Donghae?

1.5K 90 2
                                    

Kalimat yang tercetak miring itu sebagai penanda bahasa isyarat ya? Anggap saja begitu....hehehe iyain aja.

***

"Donghae, tolong jaga ibu! Aku pergi sebentar." Donghwa, kakak laki-laki Donghae menepuk pundak adiknya yang sedang memandikan Bada anjing peliharaan mereka.

"Setelah aku selesai memandikan Bada, aku akan segera pergi ke kamar ibu," Donghae menghentikan aktivitasnya sejenak untuk memberikan respon pada kakaknya.

"Baiklah. Cepat kau selesaikan dan segera temani ibu, aku pergi dulu," meraih tas kerja dan juga jas hitam miliknya.

Donghae hanya mengangguk dan segera menyelesaikan acara mari memandikan Badaku yang manis. Setelah semuanya beres dan juga bulu Bada sudah kering, Donghae segera pergi ke kamar ibunya. Ngomong-ngomong ibu Donghae dan Donghwa sedang sakit semenjak seminggu yang lalu.

"Donghae? Ibu pikir kakakmu. Oh, ini sepertinya kakakmu meninggalkan dokumen ini di meja, sepertinya dia lupa membawanya. Bisakah kau mengantar ini ke kantor kakakmu?" ibu Donghae memberikan dokumen milik Donghwa pada Donghae.

"Tapi ibu akan di rumah sendiri saat aku pergi ke kantor."

"Tidak masalah, ibu akan baik-baik saja. Berhati-hatilah!" senyum ibu Donghae adalah yang terbaik menurut Donghae. Sangat tulus.

Donghae segera pergi ke kamar untuk mengganti bajunya, yang benar saja ke kantor kakaknya hanya menggunakan boxer dan juga kaos putih tipis? Bisa-bisa dia diusir keluar.

Sebelum benar-benar pergi ke kantor kakaknya, Donghae kembali masuk ke kamar ibunya untuk berpamitan. Paman supir pribadi ibunya membukakakan pintu mobil untuk Donghae.

"Tidak perlu repot-repot, Paman. Aku bisa membukanya sendiri," Donghae sebenarnya tidak suka diperlakukan seperti ini, dia hanya tidak bisa berbicara bukanya tidak memiliki tangan.

"Terimakasih," meskipun begitu Donghae harus tetap mengucapkan terimakasih.

"Hati-hati, Tuan muda," semua pegawai di rumahnya memang harus bisa berbahasa isyarat sebagai salah satu syarat agar bisa bekerja di rumahnya. Untuk memudahkan Donghae, begitu kata ibu Donghae.

Donghae segera melajukan mobil miliknya, ada logo kuda di mobilnya. Pasti kalian mengerti.

Lima belas menit dengan kecepatan sedang untuk sampai di kantor milik Donghwa. Donghae turun dari mobil dan juga tidak lupa membawa dokumen yang ditinggalkan kakaknya.

Donghae pergi ke arah meja resepsionis yang di sana juga sedang berdiri seorang lelaki, cantik? Padahalkan dia bisa langsung pergi ke ruangan pemilik perusahaan ini. Donghae memang terkadang aneh.

"Apa Lee Donghwa ada di kantor?"

"......" tidak ada respon.

Mungkin pegawai ini tidak mengerti bahasa isyarat. Donghae segera mengeluarkan ponsel miliknya dan mengetikan sesuatu di sana. Kemudian menunjukan pada resipsionis yang masih saja memelototkan mata bulatnya dan sedikit membuka mulutnya. Imut, pikir Donghae.

"Ah, maaf. Apakah anda sudah membuat janji dengan Presdir Lee? Dan maaf, siapa nama anda?" resipsionis itu kembali menormalkan wajah konyol miliknya dengan pipi yang memerah, malu?

"Kau bisa berbahasa isyarat? Aku belum membuat janji dengan kakakku, bisa kau bilang saja jika adiknya menunggunya di loby?"

Resipsionis itu langsung memelototkan mata bulatnya lagi. Sedetik kemudian membungkukkan badanya. Laki-laki tampan ini adik presdir? Kau tidak sopan Sekali! Resipsionis itu kemudian segera menyambungkan telphone ke ruang presdir.

_____

Hi? Hi? Hi? Panggil aku Nue aja ya? Aku masih baru bikin cerita di wattpad. Setelah sekian lama cuma baca-baca aja... hehe
Mohon bantuannya ya?
Kalau ada Typo dan sejenisnya maaf ya, aku tukang typo kaya Donghae Daddy sih.... hehe
Maaf yah kalau membosankan dan bahasanya aneh....
Yang di mulmed itu, anggep aja Donghae dateng ke kantor kakaknya pake pakaian kaya gitu...

HYUKKIE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang