banyak pohonnya. Hati-hati" ucap Hazel dari kejauhan.

Pohon?pepohonan maksudnya. Memang ada pepohonan disini, dibelakang lapangan. Dari dulu tidak boleh ditebang ataupun diganti menjadi lahan rumah. Entahlah apa maksudnya akupun tidak mengerti.

Agak seram sih. Kan ini gara-gara aku melamun juga. Mau tak mau aku mengambilnya.

Ternyata bola itu berada disamping batu yang berbentuk kotak dan terdapat tulisan j..aa..w..aa? Aku melongo. Aku tak mengerti dan baru menyadari ada batu seperti itu. Apa itu kuburan? Ihh aku mendadak ngeri dan merinding.

Ketika aku ingin mengambil bola itu, tiba-tiba sebuah cahaya putih menyilaukan mataku. Aku menutup mataku. Kemudian keluarlah seseorang dari situ.

Ha?keluar dari itu?? Batu itu??

Aku mengganga. Sebab yang keluar adalah seorang lelaki yang berpakaian kerajaan.

Ia pun kaget lalu memperhatikan sekelilingnya.

"Siapa kamu?" tanyanya dengan gaya bicaranya agak jawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran Angkuh Kuno-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang