Chapter 3 | CEMBURU?
—
Malam hari ini ke empat sohib laki-laki itu ada di ruang tamu yang cukup luas milik rumah Ghibran. Mereka biasa berkumpul pada malam hari di rumah Ghibran jika kedua orangtua Ghibran tidak ada di rumah. Ketersediaan nya stok makanan dan minuman membuat dompet Kiyanu tidak terkuras. Karena yang sering siap sedia adanya uang di antara keempat lelaki itu hanyalah Kiyanu.
Acong dan Kiyanu nampak serius bermain playstation. Sedangkan Ghibran dan Romi bermain game online di ponsel.
“AH SIAL! MATI LAGI–MATI LAGI!” Teriak Romi bersamaan ia melempar asal ponsel nya di atas soffa yang ia duduki. Kesal karena game yang ia mainkan selalu saja tidak membawa kemenangan. Romi membiarkan ponsel nya dan malah menatap ponsel Kiyanu yang tegeletak di atas meja.
Romi membuka ponsel Kiyanu ya g tidak terkunci itu, membuka-buka aplikasi yang ada. Kemudian ia membuka salah satu aplikasi chat online. Romi terkejut melihat banyak nya nomor yang tidak di beri nama mengirim nya pesan tapi tidak ia baca. Romi membuka satu-satu profile mereka, Profile nya rata-rata anak perempuan Cendekia. Kemudian pesan masuk lagi, namun dari nomor tidak di kenal. Sebelum itu Romi mengklik profile nya terlebih dahulu dan ternyata itu Cindy!
Karena penasaran kenapa Kiyanu sampai tidak membuka 13 pesan chat yang tidak terbaca, langsung Romi klik dan menampilkan ruang chat antara Kiyanu yang sebatas membalas sekedar 'Y, haha, wkw, gak tau.' membuat Romi geram dengan Cowok itu. bisa-bisa nya dia mencueki Cindy si Cewek idaman.
“Wah Nu gila lo yaaa! Ngebales chat Cindy begini amat? Parah lo!” Ucapan Romi membuat ketiga laki-laki itu terkejut dan meminta penjelasan. Ghibran yang kepo pun menghampiri dan duduk di dekat Romi.
“Seriusan cara chat Cindy ini mah dia ngedeketin lo Nu... Pantesan dia nyamperin kita mulu kalo ada Kiyanu.” Ucap Romi.
Acong mempause game kemudian menghampiri Romi dan Ghibran karena ingin tahu juga. Kiyanu yang melihat itu pun hanya berdecak, ia memilih tiduran di soffa sambil memakan beberapa camilan di atas meja.
“Akhirnya Kiyanu punya pacar, cantik lagi,” Seru Acong meledek Kiyanu.
Kiyanu langsung merubah posisi duduk, “Apaan pacar? Nggak suka gue sama Cindy. kalau kalian mau yaaa ambil aja tuh.”
“Gue juga nggak. Kan gue udah punya Niera, ah nelpon dia dulu lah!” Ucap Ghibran, Cowok itu tidak bohong dan langsung menelpon pacar nya yang berbama Neira itu.
"Sok nggak mau lo Bran. Jelas tadi iler lo mau jatuh ngeliatin body Cindy yang aduhay!” Ucap Acong sengaja agar terdengar oleh Neira yang sudah mengangkat sambungan telepon Ghibran. Ghibran justru tidak memperdulikan Acong dan pergi menuju kamar nya menelepon sang pacar kemudian Acong mengejar nya.
Kiyanu terkekeh menyaksikan Acong menganggu Ghibran.
“Nih Cindy ngechat.” Romi menjulurkan ponsel Kiyanu.
Cindy Ratu : Kok di read aja?
Cindy Ratu : Besok makan di caffe yuk?
Kiyanu menatap Romi dengan tatapan malas, kemudian Romi hanya menyengir kuda. Padahal nomor telepon Cindy belum Kiyanu simpan, pasti lah sudah ini kerjaan Romi yang menyimpan nomor Cewek itu. Kiyanu meletakan asal ponsel nya di atas meja, meninggalkan Romi sendiri di ruang tamu.
Kiyanu : Iya. kalau gue gak sibuk.
****
Pagi-pagi sekali, Keana sudah datang ke kelas