Seorang peternak sedang duduk termenung dan terlihat sedikit mabuk. Seorang laki-laki pun datang dan bertanya kepadanya, “Hei, kenapa kamu duduk termenung di sini padahal hari sedang cerah? Apa kamu mabuk?”
Peternak itu menjawab, “Karena sesuatu yang tak bisa dijelaskan.”
“Lalu kenapa kamu terlihat sedang bermasalah?” tanya si laki-laki.
Peternak menjawab, “Tadi, aku memerah sapi. Aku sudah dapat satu ember penuh susu, tapi sapi itu malah menendang ember tersebut.”
“Baiklah, itu tidak sepenuhnya buruk,” kata si laki-laki. “Sesuatu yang tak bisa dijelaskan,” peternak membalasnya.
“Lalu apa yang terjadi kemudian?”
“Aku mengangkat kaki kirinya dan mengikatnya.”
“Kemudian?”
“Aku kembali duduk memerah susunya. Sesaat setelah aku berhasil memerah satu ember penuh, sapi itu menendangnya kembali dengan kaki kanannya.”
Sambil tertawa, si laki-laki itu berkata. “Lagi?” Peternak menjawabnya, “Sesuatu yang tak bisa dijelaskan.” Lalu, apa yang terjadi kemudian?” si laki-laki bertanya.
“Aku mengangkat kaki kanannya dan mengikatnya juga.”
“Lalu?”
“Aku duduk dan memerah susunya lagi. Setelah mendapat seember penuh, sapi bodoh itu menjatuhkannya dengan ekornya.”
“Lalu apa yang kamu lakukan?”
“Aku sudah tidak punya tali untuk mengikatnya, lalu aku lepas ikat pinggangku untuk mengikat ekornya. Pada saat itu, celanaku melorot dan istriku kebetulan sedang lewat. Hah… sungguh sesuatu yang tak bisa dijelaskan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Kata
Poetry#6 di ridlle (29-10-2018) Bait kata, berperan bagai isyarat hati. Syair indah, pengubah suasana jiwa. Lelucon kecil, pembakar semangat besar. Motivasi, adalah keinginan untuk tumbuh dan kesiapan untuk mati. Teguran, bentuk terindah dari kasih sayang.