Sesampainya di Kantor,Ali pun langsung mengerjakan pekerjaannya yang selama ini terbengkalai karena dirinya yang cuti. Sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan obat-obatan,Ali sangat bersyukur karena perjuangan meraih gelar S1 nya tidak sia-sia.
"Maaf Pak Ali saya mengganggu, Pak Ali dipanggil oleh Pak Ridwan,beliau menyuruh Pak Ali untuk segera ke ruangannya"
Ali mengerutkan keningnya,tidak biasanya Direktur nya memanggil dia,ucapan Pak Dudi barusan membuat dirinya termenung. Apakah dia membuat kesalahan sehingga Direktur nya memanggil?tapi lamunannya buyar ketika Pak Dudi rekan kerjanya kembali memanggil"Pak...Pakk Ali...Pak Ali kok malah diam?"ucap Pak Dudi bingung
"Ehhh...ehhh iya Pak,makasih ya atas informasinya"balas Ali gelagapan
"Iya Pak,kalau begitu,
saya permisi "ucap Pak Dudi berlalu dari hadapan Ali"Iya silahkan" Ali pun berlalu ke ruang Direktur nya
Sesampainya di depan pintu ruang direktur,Ali pun bertanya pada sekretaris Direktur nya
"Maaf mbak,Saya mau bertemu Pak Ridwan,beliau memanggil Saya"ucap Ali pada perempuan itu
"Oh Pak Ali ya,sudah ditunggu oleh beliau,langsung masuk saja"ucap perempuan itu
"Oh iya makasih Mbak"
"Iya Pak"
Ali pun mengetuk pintu dihadapannya
"Masuk"ucap suara dari arah dalam
Ali pun masuk dan menyapa Pak Ridwan,Direkturnya
"Selamat siang Pak,ada apa ya Bapak memanggil saya kesini?"ucap Ali tanpa basa basi
"Siang Pak Ali,tujuan saya memanggil Anda kesini ada hal penting yang akan saya bicarakan yaitu bahwa dengan berat hati saya putuskan bahwa anda harus saya mutasi ke daerah Bali karena disana kekurangan akuntan"ucapan Pak Ridwan membuat Ali termenung
"Di mutasi ke daerah Bali?berpisah dengan keluarga?bagaimana jika Prilly tak mau berpisah dari keluarga dan hidup berdua dengannya di Pulau orang?"
"Bagaimana Pak Ali?lusa anda sudah harus berangkat,boyong istri anda kesana dan tinggal di Bali,ini juga itung-itung honeymoon dari perusahaan,saya sudah pesankan tiket untuk anda dan istri,juga rumah kontrakan"ucap Pak Ridwan membuat lamunan nya buyar
"Ehh...iya Pak bagaimana kalau saya bicarakan dulu sama istri saya dan keluarga?"jawab Ali memohon pada Pak Ridwan,pasalnya dia tidak tahu bahwa ada mutasi pekerja
"Iya silahkan,tapi saya minta Pak Ali jangan menolaknya, karena saya sudah sangat mempercayai Pak Ali"balas Pak Ridwan pada Ali
"Baik Pak,kalau begitu saya pamit ke ruangan dulu ya Pak"pamit Ali berlalu dari hadapan Pak Ridwan
"Iya silahkan"
****
"Assalamu'alaikum Sayang,A'a pulang nih"ucap Ali yang baru pulang kerja dan memasuki kamar mereka
"Waalaikumsalam A,maaf tadi aku nggak nyambut kamu di depan,baru selesai mandi,kamu sekarang mandi dulu terus makan udah hampir magrib nihh"sahut Prilly yang keluar dari kamar mandi dan berpenampilan lebih fresh
"Iya Sayangku,kamu kelihatan tambah seksi sehabis mandi,apalagi perhatian kamu sama aku, makin cinta aku Sayangg"balas Ali menggoda istrinya
"Ihh kamu mahh A, kok ujung-ujungnya ngegombal sih??Ayo cepetan mandi,nanti aku siapin baju sama makan kamu"jelas Prilly sambil sedikit ngambek
"Iya dehh,oh iya Sayang ada hal penting yang harus aku bicarain sama kamu nanti aja setelah kita makan dan sholat Sayang"ucap Ali terlihat serius sambil berlalu ke kamar mandi
"Iya A,yaudah cepetan mandinya"
"Ada hal penting yang harus dibicarain?apaan ya?kok aku jadi nggak sabar?ahh udahlah nanti juga A' Ali ngomong sama aku"ucap Prilly dalam hati
Prilly pun menyiapkan baju Ali dan menyiapkan makan untuk mereka berdua,kebetulan di rumah nya hanya mereka berdua karena mama,papa dan adiknya sedang pergi
"Udah disiapin Sayang?" Ucap Ali menghampiri Prilly yang sedang menata meja makan
"Iya A,kita makan yukk,habis itu sholat berjamaah"ajak Prilly dan mengambilkan Ali makan
*****
"Oh iya A,tadi kata kamu ada yang mau dibicarain setelah sholat"ucap Prilly ketika mereka sedang berbaring di kasur selepas sholat magrib
"Ohh iya Sayang A'a lupa,jadi gini tadi pas di kantor,A'a dipanggil Pak Direktur,beliau menyampaikan kabar bahwa A'a harus di mutasi ke daerah Bali karena kekurangan bagian akuntan disana,tapi tenang kamu juga boleh ikut Sayang"jawab Ali agar istrinya itu tidak penasaran
"Ke Bali A?di mutasi?kita pisah sama mama,papa dan ibu kamu A? Kita hidup berdua di Pulau orang?"tanya Prilly dengan sedikit tidak percaya
"Iya Sayang A'a juga nggak percaya dan nggak mau pisah sama keluarga di Bandung,tapi ini perintah yangg,kita harus melaksanakannya,lagian kata Pak Direktur sekalian honeymoon katanya"
"Iya sihh A,walaupun berat tapi aku harus mengikuti suamiku,lagian nggakk papa sekalian biar kita bisa hidup mandiri"
Ali pun lega akhirnya Prilly setuju dengan tugas dari kantornya bahwa beliau harus di mutasi dan menetap di Bali. Sekarang tinggal keluarganya yang harus Ali beritahu apalagi kedua orangtua Prilly dan ibunya
******
👇Vote, 👇Comment jangan lupa,
Menjelang Ramadhan aku post cepet,terimakasih sudah mau baca tulisanku,terimakasih juga yang sudah vote🙏jangan lupa tambahkan ceritaku ke perpustakaan kaliann~Shabina
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga Kita {PENDING}
FanfictionSebagai Kepala Rumah Tangga,menjalani pernikahan bukanlah hal yang mudah,apalagi kita berdua memulai semua dari nol.Suka,duka,tangis dan tawa kita lewati bersama.Semoga Rumah Tangga Kita abadi selamanya. ~Ali Firmansyah Menjadi seorang Istri dan Ibu...