Malam Kelam

91 3 0
                                    


Katanya malam ini malam minggu?
Bagi muda-mudi di jaman ini terutama yang memiliki kekasih, pasti mereka sedang menikmati indahnya rembulan berdua dengan cara yang berbeda-beda..
Tanpa rasa takut adanya orang ketiga (baca: setan) diantaranya...

Dan pada kenyataannya, tidak denganku.
Aku sedang berdiam diri dikamar tidur ditemani dengan benda persegi panjang yang berbentuk pipih milikku...

Sudahlah, lupakan tentang fakta miris itu !

Mari kembali pada alasan mengapa ku merasa gundah gulana..

Malam ini, jam ini, menit ini dan detik ini...
Aku ingin bertanya sesuatu padamu,
Bolehkah?

Haha, bahkan kalau kau tak memperbolehkannya, aku akan tetap bertanya, wahai Pangeran Khayalan.

Aku ingin bertanya,
Sebenarnya, berapa buah batang magnet yang kau selipkan ditubuhmu sejak dulu?
Puluhan?
Ratusan?
Atau bahkan ribuan?

Hingga kini aku masih bertanya-tanya tentang hal itu,

Aku bingung.
Mengapa segala hal yang berkaitan denganmu, selalu berhasil membuatku tertarik sampai menengadahkan kepala dan bersemangat untuk membahasnya?

Bahkan aku sendiri tak tahu jawabannya..
Pertanyaan itu nyatanya lebih sulit dijawab dibanding tugas rumah Matematikaku tentang Si Trio sin cos tan...

Pertanyaanku yang kedua, dan mungkin saja yang terakhir..
Apa boleh aku berharap jika akhir kisahku layaknya cerita Putri-putri di negeri dongeng yang selalu berakhir bahagia bersama Pangerannya masing-masing?

Apa aku tidak pantas mengharapkan hal itu?
Berakhir dengan hidup bahagia bersama Sang Pangeran impian?

Huh! Nyatanya kisahku bukan kisah Cinderella, Putri Salju, Ataupun Putri Jasmine...

Membayangkan posisi kita--ralat. Posisi kau dan aku saja sudah membuatku tersenyum miris...

Baiklah biar ku buat umpamanya, agar kau mengerti...
Kau dan aku itu seperti Merkurius dan Pluto. Mengapa?

Karena pada dasarnya Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Sang Surya sekaligus menjadi planet pertama dalam urutan Tata Surya..

Sedangkan aku?

Aku hanyalah Planet Pluto yang "katanya" merupakan planet paling jauh dan keberadaannya saja masih diragukan beberapa astronot.

Satu kata,
Impossible.

Tetapi, wallahu 'alam.
Kalau Sang Pencipta bersedia menyandingkanku denganmu,
Aku harus apa?
Bahkan kalau kau dan aku menolaknya mentah-mentahpun, takkan bisa merubah takdir yang ada...

Maafkan aku jika sudah lancang bertanya...
Dan maaf membuatmu bosan dengan ocehan tak bermutu ini..

Tapi camkanlah satu hal,
"Layaknya kau tersesat di dalam hutan yang rindang. Berkali-kali kau berlari mencari jalan keluar, pada ujungnya kau tetap bertemu pada titik awal dimana kau berada."



Dari Si Gadis yang gemar berangan-angan.
Malam hari,
Sehabis mengisi paket internet,
12 Mei 2018

Coretan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang