Participation

164 15 3
                                    

Pagi itu sangatlah cerah sekali aku pun terbangun dari tidurku dan segera mengambil pakaian dari lemari pakaian dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi (semua orang juga tau kalle)

Selesai aku mandi aku bergegas sarapan pagi bersama ibu angkatku di meja makan, aku hanya memakan roti dan minum susu saja supaya tidak telat ke sekolah

Jarak rumahku ke sekolah itu tidaklah begitu jauh hanya memerlukan waktu 12 menit saja untuk berjalan kaki

Saat aku sampai di kelasku aku melihat teman temanku dengan wajah sangat cemas

"Hai, apa yang sedang kalian pikirkan? tanyaku heran kepada teman temanku

"Kami sedang memikirkan mengenai berita semalam" jawab Kevin dengan nada yang sedikit lesu

"Memangnya berita semalam itu apa?" tanyaku heran

"Ya ampun, emangnya kau nggak tau ya kalau semalam itu ada berita di televisi yang sangat penting Thomas" gerutu Mita.

"Memangnya, berita apaan sih" tanya ku dengan nada yang sedikit kesal

"Katanya, zombie zombie sudah mulai bertambah banyak sekarang" jawab Rani dengan gaya yang sedikit lebay.

"Iya, dan katanya sudah banyak beberapa wilayah yang penuh dengan zombie" tambah Winda yang nggak kalah lebay nya.

"Jadi....? aku bertanya dengan nada datar

"Jadi kita bisa saja jadi mangsanya zombie zombie itu, dan kita harus mencari tempat persembunyian yang paling aman Thomas" jawab mereka semua termasuk siswa siawa yang dari tadi hanya diam saja melihat kami berbicara

"Dari pada kita  menunggu berita yang lebih mengerikan lagi, lebih baik kita selidiki dan sekalian menemukan vaksin bagi para terinfeksi itu" jawabku enteng

"Hmm... boleh juga tuh" sahut Kevin.

Lalu semua teman temanku terkejut "Apa?!!"

"Apa kalian berdua sudah gila ya? Tom apa badanmu panas aku akan segera memanggil dokter sekarang juga? Mita bertanya heran kepada Thomas

"Badan ku baik baik saja kok, lagi pula inikan demi kebaikan seluruh warga ini" jawabku dengan keseriusan.

"Ayolah... kalian harus percaya pada kata kataku ini... sekarang apakah kalian semua ingin ikut mencari tau tentang vaksin itu supaya para terinfeksi itu tidak semakin banyak?" lanjutku dengan kepanikan

Ok, nanti siapa saja yang akan ke rumahku untuk membuat rencana dan mengambil senjata api untuk membunuh para terinfeksi itu? disana ada berbagai jenis senjata api karena ayahku adalah seorang tentara jadi apakah kalian mau ikut denganku??"

"Huh.... ya sudah aku setuju dengan pendapatmu yang gila itu" Sahut Mita "Ya aku juga setuju" sahut Arif dan Kevin secara serentak "Ya.... boleh juga saranmu" Sahut Adit yang dari tadi hanya diam saja

"Ya ya ya terserahmu saja" sahut Winda dengan kemalasannya "Ya sudah aku akan ikut denganmu Tom" Jawabnya sedikit lembut "Wah bagus juga ide gilamu itu lagi pula aku bosan setiap hari hanya dirumah saja" sahut Leo dengan semangat. 

"Apakah hanya ini saja yang mau ikut denganku?" tanyaku

Krikk krikk

"ya sudahlah nanti setelah bel pulang kalian masing masing kerumah dulu untuk ganti baju dan sarapan setelah itu kalian ke rumahku ya aku tunggu kalian jam 2 siang" usulku

Selesai bel sekolah mereka pun pulang ke rumah mereka masing masing dan bersiap siap untuk kerumah Thomas dan aku juga bersiap siap untuk menunggu mereka"

yang pertama kali datang Kevin lalu dibarengi Adit tidak lama kemudian Winda dan Mita lalu
Arif yang berjalan tidak jauh dari Leo dan yang datang terakhir adalah Rani dan dia datang dengan wajah cemas "maaf ya aku terlambat" kata Rani.

"Ya sudah gak papa kok kamu datang jam 14.15 sekarang kalian semua ikut aku ke ruang persenjataan"


setelah sampai di ruang persenjataan.....

"wow luas sekali ruang ini" kata Rani sembari memegang megang senjata yang ingin dia bawa "ya sudah sekarang tunggu apa lagi? kalian ambil  saja sesuka kalian ingin membawa senjata apa" kataku.

setelah keluar dari ruang persenjataan aku membawa sniper dragunov dibahuku, Kevin membawa shotgan dan yang lainnya membawa beberapa senjata lainnya"

mereka semua sudah membawa makanan mereka di tas masing masing dari rumah dan mobil yang kami pakai sudah dimodifikasi dan sudah dipasang alat kedap suara supaya tidak memancing para zombie itu

seperti kaca kaca mobil sudah dilapisi dengan jeruji besi,roda ban depan sudah diperkuat dilapisi dengan bahan seperti paku paku disekelilingnya atapnya sudah dibuat otomatis membuka atau pun menutup supaya lebih mudah menembak zombie zombie dari atas dan sudah dipasang alat pendeteksi lokasi supaya tau dimana arah tujuannya dan aku memasukkan bazoka dari ruang persenjataan ke dalam mobil untuk persiapan kalau zombie zombie semakin bertambah banyak

kami menyiapkan barang barang yang akan kami bawa ke mobil, kami membawa makanan yang cukup banyak untuk beberapa hari dan setelah itu kami berpamitan dulu kepada orang tua kami agar kami diberi keselamatan sampai kembali pulang.

saat ditengah perjalanan bensin mobilnya habis, ya untung saja di depan ada pom bensin jadi kami bisa isi bensin di sana dan sekalian ke kamar mandi buat buang air kecil dan kami sekalian makan sore disana

"Dit sekarang jam berapa?" tanya Winda kepada Adit dan Adit segera melirik jam di tangannya dan ternyata sudah pukul 5 sore

"Adit mengerutkan keningnya dan mukanya langsung pucat dan terdiam sejenak lalu dia berkata "gawat teman teman sekarang hampir senja!" Rani yang belum siap menelan makanannya tersedak dan makanannya keluar dari mulutnya ke mana mana karena ia terkejut kalau Adit mengatakan kalau hari sudah hampir senja

semuanya terkejut dan mereka segera menyusun kembali barang barang mereka "cepat pergi dari sini!" aku segera pergi ke tempat pengemudi mobil "Apa kalian sudah siap?"mereka semua serentak menjawab sudah!" dan aku segera menancapkan gas mobil ini dengan kecepatan penuh aku langsung bertanya kepada teman temanku sambil mengemudi mobil dengan konsentrasi yang sangat tinggi "sekarang ini kita mau ke mana?" "kita ke hotel saja jawab Leo" enteng lalu Mita menyambungkan "Apa kau sudah gila mana ada hotel di tempat sepi seperti ini". ada sahutku dengan nada serius

"Dimana?" tanya serentak semua teman temanku "Di depan sana sekitar 3 kilometer lagi" dan lagi lagi Adit melihat ke arah jam tangannya lagi "Astaga! kawan kawan sekarang sudah semakin senja" ucap Adit panik

Namun untungnya saat Adit mengatakan itu kita semua sudah sampai di hotel

lalu semuanya cepat cepat turun dan aku segera memindahkan mobil ini ke tempat yang paling aman, setelah aku selesai memindahkan mobil ini aku langsung cepat cepat masuk ke dalam tempat yang aku bilang hotel tadi dan segera menutup pintunya dengan kode di sidik jariku

"apa kalian semua sudah masuk ke dalam?" aku bertanya kepada mereka "sudah" mereka menjawab secara bersamaan dan mereka takjub dengan semua kemewahan disini

"Kenapa aneh sekali tempat ini,tempat apa sebenarnya ini?" Tanya Arif keheranan

Sebenarnya....



Bila ada kesamaan nama, tempat dan latar mohon dimaafkan karena cerita ini hanya fiktif dan hanya dibuat untuk hiburan semata










The Six of  The HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang