"Lu, mau ikut ekstra apa ngel?"
"Gue bingung Mei, emang lu mau ikut apa?"jawab Angel
"Emmm.. Ekstra OSN aja deh"jawab Meilysa sambil tersenyum
"What?! gila ya lu?" angel tercengang oleh perkataan Meilysa
"B aja kali, ehh laper nihh, ke kantin yuk"ajak Meilysa.
Di kantin Meilysa mencari sosok bertubuh atletis, entah siapa sosok tersebut.
"Mei lu mau gue pesenin apa?"
"Ga usah deh ngel"
"Gimana sih.. katanya tadi lu laperr"
"Habis dia nggak disini sih"
"Dia siapa? Jangan - jangan pak empu ya??"
"bukan!"
"terus siapaaaa? gak mungkin kalo doi baru, secara lu kan ldr sama pacar lu yang hilang entah kemana"
"hmmm, dia bukan hilang ngel.. dia itu belajar menjadi calon imam yang baik"
"jyjyk gue mei dengerin lu bangga-banggain someone yang kagak jelas"
"daripada lu ngehina bebeb gue, mending lu pesenin gue mie ayamnya bu nurul"
"plin plan lu tolol!!! Katanya gak jadi eh malah pesen"
"gue tunggu ya"
Istirahat berakhir dengan cepat, pembelajaran memang sudah selesai sejak 5 menit yang lalu, dan sekarang adalah waktu EKSKUL. Meilysa memasuki ruang kelas yang digunakan untuk Ekstra OSN Biologi. Mata Meilysa melihat siswa siswi yang tergabung dalam ekstra OSN, seketika matanya hampir lempas dari kelopak matanya karena melihat sosok yang tadi dikantin dia cari. Tentu saja itu Alex. Yang lebih mengejutkan lagi adalah Alex langsung duduk tepat disamping Meilysa. Hal ini membuat Meilysa salting alias salah tingkah. Seperti biasa, Alex tidak menengok kearah Meilysa, seperti disebelahnya itu tidak ada orang.
"Ehh.. kamu"
Alex menoleh kearah Meilysa, dan tatapannya nyaris membuat Meilysa ingin menonjok muka datar itu.
"kamu?. Tumben, biasanya lu gue"
"ohya, gue belum tau nama lu. siapa nama lu?
"balik lagi nih pakek lu gue"
"eheheh, tadi refleks aja. Jadi, mau ngasih tau nama lu apa enggak?"
"Alex"
"owh Alex, nama panjangnya?"
"ck, panggil Alex aja"
"oke, lu suka sama pelajaran Biologi ya? kenapa nggak ikut ektra yang lain? yang lebih kecowok gitu, kayak basket, voli, sepak bola"
"lu pengen jadi wartawan?"
"enggak lah, emang kenapa?"
"bisa diem?"
"tapi kan tadi gue tanya, dan lu belum jawab pertanyaan dari gue"
"ga penting"Guru Ekstra OSN masuk kedalam kelas, dilihat dari wajahnya menunjukan ekspresi bahagia.
"Selamat siang anak - anak"
"Siang Pak" jawab serentak anak - anak Ekstra OSN Biologi
"Saya Pak Agus, yang akan membimbing kalian selama setahun ini. Dan saya berharap tidak ada yang mengundurkan diri atau keluar dari Ekstra OSN Biologi. Jadi, selama setahun ini kita harus bekerja sama supaya bisa meraih prestasi sebanyak - banyaknya"Setelah kegiatan ekstra selesai, Meilysa menghampiri Alex.
"emm.. Alex, boleh nggak gue nebeng lu?"
"tapi saya mau mampir kesuatu tempat"
"kalo kamu nggak keberatan nebengin, aku sih gamasalah"
"yaudah, nih helm"
Disepanjang jalan, mereka berdua mengadakan lomba mengheningkan cipta. Meilysa sempat memulai pembicaraan, tapi Alex tidak meresponnya sama sekali. Alex berhenti didepan toko buku.
"kalo pengen masuk ayo ikut"ajak Alex
"kamu mau beli apa lex?"
"lebih enak didenger kalau pakek kamu"
"hah?"
"gapapa, kamu suka baca buku?" tanya Alex kepada Meilysa
"suka, tapi enggak terlalu suka hehehe"
"yaudah ayo pergi"
"loh kok pergi?. Kamu nggak beli buku?"
"kataya kamu nggak suka baca buku, ngapain kita disini kalo kamu nggak suka baca buku. udah ayo!"
"mau kemana sih lex kita?"
"makan"
"makan apa?"
"kamu suka apa?"
"semua makanan, Meilysa doyan kok hehehe"
"oke"
Alex memberhentikan sepedanya di restoran ala Jepang. Waw!. Ini adalah kesukaan Meilysa banget.
"pesen apa?"
"Shasimi sama Yakiniku aja deh"
"oke. mbak saya pesan Shasimi satu, Yakiniku 2 porsi, sama Udon satu ya"
"minumnya mau apa mas?"tanya pegawai restoran
"kamu minum apa?"
"aku Blue Ocean aja"
"Blue Ocean satu. masnya mau pesen minum apa?"
"saya Sour Power Milkshake"
"ditunggu ya mas"
"Mei"
"apa lex?"
"Kamu udah punya pacar?"pertanyaan Alex membuat Meilysa kaget kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
too cold to understand
RomanceSurat yang tak terduga datang menghampiri cewek polos, Meilysa Ardianta Putri. Hari-hari terus berlalu, Meilysa akhirnya menemukan penulis surat itu, namanya adalah Alex; rupanya dia satu sekolah dengan Meilysa, alex adalah seseorang yang berhati di...