"Permisi, bisa saya temani anda minum?"
"Oh, Gray-ssi?"
~~~~~~~~~~
Kegugupan melanda Gray, tak menyaka kalau dirinya sendiri berhasil mengalahkan ketakutannya dan memilih untuk menghampiri wanita ini. Tepat disudut ruangan yang biasanya menjadi tempat yang sangat mengerikan jika ada seorang wanita duduk sendirian disini. Tampak sedari tadi banyak serigala-serigala nakal yang seperti tersihir untuk tidak dapat melepas pandangan mata mereka kearah wanita ini
Bagaimana tidak, waktu tadi wanita ini mempesona dengan busana kantornya, kini Hanna puluhan kali lebih mempesona. Ya, benar. Wanita yang sedari tadi menangkap penglihatan dan perasaan Gray adalah Hanna.
"Silahkan duduk!" pinta Hanna kepada pria di sampingnya yang terlihat hanya bengong. Gray butuh menenangkan detak jantungnya yang berlebihan dan urat yang berkedut disekujur tubuhnya akibat menyaksikan Hanna. "Oh.. terima kasih" Gray tersadar dan segera duduk disamping wanita itu.
"Anda ingin minum?" tanya wanita ini lembut.
Gray lagi-lagi tak menyangka bahwa wanita ini bisa menjadi sangat lembut dan manis selain sikapnya yang profesional saat bekerja. "Whisky saja." Jawabnya dengan senyum termanis diperuntukkan kepada wanita itu.
Segera setelah mendengar Gray mengucapkan pesanannya, Hanna segera memanggil pelayan dan memesankan minuman untuknya dan Gray. Suasanya semakin canggung saat Hanna selesai memesan minuman untuk mereka. Hanna dan Gray sama-sama mengamati DJ yang tengah asik dengan lagu yang diputarnya, yang menurut Hanna lagu itu hanya membuat telinganya sakit dan memilih untuk meminum Whiskynya yang sudah di bawa oleh pelayanan tadi.
Sementara Hanna memutar tubuhnya kembali ke meja, Gray semakin yakin kalau wanita ini sungguh tidak suka berada di tempat yang ramai dengan dentuman musik yang mengganggu dirinya. Graypun yang sedang menikmati musik yang dimainkan harus memilih memutarkan tubuhnya kembali setelah melihat reaksi yang diluar perkiraannya.
"tak suka lagunya?" Gray mencoba memberanikan diri dengan membuka percakapan pertama.
"Bukannya tidak suka, tapi lagu ini membuat telinga saya berdengung" Jawab Hanna dengan menggelengkan kepalanya dan menggidikkan bahunya. "Disini terlalu bising untuk bicara." lanjutnya lagi sambil menyesap Whisky yang ada di gelasnya.
Jujur Gray akui wanita disampingnya ini sungguh 100% kriterianya. Mulai dari sikapnya, tubuhnya, wajahnya, pesonanya, cara berpakaiannya, bahkan sampai kesamaan dibidang pemilihan genre musik, semua itu semakin membuat Gray penasaran dengan semua yang ada pada wanita itu. Bagaimana cara Hanna menyebarkan pesonanya yang seharusnya sejak 1 tahun ini sudah diketahui oleh Gray, tapi malah selama kontrak kerja dengan perusahaan Hanna justru wanita ini tak pernah sedikitpun terlihat. Gray harus berterima kasih pada Simon D yang sudah mengundang Hanna untuk datang hari ini.
"Oh ya, kita belum berkenalan dengan benar. Saya Lee Seonghwa" ucapnya sembari mengulurkan tangannya kearah Hanna
"kita memiliki marga yang sama, yah? Lee Hanna, senang berkenalan dengan anda." Jawab Hanna dengan memamerkan killer smile yang menjadi daya tarik tersendiri wanita itu
Melihat senyum yang dapat membunuh jantung itu membuat Gray menjadi salah tingkah, senyuman itu membuat siapa saja bisa melupakan waktu sama seperti pria ini sekarang yang malah terdiam terus memandang wajah Hanna. "Eoh, se... senang berkenalan dengan anda." balasnya tertatih karna kegugupan.
YOU ARE READING
Fall into Gray Ground
FanfictionApakah cinta pada pandangan pertama itu benar-benar nyata? Cinta itu bisa datang kapan saja, dimana saja dan yang terutama pada siapa saja. Bahkan pada orang yang tak terduga sekalipun . Bagitulah yang dirasakan Pria Workaholic saat pertama kali ber...