[1]
Aku berusaha melepas segala akar rasa yang selama ini tumbuh menjalar liar dihatiku.Berulang kali aku berucap dalam hati bahwa kita hanyalah teman baik.
Memang menyesakan dada saat melepas segala sesuatu yang selama ini kita perjuangkan.
Semenjak detik itu aku berusaha untuk berdamai dengan realita hidupku yang pahit.
Namun sadarilah dari rasa pahit itu ada kenikmatan dan kedamaian yang Tuhan sisipkan didalamnya.
Kau tau...
Meski nyatanya rasaku padamu sangat sulit untuk pudar namun setidaknya aku tidak akan canggung lagi untuk menyapa mu.
Tak canggung lagi untuk bercanda tanpa embel-embel rasa cinta.
Setidaknya tidak ada lagi rasa cemburu tanpa status yang selama ini hampir membunuhku.
Dari 1001 cara...
Mungkin ini adalah cara yang aku pilih untuk mencintaimu dalam damai.
Menyadari tentang beberapa ekspetasi ku tentang mu yang tidak mungkin terjadi.Aku harap kau bisa paham tentang semua ini yang memang sulit aku jelas kan dengan kata kata.
Aku tidak melupakanmu, hanya saja kini aku sedang berusaha membiasakan diri untuk menjalani banyak hal tanpamu lagi.
Aku hanya tidak ingin lebih hancur ketika kau pergi karna kita hanyalah 'teman baik' .
Pahamilah, ini tidak mudah....Untuk Tuan T [14Mei'18]
[2]
Suatu hari nanti, Aku tidak ingin merindukanmu
Karna yang aku ingin kita akan tetap bersama.Seperti menanti hujan dimusim kemarau, kau adalah ketidakmungkinan yang pasti.
Walau nyatanya begitu, namun sebelum masa ini habis, dan jika nyatanya kita tidak akan pernah bisa lebih, tolong dekap aku dan biarkan aku merasakan ritme jantungku yang memompa hebat dalam dekapan tubuhmu yang dirancang pas untukku. Biarkan hangatnya meredam kecemasan ku.
Pikiranku buntu. Tidak ada ruang lagi untuk berfikir jernih karna saat ini isi pikiran ku sepenuhnya hanya dirimu.
Aku ingin menembus rintik hujan bersama mu, dan membasuh segala rasa ini yang terasa seperti sel kanker yang bersayang hatiku. Sel kanker yang seiring waktu akan menjelma menjadi rindu yang tumbuh ganas dan menggerogoti hatiku.
Biarkan aku menatap bola matamu sedalam dalamnya sebelum itu tidak mampu lagi untukku lakukan.
Biarkan tetesan air mata ku membentuk anak sungai dipipi dengan aliran deras.
Kau bisa menilai nya sendiri...
Aku hanya melakukan
semampuku, kepergianmu adalah puncak dari tangisku karna kehilanganmu.Untuk Tuan T [17Mei'18]

KAMU SEDANG MEMBACA
Nochu's Diary
ŞiirSaya hanya menuangkan segala rasa dalam aksara. Ini tidak lebih dari sebatas hobi menulis Semoga ada rasa kalian yang terwakilkan lewat kata kata yang saya buat atau saya kutip dari film. Just for fun. selamat membaca????✌