PART 10 : Accident.

1.4K 65 1
                                    

Welcome to the next chapter!

_____________________________________________

Elina terkesiap mendengar penuturan Bryan. Tatapannya masih mengarah pada Bryan, namun cowok itu sudah fokus mengemudi seolah tak ada yang terjadi sebelumnya.

Bryan mengatakan ia cemburu? Yang benar saja, seorang Bryan Anggara cemburu?

Elina berdeham mencoba menetralisirkan perasaannya. " Lo tadi bilang cemburu?"

Bryan menghentikan mobilnya dan menatap Elina serius. " Iya, gue cemburu. Gue cemburu setiap kali lo dekat sama cowok lain, El."

Benar-benar tidak bisa dipercaya! Elina memastikan wajahnya sudah memerah sekarang, ia memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Lama menunggu, Bryan masih belum menjalankan mobilnya. Elina menyerngit heran. " Kok gak jalan?"

" Udah sampai rumah lo, El." jawab Bryan membuat Elina langsung melihat ke arah luar jendela. Benar saja, sudah sampai rumahnya. Mengapa ia tidak menyadarinya? Sungguh, ia sangat-sangat malu sekarang.

Elina tersenyum kikuk. " Udah sampai, ya?"

" Ganti baju dulu, siap itu kita pergi." ujar Bryan.

" Kemana?" tanya Elina. Bryan hanya mengatakan akan mengantarnya pulang saja tadi, tidak ada rencana lain.

" Cari Diana, El." jawab Bryan.

Elina mengangguk mengerti dan langsung turun dari mobil. " Tunggu, ya!"

Setelah itu, Elina langsung masuk ke rumahnya dan meluncur ke lantai atas. Ia langsung masuk kamar mandi dan mengganti bajunya cepat.

Ia mengambil sling-bag nya dan menaruh benda-benda penting di dalamnya; hp, charger, parfum, dan dompet.
Setelah selesai, ia turun ke bawah dan sempat berpapasan dengan Mbok Jum.

" Non El gak makan dulu?" tanya Mbok Jum.

"  Elina makan di luar aja, Mbok. Bilangin sama mama papa ya nanti, Elina pergi sama Bryan, Mbok."  ujar Elina.

Mbok Jum mengangguk mengerti dan melanjutkan pekerjaannya di dapur. Hampir mencapai pintu depan, Elina harus berhenti lagi karena kehadiran abangnya, Lucky.

" Ih, bang Lucky apaan sih?" kesal Elina.

" Mau kemana, El?" tanya Lucky serius. 

" Keluar lah." ujar Elina ketus.

" Sama siapa?" tanya Lucky lagi, sikap overprotective abangnya muncul lagi.

Elina memutar bola matanya malas.

" Sama-" Elina mengatupkan mulutnya melihat kehadiran Bryan.

" Permisi." sapa Bryan membuat Lucky mengalihkan pandangan ke arahnya.

" Lo siapa?" tanya Lucky, nah kan.

Elina melirik Bryan yang sudah mengganti seragam sekolahnya. Raut wajahnya juga santai, seolah sedang tidak diintrogasi. Padahal, jelas-jelas abangnya sedang mengintrogasi cowok itu.

YOU and Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang