Prolog

126 48 16
                                    

"Tidak!!! Tidak mungkin!!"

"Sudah ma, jangan menangis seperti ini. Ayah tau mama sedih, tapi jangan buat diri mama tersakiti seperti ini."

Laki-laki itu menangis, dengan sigap ia merengkuh istrinya kedalam pelukan, agar istrinya tidak berteriak histeris lagi. Di depan mereka terdapat pakaian anak perempuan yang penuh bercak darah. Lalu, istrinya mengambil pakaian itu dan memeluknya erat-erat.

"Anak kita pa!" ,ucap wanita itu sambil terus menangis didalam pelukan suaminya.

"Ma, jangan terlalu bersedih. Bisa saja itu bukan pakaian anak kita, polisi hanya menemukan pakaian itu, tidak beserta anak kita."

"Ta-tapi pa, pa-pakaian ini benar-benar mirip de-dengan pakaian yang terakhir kali anak kita pakai!!", ucap wanita itu sembari sesenggukan menahan tangis.

"Sudah ma, kita hanya bisa berdoa dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi."

Lelaki itu semakin mengeratkan pelukan, agar istrinya tidak terus memberontak. Namun, tiba-tiba istrinya melepas pelukannya dengan kasar dan berlari kearah balkon kamar.

"Mama!!"

Lelaki itu bangkit dan berteriak memanggil istrinya, ia takut jika istrinya melakukan hal yang tidak-tidak dibalkon kamar anaknya. Namun, tiba-tiba istrinya berhenti tepat di pinggir balkon,memegang pembatas besi dengan erat, kemudian berteriak.

"SHABIRAAAA!!"

**********

Hai guys,gimana kesan prolognya? Maaf ya kalau belum dapat feel nya. Soalnya, ini pertama kali saya serius bikin cerita di WP. Doain aja ya biar saya bisa selesaiin cerita ini sampai end, hehe. Maaf juga kalau masih banyak typo, maklum lah saya itu pemula. Dan jangan sungkan buat ngasih kritikan kalau saya ada kesalahan penulisan ya, biar bikin saya tambah semangat ngelanjutin ceritanya.

Jangan lupa vote and comment !!:)

Ig : @fabillah_nurul

SHABIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang