Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Salam dariku untukmu.. Wahai engkau yang sampai kini tak kunjung ku ketahui namanya...
Langkahkanlah kedua kakimu ke tempat manapun yang ingin kau tuju..
Bukalah mulutmu dan bersuaralah tentang apa saja yang ingin kau utarakan...Tetapi,
Aku hanya ingin berpesan satu hal padamu..
Jangan lupa kau tarik bibirmu keatas sampai sedikit kerut diujung kedua matamu tampak terlihat...Oh, aku melupakan satu hal lagi yang harus kau ingat slalu..
Jangan kau lupakan untuk berucap basmalah sebelum kau melakukan apa yang ingin kau lakukan dan sebelum kau berucap apa yang ingin kau ucapkan...Ahh tampaknya aku merasa seperti wanita yang sudah menua...
Karena ada satu hal lagi yang aku lupakan untukku utarakan padamu...
Bahwasanya, aku ingin meminta maaf atas
Mata ini..Jantung ini..
Dan bibir ini..
Aku meminta maaf atas mata ini yang selalu saja mengendap-endap untuk berusaha memperhatikan tingkah lakumu dibalik gedung sekolah...
Aku meminta maaf atas jantung ini yang dengan tidak sopannya selalu mempercepat laju detaknya, kala mata ini mendapatkan dirimu yang tak ku ketahui sedang melakukan hal apa disana...
Dan yaa,
Terakhir, aku meminta maaf yang seluas-luasnya layaknya luas padang pasir di Negeri sana, atas kedua bibir ini yang dengan lancangnya selalu membawa dirimu dalam setiap do'a yang kuminta pada Allah, Sang Maha Membolak-balikkan hati manusia...Maafkan aku atas segala kelancangan itu....
Maafkan aku Ya Rabb...
Karena dengan mudahnya menyelipkan rasa asing di dalam hati yang kau ciptakan ini...
Maafkan aku jika aku tertangkap basah mencintai-Nya tanpa persetujuan pencipta-Nya...Ku pasrahkan rasa ini yang telah memenuhi hatiku selama kurang lebih lima ratus empat puluh tujuh hari belakangan ini padamu Ya Allah...
Hanya satu yang kupinta...
Berilah kesehatan selalu untuknya,Ya, dirinya..
Yang tak ku ketahui namanya itu..Dekatkanlah padaku jika Engkau berkehendak menjodohkanku dengannya..
Jika engkau tak berkehendak,
Berilah ia jodoh seorang wanita yang shalehah, yang pantas bersanding dengannya di dunia sampai di akhirat-Mu kelak...Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Dari, Sang Pengagum Antikmu
Tangerang,
Sabtu sore saat menunggu senja datang,
12 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Pena
PuisiHanya sebuah coretan tak beraturan yang memaksakan diri layaknya sebuah sajak dalam puisi. Semua ini hanya tentang rasa. Rasa yang kuuraikan bercabang-cabang. Rasa yang tak mampu diutarakan Rasa yang memenuhi ruang hati hingga sesak berkepanjangan. ...