NILMA MAGER

41 7 11
                                    

Hai, kali ini Ifan yang cerita, Nilmanya mager katanya, laptopnya error. Oke kenalkan dulu, kalo sudah kenal ya sudah gak usah dibaca perkenalanku, namaku Ifan, iya! Ifan aja gak ada tambahan apapun apalagi boraks. 

Namaku diberikan oleh Bapakku, yang kalo takdir bertindak bakal jadi mertuanya Nilma. Setuju? Kalau kalian setuju terima kasih, tidak setuju ya sudah.

Aku lahir di kota Balikpapan, kota yang kucintai, Kata Bapakku, Aku lahir di bulan agustus makanya dikasih nama Ifan.  Aku lahir setelah Nilma berusia 6 bulan. Ya, itu senjata yang digunakan Nilma saat kita marahan, pasti dia bilang.

"Masa yang tua minta Maaf duluan?!"

Kalau sudah begitu segera Aku minta Maaf dan memohon ampun padanya. Karna kalau Nilma tidak suka seseorang, dia Akan mengingat orang itu sepanjang hidupnya. Dan tidak merespon banyak perilaku orang tersebut, dan Aku gk mau jadi orang yang dibencinya, dan Allhamdulillah sampai saat ini Aku masih disayang olehnya.

Dari sekolah dasar Aku suka bergadang, Aku suka makan silverqueen, eh silverking deh kalo ada, Aku kan cowok wkwk.

Aku suka photografer, Aku suka nasi, Aku suka sayur sawi, dan tidak suka ramai hingga saat ini, ada tambahan.
 Aku suka Nilma, Aku suka beng beng dan alpukat.
Aku orang yang suka berkata kasar, ya untuk yang pantas dikasarin. Aku terkenal dengan ketampananku di sekolah, itu kata Nilma. Bagiku Aku biasa saja, seperti manusia yang lain. Cuma bedanya Aku ya Aku, mereka ya mereka.

Aku suka bicara kotor seperti Anjing, asu, bangsat, babi, dan lainnya. Tapi sejak dekat dengan Nilma itu semua berubah, ya walaupun tidk 100% tapi ya hampir sih. Dulu aku jarang shalat, tapi Nilma sering marah dan dia selalu gak balas chat ku saat dia lihat Aku nongkrong didepan kelas saat waktu shalat. 

Aku juga suka membully, siapapun yang pantas dibully. Bahkan Aku pernah membully Nilma. Ya, Nilma gak bakal cerita, Aku juga gak bakal cerita cuma mau kasih tau saja, bahwa Aku pernah membully Nilma, dan itu hal yang paling kusesali dan akan kuingat sepanjang hidup sebagai hal yang tidak akan kuulangi.

Dipart part sebelumnya Aku sudah membaca semuanya, dan Nilma membuat cerita itu agak mirip dengan aslinya. Aku bingung sendiri bacanya. Seperti yang di chapter 'senjata tanpa peluru' saat dia kuberi beng beng satu pack, itu aku sudah rela nabung dan ditagihtagih uang kas oleh bendaharaku, Aku nunggak hanya untuk belikan bengbeng Nilma sebagai mahar untuk menyatakan perasaanku padanya. Eh dia malah lari. Dan parahnya perasaanku gak diterima tapi beng bengnya diterima. Adil gak tuh?. Kalau gak sayang kulempar tisu dia.

Nilma juga cerita tentang kawanku yang kecelakaan. Tau gak? Aku semyum senyum sendiri membaca part 'khawatir Ifan' di part itu Nilma berhasil membuat feel menegangkan, dan Aku suka bacanya. Karna Aku jadi tau perasaannya saat itudan merasa bangga sudah dikhawatirkan olehnya.

Nilma juga pernah menulis cerita tentang Ikhsan dan Lia. Saat itu yang kulakukan hari-hari adalah mengajaknya jalan dan menghiburnya. Bagaimana tidak? Dia menangis didepanku karena perilaku ikhsan, dia juga curhat masalahnya dengan Lia. Aku bingung menyikapi Nilma dengan bagaimana, Aku salah bicara saja saat itu langsung ditabok, gak terlalu sakit sih? Soalnya seminggu kemudian dia bilang, " Aku naboknya sambil sayang".

 kurasa Nilma memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi ya itu, Bapaknya orang yang cukup agamis, pacaran sangat ditentang oleh si Nilma itu sendiri, padahal jika Aku kerumahnya, bapaknya santai saja. Dan menyuruh Nilma menyuguhkanku secangkir teh hangat.

Aku juga suka jika melihat Nilma marah, wajah seriusnya membuat Aku ingin tertawa, seperti saat itu, waktu Nilma menjadi ibu tiri di teater di sekolah, sengaja Aku menunggunya tampil yang kebetulan Aku juga baru saja tampil. Saat dia memarahi si cinderella, aku langsung teriak.

" wah! Nda boleh ini!! Kalo aku punya ibu tiri gitu langsung kubunuh"

Nilma menoleh, dengan wajah tanpa senyum. Temantemanku langsung heboh juga.

"Kuhajar loh kamu!" kata Nilma sambil melotot kearahku, setelah itu dia senyum.

Kalau digambarkan dengan benda, Nilma itu ibarat jendela. Kadang tertutup kadang terbuka, dia kadang tidak menceritakan masalahnya jika tidak kupaksa. Dan kadang tanpa aku tanya dia  langsung curhat dengan cara
ngespam chat aku.

Oh ya, Aku dan Nilma sering telepon teleponan jika gabut, bicara hal yang cukup sangat tidak penting. Dan kadang sering jalan jalan ketempat yang juga sangat tidak penting, seperti rumah sakit, pasar malam, swalayan dan mall. Tapi ending dari jalan jalan itu adalah makan, mulai dari makan di mcd, cabe merah, solaria, kfc, pizza hut, bakso pinggir jalan, nasi goreng bahkan jika lagi krisis ekonomi kami hanya beli bengbeng dan tehgelas.  Intinya jika kita bertemu dan jika berpisah harus sudah kenyang, biar nyaman.

Hmm.. Sudah dulu ya, panjang panjang nanti, Nilma susah untuk ngedit dan ngepublish, intinya Aku sudah nyumbang ide walaupun karna dipaksa. See u☺

See u next part readers
Thanks for reading. I love u😘

Vote gak vote gpp. Yg penting komen biar aku semangat.

FRIENDZONE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang