PART 20 : Why?

1.2K 46 1
                                    

Welcome to the next chapter!

_____________________________________________

Pagi ini, Elina merasa cuaca di luar sana lebih cerah dari biasanya. Setelah perbujukan yang entah sudah berapa kali, akhirnya Ana dan Hendri mengizinkannya untuk kembali ke sekolah dengan satu syarat. Ia harus ditemani Aldi kemana pun ia pergi. Tidak menjadi masalah baginya, karena sekarang ia sedang berada di luar rumah, menunggu Aldi untuk menjemputnya.

Cukup menunggu selama lima menit, akhirnya mobil milik Aldi berhenti di depan halaman rumahnya.

" Good morning, Elina Laurence." sapa Aldi, ia keluar dari mobilnya dan menghampiri Elina yang sudah memasang wajah juteknya.

" Lo telat lima menit, Aldi!" protes Elina.

Aldi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, " Maaf, El. Gue telat bangun tadi pagi."

" Iya, dimaafin. Ayo berangkat!" ajak Elina, Aldi membukakan pintu untuk Elina dan mempersilahkannya masuk ke mobil.

Di dalam mobil mereka berdua masih diam, tidak ada yang memulai pembicaraan. Merasa bosan, Elina akhirnya membuka suara.

" Aldi, gue lupa kasih tahu lo sesuatu." ujar Elina, ia melirik Aldi yang mulai menoleh padanya.

" Apa?"

" Ehm, setelah semester belajar tahun ini selesai, gue pindah ke Prancis." ujarnya lesu.

Aldi menyerngitkan dahi heran. " Lo balik lagi ke Prancis? Seriusan? Kenapa?"

" Ikut bokap pindah kerjaan mungkin.." ujar Elina, gadis itu mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

" El, lo kenapa? Sedih karena pindah ke Prancis?"

Elina menoleh. " Gue gak bisa deskripsiin perasaan gue, Al. Kayak ada yang janggal gitu.."

" Karena Bryan?" tanya Aldi. Elina mematung mendengar kalimat Aldi.

Benarkah? Apa alasan dari semuanya itu Bryan? Seharusnya tidak ada masalah bukan jika ia pindah?

" Aldi, lo tahu gak hubungan gue sama Bryan itu apa?" tanya Elina balik.

Aldi masih diam, tidak berniat untuk menjawab pertanyaannya. " Al-"

" Elina, nanti di sekolah kabarin gue kemana aja lo mau pergi. Lo tahu, gue ditugasin buat jagain lo. Kalau enggak, bisa ludes gue sama bokap nyokap lo." potong Aldi.

Entah hanya perasaan Elina saja atau memang nyata, ia merasa Aldi sengaja mengalihkan pembicaraan mereka tentang Bryan.

" Al-" panggil Elina lagi, namun dengan cepat Aldi kembali memotongnya.

" Okay?"

Akhirnya, Elina mengalah dan menganggukkan kepalanya. " Okay.."

***

Disinilah Elina sekarang. Ia berdiri di depan sebuah sekolah besar berpapan SMA Cakrawala. Gadis itu tak henti-hentinya mengagumi sekolahnya, apa saat ia belum amnesia, ia juga melakukan hal yang sama?

Aldi keluar dari mobil dan menghampirinya. " Ayo, masuk!" ajak Aldi, ia menggenggam tangan Elina dan membawanya melewati beberapa pasang siswa yang sudah melihat mereka dengan berbagai macam tatapan.

" Aldi, kelas kita sama?" tanya Elina, matanya masih setia menelusuri setiap kelas-kelas yang ia lewati.

" Iya, sama."

Mereka berjalan menyusuri koridor dan berpapasan dengan Bryan dan sahabatnya. Berbagai reaksi ditunjukkan oleh ketiga sahabatnya, namun tidak dengan Bryan.

YOU and Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang