SSLS.3

1K 105 3
                                    

"Brak.,..,"

gebrakan meja membuat kedua lelaki tampan yang kini duduk di sebuah meja merasa seperti di interogasi.
pandangan mereka berdua terarah pada penggaris panjang yang secara bergilir di hadapkan ke wajah tampan mereka berdua.
senyum tengil yang sedaritadi mereka tampikan berubah menjadi wajah ketakutan seperti maling ayam yang di tangkap pihak berwajib.

"kedatangan kita berdua ke sini baik baik kok.." kata salah seorang dari lelaki tampan tersebut yang memakai kacamata minus namun tak bisa mengurangi kadar ketampanannya.

"iya" ujar temannya sambil mengangguk anggukkan kepala nya

"kedatangan kalian emang secara baik baik, tapi suasana hati gue sekarang ini lagi ngak baik bego!!" hardik wanita cantik yang kini berdiri di seberang meja, di hadapan kedua lelaki tampan tersebut.

matanya memandang sinis,  tangan kanannya memegang penggaris panjang, serta tangan kirinya ia taruh di pinggang.

"kalian tau ngak letak kesalahan kalian di mana!!!" bentaknya membuat tiga lelaki di dalam sana menganga, namun satu diantaranya nampak tersenyum malu malu.

"udalah ki, mereka kan ngak sengaja.." kata cowok yg berdiri tepat di belakang yuki, pupil matanya membentuk bulan sabit, senyum nya tak henti henti merekah di wajah tampannya dan tak lupa juga pipinya yang bertemu merah seperti tomat.

yuki memandang cowok tersebut dengan ekspresi kesal setengah malu, rasanya ia ingin melempar bom di kepala cowok songong ini lalu pergi ke kutub utara lewat pintu doraemon.

"DIAM!!!"
bentak yuki "brak" lagi lagi ia menggebrak meja dengan amarah yang sudah di ubun ubun.

"kalian, keluar dari ruangan ini!!"

"ngak, sebelum kalian tanda tangani surat pertandingan  basket  persahabatan antara sekolah kalian dengan sma 35"

"loe nantangin gue??"

"ngak nantangin cantik,kita cuma mau kamu menandatangani proposal ini kok"

"gue ngak mau,kalian tau pintu keluarnya dimana kan..?"

"udalah li, kita cabut ajah.. gue ngak mau di terkam singa betina, lama lama di sini tiba tiba ajah gue ngerasa bulu bulu gue rontok satu persatu..."
ucap cowok berkacamata tersebut pada temannya yang bernama ali agar berhenti berdebat dengan yuki, bisa bisa mereka berdua mati berdiri di dalam sini kalau ngak keluar secepatnya.

"brandon, kita ini lagi di beri amanah, dan gue ngak mau pulang sebelum amanah yg di berikan kak sam pada kita tuntas setuntas tuntasnya.."

"nyali loe lumayan juga cecurut, lagian kalian ini budak atau junior sih?? harusnya yang antar proposal ini itu samy atau ngak ariela, karena mereka ketos dan waketos, kenapa harus kalian hah?" kini Al yang buka suara, yuki cuma mengangguk membenarkan.

"kak sam lagi ikut tournament puncak silat di bandung, sedangkan ariela katanya lagi ngak enak badan, jadi sebagai bendahara dan sekertaris osis kami menggantikan keduanya untuk membawa proposal ini.."

yuki dan Al manggut manggut sedangkan brandon dan ali mulai menghembuskan nafasnya legah melihat yuki mulai jinak tak sebuah tadi

"alasan di terima, tapi maaf proposal kalian kami tolak"

"hah" kompak Al, ali, dan juga brandon berbarengan mendengar penuturan yuki barusan.

"kalian udah ngak sopan!!"

"ki,mereka cuma ngak sengaja.lagian, pertandingan persahabatan kali ini sepertinya sangat berguna untuk anggota basket sekolah kita.."

"ngak!! loe kok belain mereka berdua?? ohhh gue tau, pasti karena ariela, iya kan??"

sweet school love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang