peculiarity

34 11 3
                                    

Thomas Pov

Setelah kami sampai di dalam kami benar benar terkejut dan hampir pingsan karena tempat ini benar benar indah bukan main

"Whooaaa..."

"inikah ruang bawah tanah milik kakek mu, Thomas !? " Kata Rani tidak percaya dengan yang dilihat nya

"Mungkin... Ini yang selamat ini dibicarakan oleh Kakek, untungnya dia memberi petunjuk yang kurang jelas sih namun aku sudah mengetahuinya karena petunjuk yang diberikan" Kataku sambil tetap melihat ruangan bawah tanah dan takjubnya pemandangan disini

Terlihat beberapa perhiasan cantik yang menghiasi dinding dan lampu yang menggantung dilangit langit membuat ruangan ini semakin menakjubkan

Walau terlihat keadaan yang sedikit kuno didaerah ini, namun tetap saja tidak menghilangkan rasa kagum kami, karena bagi kami bangunan kuno itu lebih keren karena jarang terlihat

"Ok semuanya... kalian mungkin harus berhenti melihat pemandangan dan mulai fokus dengan rencana kita" Sahut Arif tiba tiba

"mungkin kau bisa pergi sendiri saja sana" Jawab Adit dengan nada menjengkelkan

"Oh yaa.. benar man mungkin kita bisa jalan jalan sebentar" Lanjut Leo

"aku rasa ada yang aneh didalam sini" Ucap Mita setengah berbisik

"Mungkin hanya perasaan mu saja, cewek manja" ejek Adit dengan wajah datar

"Oh ya, kau bilang aku cewek manja, sedangkan kau sendiri orang aneh" balas Mita

"Hei hei sudahlah ini bukan waktunya untuk bertengkar" Leo menjadi penengah sekarang

"Huhh... dasar tidak bisa akur" Ucap Rani

"Sudahlah aku mau melihat lihat dulu" Ucap Adit sambil menjauh dari kami

"Hei kita harus tetap bersama sama selagi belum mengetahui bahaya apa yang akan terjadi disini" Teriakku dengan nada histeris

Namun setelah aku berkata demikian dia malah semakin menjauh. Aku tahu kalau dia mendengar ku karena aku bisa melihatnya, dia tersenyum, senyum yang misterius  

Tapi aku tidak terlalu mempedulikan nya karena perutku sudah mulai bergemuruh

"Haahh memang aku heran sama Adit kenapa  aku ngerasa kalau ada yang aneh darinya" Ucap Leo cepat dengan nada yang serius

"Mungkin dia lelah setelah melalui semua ini" Ucap Rani

Tapi tetap saja dia itu menjengkelkan dan aku tidak suka dengan sikapnya " keluh Mita

"Emmm.... Thom jam berapa sekarang ini?" Tanya Mita 

"Sekarang pukul 02.00" Jawabku sambil melirik jam tanganku

"Wah jadi sudah 6 jam kita disini dan aku sudah merasa lapar ohhh my god" Ucap Kevin dengan sedikit lebay

"Yah... sama dong perutku sudah mulai bergemuruh nih" Sambungku

"Yasudah kita makan siang dulu" Saran Leo

Kami semua pun segera keluar dari ruang bawah tanah dan menuju ruang utama untuk makan siang sekaligus memikirkan rencana selanjutnya agar tetap berjalan lancar

Setelah sampai di ruang utama...


Mita pov

"Hei !!!  Kita melupakan Adit sekarang" Ucap Leo

"Biarlah dia menyendiri disana " Ucapku dingin

"yah mungkin dia memang ingin menyendiri" Sambung Rani

"So, kita harus menunggu Mita dan Rani memasak sedangkan perutku sudah amat lapar sekarang" gerutu Kevin

"Dasar kebo,  kalau kau tak mau menunggu, silahkan makan ini mentah mentah" ucapku dengan nada kesal sambil memberikan beberapa sayuran yang masih mentah

"Terima kasih" kemudian dia mengambil beberapa sayuran mentah

"Waww kau memang kebo man aku gak pernah nyangka" ucapku setengah meledek

"Terserah tapi aku benaran lapar sekarang" ucapnya dengan nada serius

"Oke guys kami akan mulai memasak dan kalian harus menunggu" ucapku dengan nada memerintah

Setelah mempersiapkan bahan bahan yang ada...

"Bagaimana kalau kita memasak sup ? " tanyaku pada Rani

"Tidak usah, kita hanya perlu memanaskan kembali makanan kaleng dan menambah beberapa sayuran" saranku pada Mita

"Ide bagus, dan tambahan beberapa bungkus mie supaya porsinya cukup" Saranku

"Emmm... boleh juga tuh" Sambung Rani 

Setelah beberapa menit kemudian kami sudah selesai dan mereka langsung segera melahapnya

"Hei hei makannya pelan pelan" ucapku sambil geleng geleng

Tapi tidak ada yang mendengarkanku dan tetap sibuk dengan makanan mereka masing masing

Beberapa menit kemudian kami selesai makan

Thomas pov

"So what's the plan ? " tanya Leo

"Gak basa basi dulu nih Guys, Sabar nih perut butuh istirahat" Ucap Kevin dengan sedikit lebay

Semua terdiam mendengar perkataan Kevin sambil memasang wajah tertawa yang tetahan sedangkan Rani hampir tersedak karena dia sedang dalam posisi minum

"Apa" Katanya tiba tiba

"Dasar pemalas, ternyata kau lebih malas dari Thomas ya, ternyata perkiraan ku selama ini salah" Ledek Mita 

"Oke guys, cukup becandaan nya, dan kembali ke topik" Sergah Arif tiba tiba

" Emm... bagaimana kalau kita pec.."

Graaghh ....  Ahhh

Akkhh

Graaaaahh

Belum sempat aku bebicara tiba tiba terdengar suara geraman zombie dan sepertinya bukan hanya satu tapi lebih dari itu

Kami semua saling memandang satu sama lain dan mulai mencari sumber suara

"What the hell" ucap ku

"Wait a minute, bukannya tadi disana tidak ada zombie, tapi kenapa sekarang.... " keluh Rani dengan agak sedikit panik

"Ahhh baiklah, siapkan senjata kalian dan kita akan segera menuju sumber suara itu dan segera membunuh para zombie lagi" kataku dengan mantap

Kami semua pun bersiap dengan senjata masing masing dan mulai mencari sumber suara

Sesampainya kami disana yaitu ruang penelitian kami mendapati seseorang yang sedang memunggungi kami, namun setelah dia berbalik kami terkejut bukan main, bagaimana tidak ternyata selama ini....



Yuuhuu... Readers gimana ceritanya? udah makin seru kan? ya kan .. Hohoho dan aku berterima kasih kepada teman teman yang masih mengikuti cerita abal abal ini Hehehe 

Dan tunggu Chap lanjutannya ya guys. jangan lupa tetap Vote, and Comment ya

The Six of  The HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang