Surat dari siapa?

3 1 0
                                    

     Setelah kejadian 3 hari lalu, Meilysa mulai bimbang karena pertanyaan Alex yang membuat Meilysa terus kepikiran. Memang saat itu Meilysa tidak sempat menjawab pertanyaan dari Alex karena makanan yang dipesan sudah datang.

"Mei, ada surat nih"

"Surat dari siapa?"

"entah, nggak kenal namanya sih gue"

"oke, makasih fira"

"masama"

Meilysa membaca surat dari sosok yang misterius, awalnya Meilysa tidak terlalu memikirkan isi suratnya, tapi dia membaca itu berulang kali sehingga membuatnya kepikiran.
 

   Teruntuk Meilysa.
Saya tidak pernah seperti ini sebelumnya, tapi setelah kuselediki, ternyata ini adalah perasaan cinta. Memang ini sedikit menjijikan, tapi saya akui kalau memang ini cinta. Saya belum bisa menyatakannya secara langsung, karena saya masih berusaha menyelidiki lagi, apakah ini memang cinta?

"Ngapain Mei?"angel datang menghampiri Meilysa

"baca surat"

"dari siapa?

"gak tau, tadi yang ngasih fira, dan fira nggak tau nama yang ngasih surat"

"fira ahh gak seru"

"gaboleh gitu Angel. Ehh gue mau ke perpustakaan dulu ya.. bye"

      Diperpustakaan sepi, maklumlah banyak siswa yang malas datang kesini, sibuk dengan sosial media. Meilysa bertemu dengan Alex, anehnya Alex tidak memperdulikannya.

"Hai lex. Baca apaan?"

"Buku"

"ya ampun lex, tau lah gue kalo lu baca buku"

"kalau tau ngapain tanya?"

"HMMM Alex, boleh numpang curhat?"

"hmm"

"Boleh yaa??"

"hmm?"

"Jadi gini, tadi itu gue dapat surat misterius gitu. Isinya sih menggelikan, tapi gue gak tau siapa yang nulis"

"Terus?"

"Ya pengen tau aja siapa yang nulis, tapi dia itu kok bisa ya suka sama aku?"

"Wajar"

"Iya memang wajar, tapi kan gue gak cantik"

"cantik kok"gumam Alex

"hah?lu ngomong apa?"

"gak papa. Kamu kesini mau baca buku apa?"

"sebenernya sih gue gak niat baca buku, cuman gue nyari lu hehehe"

"kenapa nyari?"

"karena kangen"jawab Meilysa dengan senyuman

"Kamu biasa kayak gini kesemua lelaki?"

"Ya nggak sih, cuman beberapa aja hehehe"

"Kamu tau?kamu itu ganjen"

"Maksudnya?"

"Kamu nggak tau ngganjen?kecentilan, lebih tepatnya murahan"

"Gue tau lu orangnya kek gini, tapi bisa nggak, nggak usah nyakitin hati perempuan?"Meilysa marah dengan perkataan Alex dan akhirnya pergi dari perpustakaan. Alex merasa bersalah dengan apa yang ia katakan kepada Meilysa.

      Jam Pulang telah datang, Kedua kalinya Meilysa mendapatkan surat misterius, kali ini suratnya dititipkan dengan orang yang berbeda.

                             ***********

Mei, pepatah bilang kalau kita marah pada seseorang tanpa alasan yang jelas, bisa jadi itu cinta. Rasa ini menjadi berlipat - lipat

***********

"apaan lagi sih ini"


Mei!!"
Meilysa menoleh kebelakang, dia merasa tak ingin melihat wajah itu.
"apa?"
"naik"pinta Alex
"gue naik angkot aja"
"ngambek ya?"

Meilysa tidak menggubris Alex. Omongan Alex saat di perpustakaan memang kelewat batas. Hati Meilysa tersakiti karena ucapannya.

"Yaudah kalau gamau bareng"

Saat Alex menyalakan mesin motornya, tiba-tiba Meilysa ikut naik motor alias jadi nebeng, melihat hal ini Alex memiringkan sedikit bibirnya atau bisa disebut tersenyum. Saat perjalanan rasa tegang menyelimuti mereka berdua, Meilysa berulang kali berusaha mencairkan suasana, tapi percuma saja.

"Lex, gue kepikiran sama sesuatu. Kalau nanti lu punya pacar, gimana ya? Jadi kasian sama pacar lu, pasti nanti dia menderita"

Alex hanya diam, sebenarnya dia marah dengan ucapan Meilysa. Tapi hal itu dia tahan karena dia memikirkan apa maksud Meilysa mengatakan hal itu. Saat tiba didepan rumah Meilysa, Alex memberanikan diri untuk bicara jujur kepada Meilysa tentang isi hatinya.

"Mei"
"hm?"
"aku mau ngomong"
"ngomong apa lex?"
"Will you be mine?" Alex menatap Meilysa
"hah?"
"kamu mau jadi pacarku?"
"Alex lu gila?"
"nggak kok"
"Alex, gue nggak mungkin jadian sama kamu"
"kenapa?"
"sekarang lo pikir, bukannya selama ini lo jahat sama gue?"
"aku nggak jahat sama kamu, lagian sebelumnya kan aku juga udah pernah kasih kamu surat"
"Wow!!! Jadi surat itu dari lu? kok pingin ketawa ya. Oke gini aja, karena gue baik, gue mau pacaran sama lo. Tapi ada satu syarat sih"
"apa?"
"yakinkan gue dulu, kalau lo baik buat gue. Gimana?"
"oke"

AKHIRNYA BISA UP LAGI!!!!!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

too cold to understandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang