Bird [1]

1.3K 110 14
                                    

Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda di antara kita

Now playing: Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi-Hivi!

Happy Reading!!

🌻🌻

Armel mengayuh sepedanya dengan cepat agar tidak telat bekerja. Ia pulang sekolah lebih sore hari ini karena ada pelatihan untuk lomba. Armel berharap semoga ia tidak kena marah oleh bosnya.

Brukk

Tiba-tiba Armel terserempet oleh motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. Armel pun menghela napas sejenak, dan kembali mencoba berdiri. Hingga ada sebuah tangan yang menompang tubuhnya sehingga tak terjatuh.

"Eh lo gapapa? Gue minta maaf ya," ucap laki-laki yang tadi menyerempet Armel. Armel hanya tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

"Sepeda lo biar gue bawa ke bengkel aja," ucap laki-laki itu lagi.

"Gapapa kok, nanti aku benerin sendiri." Armel menggeleng kuat, menolak tawaran laki-laki tersebut.

"Udah anggap aja ini sebagai permintaan maaf gue."

"Gue gak nerima penolakan," lanjut laki-laki tersebut belum sempat Armel menjawabnya. Armel hanya mengangguk pasrah, sudah pasti ia akan terlambat bekerja.

"Btw nama lo siapa?" tanya laki-laki tersebut sembari menuntun motor gedenya.

"Aku Armel," jawab Armel.

"Gue Arven," ucap laki-laki tersebut yang ternyata bernama Arven.

"Elang?" tanya Armel membuat Arven tersenyum kecut.

"Iya artinya elang," jawab Arven menganggukkan kepalanya.

"Sama dong kayak nama aku," ucap Armel menatap ke arah mata Arven yang seperti elang.

"Nama lo artinya elang juga?" tanya Arven dan dijawab anggukan kepala oleh Armel.

"Lutut lo gapapa kan?" tanya Arven yang melihat ada sedikit luka di lutut Armel.

"Gapapa kok kaki aku masih bisa buat jalan," jawab Armel tersenyum kecil.

Selang beberapa menit, mereka sudah sampai sebuah bengkel kecil di pinggir jalan. Armel pun duduk di sebuah kursi kayu dan disusul oleh Arven.

Armel menyadari bahwa Arven berkali-kali melihat ke arah jam tangannya dan terlihat gelisah.

"Kamu buru-buru ya?" tanya Armel membuat Arven terkejut.

"Iya makanya tadi gue gak sengaja nyerempet lo."

"Ya udah kamu pergi aja gapapa ," ucap Armel.

"Beneran?" tanya Arven yang merasa tak yakin.

"Iya," jawab Armel menganggukkan kepalanya.

"Bentar gue bayarin biaya perbaikan sepeda lo aja," ucap Arven beranjak dari duduknya.

"Eh gak us-"

"Udah gak usah nolak," ucap Arven memotong perkataan Armel.

Arven pun segera membayar biaya perbaikan untuk sepeda Armel.

"Gue duluan ya, sekali lagi gue minta maaf." Armel mengangguk, Arven menaiki motornya dan mulai melaju dengan kecepatan tinggi.

🌻

"Ya ampun lo dari mana aja?" tanya Sera, teman satu pekerjaan dengan Armel.

BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang