Chapter 3

15 1 0
                                        

Jessica Verliana, akrab dipanggil Iva, cantik, tingginya sama dengan Rei, Putih, manis (kalau senyum), pendiam, kurang Cerdas tapi lumayan pintar.ke sekolah dia bisanya mengendarai motor Mio Sporty warna merah Tinggal di desa Palakka Kec. Kahu.

Tes tertulis telah usai, Rei memperhatikan gerak gerik semua orang disekitarnya termasuk Iva.

Keesokan harinya dilanjutkan dengan tes membaca dan mengaji, dimana ruangan membaca dan mengaji dibagi menjadi 6 Ruangan, 3 ruangan tes mengaji dan 3 ruangan lainnya tes membaca.

Tes mengaji dan membaca telah selesai, seluruh siswa dinyatakan bisa lulus dan harus mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa)

Gugus dalam MOS sudah ditentukan, Rei dan Iva beda gugus, Rei gugus 2 dan Iva gugus 1.

Masa Orientasi sedang berlangsung, hari pertama tentu saja perkenalan, banyak wajah-wajah Asing yang baru Rei liat, dari yang kurang cantik/ganteng sampai yang sangat menawan dan yang paling Soleh sampai yang paling Salah (ingkaran dari Soleh).

Rei berfikir untuk beradaptasi terlebih dahulu sebelum menanam buah cinta terhadap siswa lain termasuk Iva, mungkin beradaptasi selama beberapa bulan, atau bahkan setahun.

Setelah Rei beradaptasi mungkin Rei akan menanam benih cinta pada Iva, atau  mendekatinya bahkan menjalin hubungan Pacaran dengannya tapi tidak menutup kemungkinan dengan Iva, bisa jadi dengan teman Iva atau bahkan dengan Kakak Kelasnya. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Semua serba Bisa Jadi

Hari kedua Masa Orientasi Siswa, semua siswa disuruh bawa gula-gula satu dos, id card berupa kolaborasi antara tali rapia dan karton, kantong plastik besar dijadikan sebagai baju, dll. Sebagai games siswa, untuk games (1) paku, botol, tali rapia. Dan untuk games (2) kelereng dan sendok.

Dihari kedua ini, games akan dijadikan waktu kosong dari kegiatan-kegiatan inti seperti pengenalan para guru, stav pegawai, dan juga Lingkungan sekolah. Semakin hari semakin banyak Siswa yang dikenal Rei dengan berbagai karakter.

Hari ketiga (hari terakhir MOS).  Sudah pasti diiringi dengan pesan dan kesan dari semua pihak termasuk peserta MOS.

"Perpisahan akan selalu ada, kami harap kalian tidak melupakan kami, disetiap games yang dilakukan kami selalu memarahi kalian dan menekankan kalian untuk menang melawan gugus lain, itu sebuah kepedulian dari kami, dimasa smp akan banyak penekanan yang akan kalian hadapi, tapi percayalah penekanan tersebut bisa jadi menguntungkanmu dibanding orang lain. Maafkan kami jika ada perbuatan dan perkataan yang kurang berkenang dihati adik adik sekalian. Saya mewakili pendamping gugus wassalam" -ucap salah satu pendamping gugus Rei

Waktu itu belum ada siswa yang Pandai berbicara didepan umum, bahkan Rei masih canggung dalam ilmu bersilat lidah.

Sudah mendekati waktu pulang belum ada yang memberanikan diri untuk mewakili para peserta MOS di gugus 2. Rei dengan wajah yang tegang memberanikan dirinya untuk berbicara.

"Dimana ada pertemuan maka akan ada perpisahan, saya mewakili teman-teman sangat berterima kasih kepada kakak-kakak yang sudah bersedia menerima amanah untuk mengawasi dan mendidik kami selama 3 hari, dengan sifat kami yang bawel, ribut, susah diatur dan kesalahan lain yang kami lakukan. Tapi inilah kami, sekumpulan orang yang baru saja menyelesaikan masa SD, orang yang masih perlu didikan. Kami meminta maaf yang sebesar besarnya krna perbuatan dan perkataan kami yang kurang sopan. Kami salut sama Kakak yang selalu menghadapi kami dengan sabar dan patah semangat. Sekali lagi terima kasih atas segalanya" -Ucap Rei dengan muka yang tegang dan gugup.

Setelah ajang perpisahan, kelas telah ditentukan, kelas berdasarkan gugus masing masing, Rei ditempatkan di Kelas 7B. Kelas bukan berdasarkan unggulan (teracak).

Hidup adalah Bisa JadiWhere stories live. Discover now