Adab-adab Saat Berpuasa

47 3 0
                                    

Para pembaca rahimakumullah, tidak terasa kita kembali dipertemukan oleh Allah subhaanahu wa ta’aalaa dengan bulan yang penuh berkah dan ampunan, bulan Ramadhan. Tiada perbuatan yang pantas kita lakukan kecuali bersyukur kepada-Nya dan mengisi bulan tersebut dengan berbagai kegiatan ibadah, di antaranya adalah berpuasa (shaum).

Ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat mulia. Suatu ibadah yang memiliki kedudukan dan keutamaan tersendiri di sisi Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Allah subhaanahu wa ta’aalaa telah menyiapkan pahala yang besar bagi orang-orang yang menjalankannya dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 bahkan sampai 700 kali lipat. Allah berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya dia untukku dan aku yang akan membalas orang yang menjalankannya karena dia telah meninggalkan hawa nafsu dan makanannya karena aku.” HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.

Lebih dari itu, ibadah puasa dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang bertakwa sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah: 183.

Demikianlah di antara pahala dan keutamaan ibadah puasa yang dijanjikan oleh Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Maka untuk dapat meraih dan mendapatkan pahala besar dan keutamaan yang banyak tersebut, marilah kita perhatikan adab-adab puasa berikut ini. 

Adab-adab dalam Berpuasa

Para pembaca rahimakumullah, di antara adab berpuasa adalah:

1. Menyambut puasa Ramadhan dengan penuh iman dan penuh harapan untuk mendapatkan pahala dari-Nya, bukan hanya sekedar melaksanakan rutinitas tahunan.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan berharap pahala maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu)

2. Wajib baginya untuk tetap menjaga ibadah-ibadah lainnya yang telah diwajibkan Allah subhaanahu wa ta’aalaa kepadanya. Salah satunya adalah shalat 5 waktu.

Shalat 5 waktu merupakan perkara yang sangat penting, bahkan merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Maka hendaknya senantiasa menjaga shalat fardhu ini dengan melaksanakannya secara berjamaah di masjid terkhusus bagi kaum pria dan tepat pada waktunya. Terlebih di antara para ulama ada yang berpendapat bahwa orang yang berpuasa namun tidak melaksanakan  shalat fardhu maka puasanya tidak sah dan tidak bermanfaat baginya. (Lihat Fatawa Ibnu Utsaimin)

3. Demikian pula wajib baginya untuk meninggalkan segala perbuatan dan perkataan yang dilarang seperti dusta, ghibah, adu domba, menipu serta perbuatan dan perkataan keji lainnya yang semuanya dapat mengurangi kesempurnaan dan bahkan menghilangkan pahala puasa.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dari dia untuk meninggalkan makanan dan minumannya.” HR. al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.

“Puasa adalah tameng. Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor (keji) dan janganlah bertengkar. Jika orang lain mencelanya atau menyakitinya maka katakanlah saya sedang berpuasa.” HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.

Sahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Jika engkau sedang berpuasa maka puasakan pula pendengaran, penglihatan dan lisanmu dari dusta dan perkara yang haram, janganlah mengganggu tetangga dan bersikaplah tenang. Jangan engkau jadikan hari puasamu sama dengan hari berbukamu (ketika tidak berpuasa).” (Lihat Majmu’ Fatawa ibn ‘Utsaimin).

Ramadhan MubarakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang