3. sisi lain zayn

125 39 68
                                    


Mita mengangguk. Lagi-lagi ia menunduk ketakutan dihadapan laki-laki itu. Begitupun dengan teman-teman Mita, mereka tidak bisa membela sahabatnya itu karena mereka juga nggak berani mencari masalah dengan sang senior disekolahnya. Apalagi hari ini adalah hari pertama mereka bersekolah disini. Kecuali Kesya cewek itu sedikit lebih berani daripada temannya yang lain.

"Ntar pulang sekolah temuin gue di ruang osis. Lu harus tanggung jawab cuciin baju gue!"

"I-iya kak"

"Bentar kak, tapi katanya Mita tadi dia kan udah minta maaf kak" sanggah kesya

"Udah Mit, gapapa" cegah Mita yang melihat kesya sudah ingin maju melawan seniornya itu.

Demi apapun Mita ingin sekali kabur dari seniornya yang galak ini. Tapi itu hanya memperpanjang masalah pikirnya.

Zayn dan teman-temannya meninggalkan Mita dan teman-temannya tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Mereka menuju ke tempat Mang Adi, penjual mie ayam langganan mereka untuk mengisi perut.

"Eh bro, btw tuh cewek cantik juga" celetuk bima sambil menepuk pundak zayn

Zayn mengangkat sebelah alisnya. Tidak berniat menjawab perkataan sahabatnya itu, memilih untuk tetap fokus mengisi perutnya.

Ya, setelah zayn mengalami suatu kejadian 2 tahun silam. Hal itu mampu membuat zayn susah percaya lagi kepada perempuan. Mungkin tidak akan pernah percaya lagi. Kecuali bunda dan adiknya tentunya.

"Yee.. kalo gue ngomong tuh dijawab napa bang"
"siapa yang lu maksud?" tanya zayn tanpa menoleh orang yang ditanyainya. Ia masih sibuk menghabiskan makanannya. Yap.. gaada yang bisa ganggu zayn kalo lagi makan. Bagi zayn, makan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi itu salah satu hobby baginya. Teman-temannya juga bingung kenapa badan zayn bisa tetep bagus walaupun makannya udah kayak orang gak dikasih makan 2 bulan. Berlebihan emang tapi itu kenyataan.

"Yaa siapa lagi kalo bukan cewek yang lo labrak tadi. Siapa tadi namanya?" Tanya Bima sambil menerima es teh pesanannya yang baru saja diantar oleh mang Adi

 Siapa tadi namanya?" Tanya Bima sambil menerima es teh pesanannya yang baru saja diantar oleh mang Adi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seger njir😅. Sabar yang lagi puasa)

"Armita kalo nggak salah. Armita senja. Gue tadi liat name tagnya" jawab Rendy.
"Kalo diliat-liat emang cantik sih. Kalem gitu kelihatannya" sambung kiki

"Namanya aja udah cantik. Dia kayaknya nggak kaya adik-adik kelas lainnya,baru masuk sekolah aja udah pake bedak tebel banget."

"Tebel kayak kue mochi yang dijual mpok ijah itukan." Saut bima sambil tertawa membayangkan adik kelas jaman now-nya. Memang aneh murid jaman sekarang. Sekolah bukannya untuk mencari ilmu tapi malah untuk mencari ketenaran dan unjuk kekayaan.

" Nggak sih, b aja menurut gue" jawab zayn sambil menaikkan sebelah kakinya ke kursi untuk membetulkan tali sepatunya yang lepas.

Halloo jan lupa vomennye yawwww😚😚

-doi bang jen

ZARMITA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang