Ini cerita after-story dari pasangan Sungmin-Aerim (Sungmin-Sunyoung). Konfliknya ringan bahkan pasaran -_-v
Tapi tetaplah kubuat dengan penuh suka cerita dan harapan serta keringat sampai titik darah penghabisan #lebay
well, hope you’ll like and enjoy the story……!! \(^o^)/
Malam semakin larut. Aerim sudah tidur di jok sebelahku. Aku tahu dia sangat lelah. Seharian dia menghabiskan waktunya di rumah sepupunya yang baru saja melangsungkan pernikahannya hari ini dengan hoobae yang kukenalkan, Cho Kyuhyun.
Satu lagi orang yang mendahuluiku. Minggu lalu teman seangkatanku yang lebih tua beberapa bulan dariku juga menikah dengan seorang gadis bernama Nari.
Dan aku masih begini-begini saja. Bertunangan pun belum.
Mau tau kenapa? Saat aku bertanya tentang masa depan kami, Aerim selalu bilang, “aku masih terlalu muda.” Faktanya : usianya sudah 26 tahun saat ini.
Atau, “pekerjaanmu belum menjanjikan.” Faktanya : sudah setahun aku menjabat sebagai CEO di perusahaan “Send Bill” milik Appa.
Tapi alasan paling sering adalah : “karirku sedang di puncak sekarang.” Faktanya : memang benar. Dia kini adalah pianis paling hebat di Seoul. Besok lusa dia akan tampil di acara MAMA award sekaligus menjadi langkah awal menuju karir nasional –dan mungkin sebentar lagi internasional.
“eunngg…” suara lenguhan itu keluar dari bibir Aerim saat mobil kuparkir tepat di depan gerbang rumahnya. “apa kita sudah sampai?”
Huh. Tapi semakin dipikir aku jadi semakin khawatir. Sudah 8 tahun kami menjalin hubungan tapi dia selalu ada alasan jika aku mulai membicarakan tentang pernikahan. Apa dia tidak benar-benar mencintaiku?
“Sungmin?”
Ah tidak-tidak! Apa yang kupikirkan? Mana mungkin dia berpaling dariku!
“Sungmin!”
“n-ne?” jawabku yang baru tersadar.
“apa yang kau lamunkan?”
“tidak ada.” Kataku berbohong sambil menyunggingkan senyum.
Setelah jeda beberapa menit kami pun turun dari mobil.
“hari ini Kyuhyun menikah, kita.…” kataku sebelum ia masuk ke rumahnya.
“aku sangat lelah. Bisa kita bicarakan hal ini lain kali?” potongnya.
“ya! Bahkan aku belum menyelesaikan kalimatku!”
“aku tahu kau mau bilang apa. Tentang pernikahan kan?” ia melipat tangan di dadanya penuh kemenangan. Ya, karna dia benar.
Pada akhinya aku yang harus mengalah. Berakhir dengan hanya ucapan “sampai jumpa”. Hey, tadi aku ingin menciumnya! Tapi dianya yang langsung berbalik lalu hilang di balik pintu. Jinja!
******
Aku sedang memeriksa dokumen untuk aku tandatangani tapi mataku selalu mencuri pandang pada I-phone di sebelah kananku. Entah kenapa aku merasa sangat merindukannya.
‘Drrrrttt’. Dadaku bergemuruh tak sabar saat mengetahui ada panggilan masuk. “yeoboseyo?”
“Hyung, ini aku Kyuhyun!”
Aku menggerutu dalam hati saat mengetahui bahwa yang menghubungi ternyata anak setan ini. “ne, ada apa?”
“aku lihat di iklan, yeojachingu-mu akan tampil besok, di MAMA Award. Benarkah itu?”
“iklan itu sudah ada sejak lama. Apa kau baru sadar, heh?”
“Aku –“
Pip. Aku langsung menutup telephone. Sedang tidak mood untuk pamer kehebatan Aerim. Karna buntutnya dia pasti akan menyinggung status hubunganku yang makin jauh dari kata pernikahan mengingat karir Aerim yang semakin melambung. Atau kalau bukan, dia akan membanggakan dirinya yang sudah mendahuluiku ke pelaminan. Ya, dia melakukannya sepanjang pernikahannya kemarin.