Pagi ini benar-benar merasa muak saat melihat beranda di media sosial
Calon penguasa mulai bergerilya mengeluarkan rayuan mautnya
Berita palsu kau buat sebegitu menariknyaFirman-firman Tuhan kau pakai untuk sebuah ambisi
Ayat-ayat suci kau gunakan untuk saling membenci
Padahal anak-anak belajar mengaji untuk mempunyai hati yang hakikiJanji-janji kau ucapkan lantang untuk beberapa tahun mendatang
Tetapi buruh tetap punya hutang
Petani kekurangan ladang
Dan anak-anak tak bisa makanAnti korupsi adalah senjata nomor satu
Tetapi sudah jadi tak dapat kau malah menggerutu
Dulu katanya; nenekku seorang pelaut
Kini; laut ditimbun karena menurutKudengar abang becak bernyanyi;
Susahnya mencari rezeki di negeri sendiriTanjung Priok, 1 Mei 2018
Catatan : Puisi ini adalah sebuah tantangan sewaktu mengikuti kelas di GBSpirit terima kasih banyak atas ilmunya
Salam spirit puitik!
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Kecil di Matamu
PoesíaSatu hal yang kurindukan saat ini: Senja kecil dimatamu Tulisan-tulisan dari seorang lelaki pecundang yang berharap menjadi seorang pemenang. Follow juga ig @mbenkkareina