Ada apa dengan negeriku?
Mengapa kerusuhan hampir dijumpai di setiap sudut kota?
Apakah Tuhan murka dengan kita? Apakah untuk menguji kekuatan persatuan kita?
Mengapa saat ada umat sedang ingin bersua dengan Tuhannya malah dijadikan ajang pertumpahan darah?
Jika boleh meminjam kata dari @ivana_kurniawati,
"Tak perlu jadi nasrani untuk ikut merasakan luka ketika ada pengeboman gereja. Tak perlu jadi muslim untuk ikut merasakan kecewa ketika pelaku pengeboman membawa identitas agama Islam"
Maka sudah saatnya kita kembali mengeratkan genggaman yang mungkin sempat merenggang
Sudah saatnya kita kembali saling rangkul untuk ikut meringankan beban yang dipikul
Kita boleh sesaat menunduk dan saling peluk tapi kita juga harus menengadah untuk melawan
Bukan lagi saatnya di zaman modern ini kita masih melihat agama, suku, ras, keyakinan, dan asal karena memang sejatinya kita berasal dari satu akar yang sama.
Tetap kuat karena keberagaman kita sedang diadu domba
Tetap lawan selama masih ada darah merah disetiap tubuh kita
Semoga segera membaik dan kembali baik-baik sajaTurut bersedih kepada saudara yang ada di Surabaya, Sidoarjo dan kota - kota lainnya. Ingat kita masih punya Tuhan. Jawa Timur yang adem ayem ini sedang diuji. Mohon doanya teman - teman sekalian. Semoga tidak ada lagi terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Bersama kita kuat💪
Peluk jauh
Tabik,
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Berbicara
Poésietak jarang banyak ku temui pasang mata yang menganggap torehan kata hanya sebagai kalimat tanpa makna