Jakarta, saat aku menyentuh mu, ada satu nama yang juga menyentuh ingatanku. Nama yang pernah hidup di masa lalu. Yang kini si pemilik nama sedang hidup bersama mu, Jakarta.
Jakarta, aku rindu dia. Aku ingin bertemu dengannya, banyak yang ingin aku ceritakan, terlebih setelah aku lepas darinya. Aku ingin mendengar suaranya yang dulu pernah menjadi audio favorit ku. Tapi jika waktu nya tak cukup, tidak saling cakap pun tak apa, sebatas bertatap wajah itu sudah membuatku senang.
Jakarta, memang aku yang melepasnya dulu, memang aku yang meninggalkannya, tapi tak apa kan Jakarta jika kini aku ingin bertemu dengannya. Aku hanya rindu. Aku sangat rindu.
Jakarta, aku sudah denganmu, tapi kenapa aku tidak menemukannya. Mengapa kamu tercipta begitu luas Jakarta, kau sembunyikan ia di mana?
Aku tidak menemukannya. Aku pamit pulang ya. Kau jaga dia ya
Dia teman kecilku, dan dia pernah sebentar mengunjungi hati ku.
