Chapter 2 | MUSUH TAPI TEMAN.
Bagi Keana, Kiyanu hanya orang yang menyebalkan, selalu mengusik hidup Keana yang tentram. Sejak kecil Kiyanu selalu saja berada di antara Keana entah itu di taman bermain, di sekolahan, bahkan sampai mereka sudah tumbuh bersama sampai sekarang kedua nya masih berada di lingkungan yang sama.
Sedangkan Kiyanu tidak berpikiran pendek seperti Keana. Malah Kiyanu berpikir biasa saja, karena memang Keana sudah menjadi tanggung jawab nya untuk menjaga Keana yang status nya adalah anak dari sahabat orang tua nya. Walau terkadang Kiyanu merasa hal itu tidak penting, tetapi mengingat Keana yang seperti itu. Jadi Kiyanu harus begitu.
Kini kedua insan itu sudah menginjak kelas XI SMA. Sekelas pula, XI IPA 5. Keana merasa benar-benar tidak bebas jika ada Kiyanu, padahal Cowok itu tidak ada maksud untuk melarang-larang Keana. Dasar siapa nya yang ke-gran kan?!
"Ven geserin sini dikit dong buku nya. gue juga mau nyontek, Nggak keliatan tau!" Ujar Keana kepada teman sebangku nya yang bernama Venika itu.
Sambil menyalin dengan cepat buku latihan matematika milik Tio yang tersangka murid pintar yang selalu mendapat juara satu di kelas ini, Venika menggeser buku milik Tio itu.
Jika Tio selalu menjadi nomor satu di kelas, maka Keana dan Venika akan hanya menjadi yang kesekian di kelas. Kalau Venika masih ada sedikit paham dengan matematika, Maka Keana tidak sama sekali paham dengan Matematika. Jangankan ingin memahami Matematika, memahami jodoh nya saja ia belum bisa.
Selama KBM berlangsung, hanya setengah nya saja yang memilih untuk mengerjakan soal Matematika yang di berikan oleh Ibu Fin. Sedangkan setengah nya lagi sibuk mengobrol bahkan berkeliaran ke kantin. Pasal nya guru nya saja tidak mengajar dan malah memberikan soal latihan yang sama sekali tidak di mengerti cara mencari jawaban nya. Seperti Keana dan Venika yang tadi memilih mengobrol seru saja, lalu menunggu Tio menyelesaikan sedangkan kedua perempuan itu terima jadi saja.
Tepat saat Bel pun berbunyi, saat itu juga Keana menyelesaikan tulisan nya disusuli oleh Venika.
Tio si Cowok berkacamata minus itu menghampiri bangku kedua Cewek tersebut, "Udah? Sini buku kalian gue kumpulin sekalian."
"Makasih Tiooo!" Balas kedua Cewek itu di iringi dengan anggukan. Tio pun membalas anggukan juga.
"Ke kantin Nggak?" Tanya Venika setelah ia merapihkan alat tulis nya.
Keana yang selesai memasukan beberapa buku ke dalam tas nya pun berdiri, "Iya lah! Gue laper nih."
Mereka berdua pun pergi ke kantin, jika