SEPULUH GOLONGAN ORANG BERKAITAN DENGAN PUASA BULAN RAMADHAN
7). ORANG SAKIT YANG DIHARAPKAN AKAN SEMBUH DARI SAKITNYA.
Orang sakit yang diharapkan akan sembuh dari sakitnya ada tiga macam:
1). Puasa tidak berat baginya dan tidak pula membahayakan dirinya.
Orang sakit yang seperti ini tetap wajib atasnya berpuasa, sebab tidak ada baginya udzur yang membolehkan dia untuk tidak berpuasa.
2). Puasa berat baginya namun tidak membahayakan dirinya.
Orang sakit yang seperti ini boleh baginya untuk tidak berpuasa, berdasarkan firman Allah:
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ. [البقرة: ١٨٥]
Artinya:”Dan barangsiapa yang sakit atau sedang didalam safar, maka hendaklah dia mengganti puasanya dihari-hari yang lain (diluar bulan Ramadhan). (QS.Al-Baqarah: 185)
Dimakruhkan baginya berpuasa jika dia merasa berat , sebab hal tersebut keluar dari keringan yang Allah berikan dan menyiksa diri.
Dalam hadits disebutkan:
«إن الله يُحب أن تُؤتى رُخَصُه كما يكرهُ أن تؤتى معْصِيتُه». رواه أحمد وابنُ حبان وابنُ خُزَيمة في صحيحيهما (١).
Artinya:”Sesungguhnya Allah senang jika diambil keringanan-keringanan-Nya, sebagaimana Dia benci jika kemaksiatan dilakukan”. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah).
3). Jika puasa itu membahayakan dirinya, maka dia wajib tidak berpuasa, dan tidak boleh baginya berpuasa.
Sebab Allah berfirman:
وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً. [النساء: ٢٩]،
Artinya:”Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS.An-Nisa:29).
Dan Allah berfirman:
وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ. [البقرة: ١٩٥]،
Artinya:”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (Al-Baqarah:195).
Dan berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
«إنَّ لِنفْسكَ عليْك حقَّاً». رواه البخاري.
Artinya:”Sesungguhnya untuk dirimu ada hak yang mesti engkau penuhi”. (HR. Bukhary).
Diantara hak diri adalah engkau tidak boleh membahayakannya bersamaan dengan adanya keringanan dari Allah subhanah.
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
«لا ضَررَ ولا ضرارِ»،
Artinya:” Tidak boleh membahayakan (orang lain), dan tidak boleh dibahayakan oleh orang lain”. (HR. Ibnu Majah dan aal-Hakim. Berkata An-Nawawy rahimahullah bahwa hadits ini memiliki banyak jalan yang saling menguatkan satu dengan yang lain).
Apabila seseorang sakit ditengah bulan Ramadhan dalam keadaan dia sedang berpuasa dan dia merasa berat untuk menyempurnakan puasanya, boleh baginya membatalkan puasanya karena adanya sesuatu yang membolehkan dia berbuka puasa.
Jika dia sembuh di siang hari Ramadhan dalam keadaan dia tidak berpuasa, maka tidak sah baginya untuk berpuasa hari tersebut, sebab dia sudah tidak berpuasa semenjak awal hari. Sedangkan puasa wajib tidaklah sah kecuali jika dimulai semenjak terbenamnya matahari.
Apakah dia wajib menahan diri untuk sisa harinya?
Dalam hal ini terdapat khilaf diantara para ulama, dan telah lewat penyebutannya pada pembahasan musafir yang baru tiba dari safarnya.
Apabila diketahui oleh kedokteran bahwasanya dengan berpuasa akan mengambuhkan penyakit tersebut, atau akan lama sembuhnya, boleh baginya untuk tidak berpuasa demi menjaga kesehatannya dan mencegahnya dari penyakit. Dan jika penyakitnya itu diharapkan akan sembuh, hendaklah dia menunggu sampai hilang penyakitnya lalu dia mengqadha puasa.
Sebaliknya, jika penyakitnya tidak lagi diharapkan kesembuhannya, maka hukumnya sama dengan hukum golongan yang kelima, yakni dia hendaknya berbuka, dan hendaknya dia memberi makan fakir miskin untuk setiap hari yang tidak dia puasakan.
*****
Wallahu a’lamu bishshawab.
——————————–
Diterjemahkan dari kitab: Majaalis Syahri Ramadhaan, karya Al-Imam Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, dari Al-Maktabah Asy-Syaamilah ver. Android dengan sedikit/beberapa perubahan.
Dimohon kepada setiap pembaca koreksinya jika ada kekeliruan, dan untuk itu kami ucapkan jazaakumullahu khairan.
Penerjemah: Muhammad Tasyrif Asbi Al-Buthony As-Salafy -hafidzahullah-.
Sumber: http://tadzkiroh.salafymedia.com/2016/05/12/04-sepuluh-golongan-orang-berkaitan-dengan-puasa-bulan-ramadhan-bagian-3/
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Mubarak
Spiritual🌕🌷🌹 MARHABAN YAA RAMADHAN رمـضانُ أقـبلَ يا أُولي الألبابِ * فاستَـقْـبلوه بعدَ طولِ غيـابِ Ramadhan akan tiba wahai pemilik pikiran. Sambutlah dia setelah sekian lama dia menghilang. عـامٌ مضى من عمْرِنا في غفْلةٍ * فَتَـنَبَّهـوا فالعمرُ ظـلُّ...