Keesokan harinya.. Dikarenakan gurunya rapat, siswa-siswi diperkenankan pulang lebih awal, gue dan Alya merencanakan untuk pergi ke Gramedia terlebih dahulu, niatnya sih ya gue mau ajak Rigel tapi kayaknya manusia semacam dia gak akan tertarik buat ikut.
Dan bener aja ternyata dia udah pulang duluan sebelum gue ajak, wohoho.
“Eh kayaknya tumben banget si Rigel itu mau ngobrol sama orang kayak lu, yang bahkan belum dia kenal sama sekali, hehe sorry tadi gue ga sengaja liat gitu deh”
Alya tiba-tiba nanyain itu ke gue, hm
“Eh, nggak tadi gue liat-liat lukisan yang dia bikin gitu loh, menarik sih buat gue dan lu kayaknya juga harus liat”
“Oh, sayangnya gua ga tertarik”
“Yakin lu, Al?”
“Hm”
Di sepanjang jalan dari sekolah gue ke Gramedia, gue dan Alya bahas soal Rigel, dan tenyata pertanyaan gue selama ini terjawab walaupun ya belum sepenuhnya juga sih, setidaknya gue tahu sedikit tentang permasalahan dia yang anti sosial itu, menurut penelitian Alya, katanya Rigel begitu karena hobbi dia yang berkaitan dengan seni itu, sangat ditentang keras oleh keluarganya, ya itulah mungkin karena gak ada yang dukung dia selama ini, dia lebih suka menyendiri dibanding bersosialisai dengan remaja-remaja seusianya.
Tapi, karena pertanyaan gue belum terjawab semua, gue berniat untuk menanyakan detail soal permasalahan Rigel itu.
Keesokan harinya..*gimana coba keesokan harinya ? :v
YOU ARE READING
Hello
RandomAlula, pindahan dari Jakarta yang punya kepribadian Ekstrovert. Sedangkan sahabatnya Alya, punya kepribadian yang sangat jauh berbeda dengan Alula, yaaa si Inrovert. Tapi, siapa kah Rigel? Ada hubungan apakah antara Lula , Alya, dan Rigel?