➳ "Woong, buruan, gue udah telat!"
Euiwoong mendengus kecil, sembari mengayunkan tasnya ke punggung. Tangan kanannya memeluk diktat pelajaran hari itu, sementara tangan kirinya menjinjing tas laptop. "Sabar! Bawaanku berat!"
"Siapa suruh bawa barang kayak orang mau pindahan." Sunwoo mendengus, tangannya terulur untuk mengambil alih diktat dan tas laptop Euiwoong lalu membawanya. "Lo tuh udah mungil, entar jadi makin kecil bawa kayak beginian banyak-banyak."
"Bacot banget heran." Euiwoong mendengus lagi, kemudian sedikit berlari untuk menyamai langkah terburu-buru Sunwoo. "Sok sibuk banget kamu, baru jam setengah tujuh juga."
"Semester tiga sama semester satu beda ya, anak kecil." Sunwoo meliriknya dengan ujung mata, kemudian menghentikan langkah saat dilihatnya pemuda itu bersusah payah menyamai jalannya. "Lama amat, ketauan sih yang males olahraga."
"Kamu tau anjing? Iya itu kamu Sunwoo." Euiwoong menendang kaki pemuda itu sekuat tenaga. "Ada kelas apaan sih emangnya jam segini? Setauku dosen pada males ngajar kepagian."
"Kelas penjurusan ini, Diplomasi Preventif. Gak tau juga, gue gak paham." Sunwoo mengangkat bahunya acuh. "Kelas lo di gedung mana?"
Euiwoong mengecek ponselnya sekilas. "Di C, lantai 3. Anak HI kalau gak salah pakai gedung E, ya? Ya udah siniin barang-barangku, kamu ke kelasmu aja buruan." Pemuda itu mengulurkan tangan, hendak mengambil alih tas laptop dan diktat tebal yang masih dibawa Sunwoo.
"Udah gak usah, gue bantuin lo bawa aja." Sunwoo berkelit menjauh. "Gue terlanjur telat lima belas menit, mending bolos aja sekalian. Lagian lo mau ke lantai tiga bawa barang berat sebanyak ini? Modar kali ah lo pas sampai sana."
"Aku gak selemah itu!" Euiwoong merengut. "Siniin aja, gak apa-apa. Kamu katanya gak paham sama kelasnya, kalo bolos makin gak paham dong nanti."
"Berisik banget ya, anak kecil." Sunwoo menjawil hidung Euiwoong pelan. "Ayo cepet, ah. Gue bisa dicoret dari Kartu Keluarga sama mami kalo tega biarin anak tetangga kesayangannya ini kecapekan."
"Ya udah." Euiwoong mendengus, kemudian berlari mendahului Sunwoo. "Cepetan! Kalo lambat, aku aduin mami kamu ntar, lho!" Pemuda itu sempat-sempatnya berbalik untuk menjulurkan lidah, mengejek Sunwoo.
Sunwoo hanya menggeleng-geleng, sebelum kemudian mempercepat langkah untuk mengejarnya.
"Ternyata lo lucu juga, ya."
.
[Goals]
.
"Woong, besok gue gak bisa nganter lo, ya."
Si pemuda mungil tak mengalihkan pandang dari layar laptopnya. "Ya udah gak apa-apa. Mau kemana emang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3/2] Goals +Sunwoong [ON HOLD]
Cerita Pendek"Woong, jadi pacar gue, kuy?" Berawal dari omongan asal-asalan Sunwoo yang berhasil buat geger satu angkatan [Side Story of Candu]