hero

359 52 0
                                    

"sahabat itu adalah, yang mau bersama sama dengan loe kapan aja. Bahkan saat loe ngerasa menjadi orang yang paling buruk di dunia ini, mereka tetap tinggal sebagai tangan juga kaki loe yg menuntun loe sampai loe menemukan titik terang."

~Yuki.

Kalau ada daftar hari terburuk, mungkin Yuki akan menempatkan hari ini di urutan paling atas.

Bagaimana tidak ? Pagi ini, tepat nya di hari Senin , di waktu upacara di adakan. Yuki melupakan atribut nya. Yang ia ingat, dasi dan topi nya ia taruh di tas sebelum nama nya di panggil oleh sang mama untuk turun sarapan.

Tapi, nyata nya pas Yuki chek, dalam tas nya hanya ada satu buku tulis , itupun buku tulis itu bukan milik nya, melainkan milik Yudha, kakak nya.

Memang sih, tas nya dan tas Yudha adalah tas kembar yang bunda nya beli saat ramayana tengah diskon 10% plus buy 1 get 1.

Bisa Yuki lihat dari tempat nya berdiri, di tengah lapangan tepat nya di barisan kelas Yudha, Yudha tengah berdiri tegap dengan atribut lengkap di sertai seringai mengejek yang membuat Yuki murkah dan sangat ingin menelan Yudha hidup hidup saat itu juga .

"Kamu ini, bandel nya kebangetan. Biasa nya kan seburuk buruk nya kamu, atribut kamu selalu lengkap . Ini kenapa bisa lupa ?"

"Lihat kakak kamu, udah insap. Kamu jangan lari di tempat aja dong, berubah!"

Yuki mencibir dalam hati. Si jangkung sarap susu strowbery itu berubah ? Sampai Nobita nikah sama sizuka dan punya anak mirip Doraemon pun , si otak kapas nggak bakalan mungkin berubah pak Bambang!!

Yuki mendengus, tenggorokan nya butuh yang dingin dingin , seperti es cendol Bu suri atau es buah pak Udin.

Hari ini adalah tanggal 5, tanggal yang selalu Yuki cap sebagai tanggal kesialan.Harus nya, ia izin saja hari ini. Toh tadi pagi badan nya sedikit meriang, bisa lah menjadi alasan nya kepada sang bunda untuk izin 1 hari ke sekolah. Mana hari ini pelajaran pertama di mulai dengan pelajaran matematika dari ibu Elis lagi, lengkap sudah penderitaan Yuki!!

"Kamu mau lari keliling lapangan 10 kali atau membersihkan ruang BK selama 3 hari ?"

Yuki melotot

"Pak, hukuman nya di kurangi lah, jangan gitu dong! Pelajaran pertama saya ibu Elis loh, kalau telat kan ngaruh sama nilai saya..."

"Bapak tidak menerima kompensasi, cepat pilih!"

"Yaudah, Yuki pilih atau aja"

Pak Bambang melotot.

"Kamu ini, ngelawan lagi ..."

"Lari lapangan aja pak!!"

Yuki melotot , itu bukan suara nya. Lagian, Yuki sangat benci lari. Walaupun dia bisa di bilang fotocopy strong woman do bong soon, tapi lari adalah pilihan terburuk nya, yah kecuali kawin lari sama manurios. Yuki suka...

"Saya bisa bantu kan pak?"

Yuki menoleh ke samping sebelum akhir nya melotot. Hell? Si ketos sok kegantengan mencoba untuk menjadi Hero nya ?

"Maaf kalau saya lancang pak, menurut catatan OSIS Yuki sendiri. Ini kali pertama nya Yuki mengikuti upacara tanpa astribut yang lengkap. Saya berani menjamin pak, kalau ini terakhir kali nya Yuki melakukan pelanggaran. Kalau dia melanggar lagi, saya sebagai ketua OSIS, siap memberi tinta merah pada catatan berkelakuan baik di rapor Yuki semester ini, pak."

Pak Bambang berfikir sejenak, sebelum akhir nya menyetujui kompensasi dari ketua OSIS. Yah siapa lagi ketua OSIS laknat yang caper depan guru, tapi nyeselin di depan gebetan. Cuma Al Chandra.

"Baiklah, kamu masuk kelas. Jam istirahat putari lapangan ini 3 kali saja. Bapak permisi dulu.."

Yuki mengangguk sambil tersenyum sumringah. Ada faedahnya juga menjadi gebetan ketos!!

Sepeninggalan pak Bambang, Yuki awal nya ingin langsung berbalik arah meninggalkan Al . Ibu Elis mungkin sudah menunggu nya di kelas.

Namun, ia bukan wanita tak tahu terimakasih yg ngacir begitu saja setelah di tolongin. Paling tidak, Yuki harus berterimakasih pada Al saat ini juga.

"Btw, thanks yah. ."

"Nggak usah terimakasih kali, ini itu sudah tugas gue.."

Heh?

"Tugas ?

"Iya, tugas buat menjaga loe yg gue ikrarkan tiap hari di dalam hati gue..."

Yuki bergidik ngeri, sedangkan Al tertawa puas.
Bagi Yuki, gombalan Al itu jayus, sepet, nggak ada manis manisnya.
Tapi, karena menit ini dia baik, jadi sumpah serapah untuk Al hanya tertahan di dalam hatinya saja.

"Gue ke kelas, Bu Elis udah nungguin.."

"Yaudah, ke kelas gih. Jam istirahat nanti, jangan lupa lari keliling lapangan 3 kali. Abis itu , gue tunggu di kantin."

"Katanya cinta, kok nggak mau bantuin ?"

"Bantuin lari maksud nya ?"

Yuki mengangguk

"Lari lari di hati loe aja udah buat gue capek setengah mati, gimana mau lari lagi ? Mau , gue pingsan ? "

Yuki tersenyum kecut, sebelum berbalik Arah meninggalkan Al tanpa sepatah kata

"Kalau kawin lari sih gue mau aja Ki, asal nunggu kita lulus aja.."

Al berteriak di ujung lorong yang masih di dengar oleh Yuki. Satu hal yang terbesit di pikiran Yuki akan Al adalah, Al gila!! Tapi lucu. Tapi Yuki nggak suka.

Lalu, Yuki harus bagaimana ? Harus kah ia berdoa pada Tuhan agar mengirimkan manurios untuk cepat menjemput nya ? Kalau Al baik terus, akan sedikit kapasitas Yuki membenci.

"Kamprett emang pikiran gue, nggak sejalan amat dengan hati.. "


sweet school love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang