3

106 14 7
                                    

Hukum termodinamika yaitu bahwa energi tak bisa di ciptakan ataupun di musnahkan. Namun kau mengdefinisikan dengan sebuah persamaan, bahwa cinta bisa di ciptakan namun tidak bisa di musnahkan.

-uknown-

-----------------------------------------------------------

Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, dan aku masih terfokuskan pada tugas yang tak kunjung selesai.

Ting...nong...

Mendengar suara bel tersebut aku segera bergerak cepat dari tempat tidur dan mengabaikan tugas-tugasku yang begitu banyak. Dan saat aku membuka handle kamar aku begitu senang ternyata ayah sudah pulang.

"Ayahhhh!!!"

"Assalamualaikum putri"

"Ehehe...putri lupa walaikummussalan yah" ucapku sambil menyalimi tangan ayah.

"Gimana tadi put sekolahnya?"

"Ya gitu yah, oh iya ayah besok masih bertugas?" hening. Aku mengubah suasana menjadi seperti ini. Dan ayah masih saja bungkam.

"Ayahh?"

"Putrii, ayah ini bertugas untuk menjaga negara, ayah gak bisa seenaknya libur put" ucap ayah lembut. Namun itu membuatku semakin kecewa dengannya.

"Iya karena ayah itu milik negara!! Ayah cuman di sibukkan oleh urusan negara!!"

entah kenapa kakiku malah menuntutku untuk menjauh dari hadapan ayah. Mungkin karena aku sudah tak kuasa membendung air mataku yang ingin jatuh.
Lebay? Mungkin sekarang aku sedang seperti itu, akhir-akhir ini ayah selalu sibuk dengan masalah negara, aku tau seorang jenderal itu panutan bagi para anggotanya, tapi bagaimana denganku? Aku butuh waktu bersama ayah, aku bisa meradakan betapa letihnya ayah bekerja, aku berharap diriku bisa lebih dewasa untuk memakluminya.

Tak sadar mataku sudah lelah menangis sampai akhirnya aku memejamkan mata ke dalam dunia mimpi.

🌹🌹🌹

"Maaf tuan, dari tadi non putri belum keluar dari kamar, trus juga pulang sekolah belum makan tuan" ucap bik inem khawatir.

"Yaudah bik gak papa , biarin putri tenang dulu, ntar biar saya aja yang bujuk"ayah terlihat berfikir sejenak dan menghela nafas, yang masih saja tiada henti memikirkan anak terakhirnya yaitu aku.

Maafin ayah put, karena ayah masih belum bisa menjadi ayah dan sosok ibu yang baik buat kamu, tapi ayah pengen kamu bahagia, karena itu ayah mau buat kamu belajar ke jenjang yg lebih tinggi, jangan seperti ayah.

🌹🌹🌹

Aku tersadar dari tidurku karena ada sedari tadi ada orang yang menepuk bahuku untuk membangunkanku.

"Put...bangun put, kamu gak sekolah?"

"Mbak tiaraaaaa"betapa senang dan kagetnya aku ketika mbak tiara mampir kerumah, karena saking senangnya aku pun memeluk mbak tiara.

"Aduh kamu put, ayo mandi mbak yang anter kamu sekolah"

"Yes! Lah mas resky kemana mbak?"

TulipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang