Namaku Nilma, cukup! Cuma Nilma gak lebih, gak tau kenapa orang tuaku ngasih nama pendek banget. Aku saat ini berusia tujuh belas tahun. Oke, kuhabiskan baksoku dulu, baru akan aku ceritakan kisahku empat tahun lalu.
Oke lanjut! Empat tahun lalu itu aku masih duduk kelas dua diSekolah Menengah Pertama Negeri, sebut saja SMP GARUDA. SMP yang terletak ditengah kota Balikpapan. Aku akan menjelaskan tentang Aku terlebih dahulu, Aku adalah Anak ketiga dari tiga bersaudara kedua kakakku sudah menikah semua, sisa aku. Ayahku seorang swasta sedangkan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, namun untuk kebutuhan ekonomi kami tidak kurang dan tidak lebih. Ayahku seorang guru mengaji, didekat rumah ayahku membuat sebuah rumah khusus untuk anak santri mengaji. Ibuku hanya diam dirumah terkadang hanya merawat tanaman dan menghias halaman dengan berbagai bunga bungaan yang cukup banyak. Keluargaku adalah keluarga yang cukup paham agama terutama ayahku, dari situ aku belajar untuk selalu berhijab dan tidak terlalu bebas dalam bergaul. Aku memiliki tubuh yang Tinggi semampai seratus lima puluh lima-lah kira kira, tubuhku kurus namunn tak terlalu kurus, soal pakaian Aku orang yang kurang suka berpakaian ketat dan minim, Pakaianku adalah pakaian longgar dan jilbab yang panjang namun tak terlalu panjang.
Baiklah! Aku akan menceritakan kisah masa lalu hingga kejadian kemasa kini.
Kisah yang menyangkut tentang dia. Orang yangku sayang.
Saat itu, masih pada empat tahun lalu,Hari Kamis. Aku berjalan kaki dari depan gang menuju gerbang sekolah, jalanan basah karna sisa Air hujan tadi subuh. Aku terus berjalan kedalam gang kira kira dua ratus meter dari jalan raya hingga sampai depan gerbang sekolah. Aku memasuki pelataran sekolah hingga bertemu seorang Pria, pria itu sepertinya teman sekelasku. Soalnya baru seminggu lalu pembagian kelas, jadi Aku belum terlalu mengenalnya, Aku ingin menegurnya Namun, Aku merasa canggung karena Aku orang yang biasa saja dalam pergaulan dan kurasa pria itu cukup Tampan, Tinggi sekitar 160 cm, hidungnya mancung, badannya berisi, alisnya tebal hampir tersambung, kulitnya sawo matang. Karena dia ganteng makin membuatku takut untuk menegurnya karena jujur aku ini orangnya Baperan hehe.
Sesampai didepan pintu kelas, Aku bingung karena Aku datang terlalu pagi sehingga Aku hanya sendiri dikelas. Huh.. dasar teman temanku pada ngaret semua, Niat sekolah gak sih! Umpatku dalam hati. Aku duduk saja sendiri dimeja guru sambil menunggu seseorang yang datang kekelas berwarna Hijau muda itu. Dari depan pintu Aku melihat seseorang yang muncul dari arah Kantin, kurasa itu Pria yang kulihat depan gerbang barusan, dia berjalan kearah kelas ini dan membersihkan sepatunya dikeset lalu masuk kelas dengan wajah datarnya. Huh!!.. kenapa sih dia itu? gak liat aku disini? Senyum tidak, Apalagi Salam! Dia duduk Diam dimejanya tepat didepan Mejaku, oh rupanya dia duduk disitu.. Baru sadar Aku. Ahh sudahlah jangan bahas dia gak penting, dia sombong Aku gak suka.
Setelah satu semester berlalu, aku mendapat banyak teman baru dikelas delapan ini. Ya, walaupun aku gak terlalu bergaul dengan siswi siswi yang punya handphone bermerk tapi aku punya teman yang cukup pandai juga dalam pelajaran, jadi paling tidak aku gak salah pilih teman.
Oke. Saat ini pelajaran Pak bejo, pelajaran PPKN kebetulan gurunya galak dan pada saat itu ada pekerjaan rumah yang cukup banyak, dua puluh lima soal essai. Aku duduk dibangku ketiga dari depan, dan teman sampingku namanya Yonna, dia orangnya sangat pintar sudah beberapa kali dia mendapat nilai tertinggi ulangan harian, walaupun kulitnya gelap namun dia cukup cantik dan tomboy dia sangat berani untuk memarahi siswa yang berani menggangunya.
"baiklah anak anak, kemarin Bapak sudah berikan beberapa soal untuk kalian, bapak kasih waktu lima menit untuk menyelesaikannya lagi, Bapak tinggal dulu keluar sebentar, saat Bapak kembali kita langsung tukar dan koreksi" begitu kata Pak bejo. Dan berlalu meninggalkan kelas.
Yonna langsung meraba laci mejanya rupanya ia mencari bukunya namun, bukunya tidak ada disitu.
"eh, Nilma?" ucapnya sambil melirik kearahku dan masih meraba laci mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [SUDAH TERBIT]
Teen FictionTahun 2014 dimana tahun yang sangat berkesan bagi Nilma, tahun dimana gadis yang masih duduk dibangku Smp itu, menemukan seseorang yang membuatnya semangat sekolah dan belajar, dan bisa bercerita tentang hari-harinya bersama Ifan. Dimana Nilma yang...