Pemuda cantik itu menutup matanya saat dia merasa Sang mafia mendekati wajahnya. Sang pemuda merasakan nafas hangat semakin mendekati wajahnya.
Di sisi lain Sang mafia yang melihat sang pemuda cantik menutup matanya tersenyum, menurut sang mafia sang pemuda sangat imut. Dia ingin menggoda sang pemuda, jadi sang mafia mendekatkan wajahnya kepada pemuda cantik itu. Sang mafia ingin sekali mencium pemuda cantik, akan tetapi dia tidak ingin pemuda cantik itu semakin membencinya, tapi bibir pemuda cantik itu begitu menggoda.
"Tring..." tiba2 bell yg berada d dekat dapur berbunyi menandakan pesanan sudah siap untuk d hidangkan. Pemuda cantik itu membuka matanya melihat wajah sang mafia yg begitu dekat membuat mukanya merah merona.
Sang mafia yg melihat wajah pemuda cantik itu merona tak sanggup menahan lagi akhirnya dia mencium sang pemuda cantik itu. Sang pemuda cantik itu membelalakan matanya kaget akan apa yg dilakukan sang mafia, tetapi setelah itu sang pemuda menutup matanya menikmati ciuman sang mafia.
Setelah beberapa saat pemuda cantik itu sadar akan apa yang dilakukannya lalu bangun dan mendorong sang mafia.
"Apa yang kau lakukan? Perjanjiannya kau kan tidak boleh menyentuhku." Kata sang pemuda marah.
"Tetapi kau menikmati ciuman itu kan Kit?" Sang mafia tersenyum nakal.
"Tidak aku tidak menikmati ciuman dari mu, dan siapa yang membolehkanmu memanggil nama kecil ku. Panggil aku Krist." Sang pemuda berteriak.
Sang mafia hanya tersenyum melihat sang pemuda marah kepadanya. Entah kenapa di mata sang mafia Krist yg sedang marah itu terlihat sangat cute, ditambah mukanya yang masih merona merah.
"Krist..." pemuda itu menengok ke belakang dan melihat di dapur ada yg memanggilnya.
"Aku belum selesai denganmu. Aku akan k dapur dulu. " Krist dengan berani membentak Sang mafia. Sang mafia hanya tersenyum melihat Krist.
"Bos... Kenapa Kau diam saja dibentak seperti itu olehnya" salah satu bawahan sang mafia berkata.
"Sudah aku bilang jangan panggil aku Bos, panggil namaku saja P'. Dan kenapa aku diam karna menurutku dia imut sekali marah2 seperti itu." Sang mafia berkata tetap tersenyum seraya melihat Krist berjalan menjauh.
"Baiklah Sing, jika memang itu maumu." Sang bawahan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan bosnya.
Di dalam kamar mandi,
"Dasar kau bodoh Krist kenapa kau membalas ciumannya, kau itu seharusnya membencinya." Krist merutuki dirinya sendiri. Ya... Krist saat ini bukan di dapur tapi di kamar mandi, karna dia butuh menenangkan dirinya sendiri.
"Tapi dia itu, aku merasa seperti familiar." Krist tetiba berpikir, dia merasa pernah melihat wajah sang mafia sebelumnya.
"Tidak.. Itu tidak mungkin dia. Dia sangat baik padaku. Tidak mungkin mafia gila itu adalah dia." Krist masih saja berbicara pada dirinya sendiri. Setelah mencuci muka untuk menenangkan diri, Krist keluar dari kamar mandi.
"Kau berbicara pada siapa?"
Hayooo sapa hayo yg mergokin kit ngomong sendiri...
Sori yak kl aneh... Hehehe...
Doain inspirasinya jalan terus yak...
To be continue
YOU ARE READING
Mafia and his kitten
FanfictionKit anak sebuah pemilik kafe berani menantang seorang mafia yg memintanya menjadi pelayan pribadinya.